3

3 1 0
                                    

Lagi rajin update, biar mengobati penasaran pembaca. 

Kuliah di kota yang jauh bahkan beda provinsi membuat Bintang tidak terlalu berharap bertemu dengan orang yang dikenalnya saat SMA. SMA di Jakarta sangat banyak jumlahnya, jadi meski ada peluang bertemu dengan teman atau adik kelas SMA, tetap saja kecil peluangnya. Jadi ketika dari peluang kecil itu Bintang justru menemukan adik kelas yang dulu pernah diincarnya, dia benar-benar merasa semesta mendukunganya, bahkan melihat kemungkinan semesta mengirimkan jodohnya. Ironi, jika dia tidak suka menonton sinetron karena dianggapnya mengada-ada, namun kebetulan yang seperti adegan sinetron ini disukainya. 

Bintang sudah terbiasa pindah kota, pindah sekolah, mengikuti pindah tugas Ayahnya. Sejak kepindahan tugas Ayahnya ke Malang, kota ini telah mencuri hatinya. Kota yang sejuk dan tidak terlalu ramai. Dan dia beruntung saat diterima di perguruan tinggi negeri di kota itu, jadi tidak perlu berpindah ke kota lain. Meski untuk berpindah kota dia kesal awalnya karena telah membuatnya meninggalkan teman-temannya yang asyik di Jakarta. Termasuk seorang yang membuatnya merasakan sesuatu yang berbeda. Dia memilih mengabaikan rasa itu. Cinta monyet saat remaja.
Dia kira sudah melupakan Nayla sampai melihatnya di antara mahasiswa baru yang mengikuti MOM. Awalnya dia hanya mengira kemiripan wajah saja, sampai menemukan kesamaan namanya. 

Bintang masih mengaduk jus alpukatnya yang kini sudah encer saat gerombolan teman seangkatannya masuk kantin dan bergabung di mejanya. Radar, wakil ketua BEM menepuk pundaknya. "Woi ngelamun, anak ganteng? Mikir apa tho?" tanyanya dengan logat Jawa yang kental, yang hanya dijawab Bintang dengan gedikkan bahu. 

"Dar, kamu koordinasi dan cek ke anak-anak panitia MOM ya, biar kita bisa segera masukkan laporannya ke Wadek 3." perintah Bintang mengabaikan pertanyaan Radar, yang dibalas dengan gerakan hormat olehnya.

"Gila ya anak maba yang satu itu. Berani bener, mentang-mentang anak Jakarta." cetus Radar seolah diingatkan tentang kejadian heboh saat MOM, saat Bintang menyebut kata itu, lupa jika Bintang berasal dari kota yang sama meski kini sudah jadi anak Malang. Memang ada beberapa anak Jakarta yang suka sok gaya, dan Bintang juga tidak menyukai gayanya. Tapi itu toh pilihan mereka. Tentunya tidak bisa semuanya disamaratakan, jadi dia ingin menyangkal ucapan Radar, terlebih dia tahu siapa yang dimaksud. Rasanya tidak mungkin Nayla bersikap begitu karena merasa berasal dari ibukota.

"Ya jangan disamaratain gitulah. Yang salah tuh bukan asal kotanya, tapi orangnya. Oknum itu. Kasihan yang nggak gitu kan." bantah Bintang tanpa mengingatkan lebih lanjut bahwa dirinya juga besar di Jakarta. Tapi ternyata Radar segera menyadarinya.

"Iya sih. Kayak kamu ya? Tapi kamu dengar kan? Nayla yang ayu dan bikin heboh panitia gara-gara membantah perintah? Kamu kan nggak pernah berhadapan langsung sama dia. Bisa jadi incaran baru buat kamu, Bi." Bintang hanya menyebikkan bibir seolah tak peduli. Meski sudah di Malang 2 tahun dan lumayan fasih berbahasa Jawa, walaupun ada beberapa kata yang masih asing dan sama sekali tidak tahu membedakan kata-kata kromo, kromo inggil, ngoko dan kapan, dimana, pada siapa digunakan, Bintang masih terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan diselipi bahasa Jawa. Teman-temannya sudah maklum karena tahu dia pindahan dari Jakarta. Dan kosakata yang membuatnya geli adalah penggunaan kata aku dan kamu. Memang itu bahasa baku. Tapi kedua kata itu biasanya digunakan jika dua insan punya komitmen pacaran, bukan lagi sebagai teman biasa, bukannya lo gue lagi kalau di Jakarta.

"Kamu tuh heboh karena dia berani membantah atau karena ayu?" Bintang meminjam istilah Radar. Selama ini dirinya dikenal penakluk, meski sebenarnya bukan dia yang mengejar tapi sebaliknya. Dan dia nyaman saja bergaul dekat dengan cewek-cewek cantik, toh tidak ada salahnya berteman. Kalau orang menilai karena mereka tidak tahu, bukan salah mereka juga. Dia tidak bisa mempengaruhi penilaian orang. Dan dia tidak peduli.

After I Left YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang