8

1 1 0
                                    

Agak telat update nih...bukan karena lupa, tapi lagi rempong banget

Nah sekarang silakan mengikuti kembali lanjutannya Bintang dan Nayla ya...

"Hai Lex," sapa Nayla saat masuk kelas dan melihat Alexa duduk di tempat yang tidak biasanya. Mereka biasa kumpul berempat di tengah belakang ruang kuliah. Alexa hanya tersenyum kecut membalas sapaan.
"Kok tumben duduk disini?" Ayu coba menetralisir suasana.
"Disitu ACnya kurang terasa." Alexa mau menjawab pertanyaan Ayu meski singkat.
"Iya tho? Ya udah kita duduk disini aja Nay." ajak Ayu yang diikuti Nayla dengan patuh. Dia tidak suka suasana seperti ini. Dia membutuhkan orang ketiga untuk mediasi.
Selama kuliah Nayla berusaha keras konsentrasi meski sulit. Nayla yang biasanya paling tidak banyak bicara di antara mereka berempat, makin diam.

Selesai kuliah, biasanya mereka akan menghabiskan waktu di kantin ataupun area meja batu. Kali ini Alexa pamit langsung pergi karena katanya ada keperluan, padahal biasanya dia yang paling suka mengajak kumpul.

"Alexa kenapa sih?" tanya Ratna yang juga merasakan perubahan sikap Alexa. "Nggak biasanya diam dan nggak ikutan kumpul."

Ayu memandang Nayla, dan akhirnya memutuskan sendiri untuk cerita pada Ratna. "Kayaknya Alexa cemburu sama Nayla deh."

Nayla hanya melongo tidak menduga Ayu yang memang mulutnya bocor akan bicara seperti itu tentang hal yang tidak ingin dibahasnya.

"Sori Nay, ini demi kebaikan kita semua. Tidak ada rahasia di antara kita, dan demi kedamaian kita dan kamu juga kan." penegasan Ayu akhirnya disetujui Nayla.

"Gimana ceritanya? Ayo aku jadi penasaran ini. Kok kayaknya aku yang ketinggalan informasi ya? Wah pelanggaran ini."

"Udah, jangan merepet aja. Jadi ceritanya, kayaknya Mas Bintang mulai PDKT sama Nayla. Nah kamu ingat nggak kalau Alexa mau ngegebet Mas Bintang dan taruhan sama Mas Guntur?"

"Oh gitu... serius Mas Bintang PDKT sama kamu Nay? Wow...keren"

"Intinya bukan itu dodol..." Ayu menoyor bahu Ratna. Dasar dua orang kayak Tom and Jerry, saling mengolok satu sama lain jika bertemu.

"Keren dari Hongkong? Ini malah bikin Alexa ngambek, aku kan nggak enak." gerutu Nayla. "Sebenarnya aku udah lama kenal Mas Bintang saat dia sekolah di SMA yang sama dengan aku di Jakarta. Jadi kalau sekarang dia seperti mendekat itu hanya melanjutkan pertemanan kami. Ayu aja tuh yang lebay bikin asumsi." lanjut Nayla.

"Aku ngerti intinya...Alexa ngambek karena cemburu Mas Bintang PDKT ke Nayla kan? Aku nggak bego kali, bisa kuliah di kampus keren gini di jurusan keren pula. Alexa juga nggak tahu kan kalau Mas Bintang udah kenal lama sama kamu, dan melanjutkan pertemanan kalian. Tapi aku kok nggak yakin ya kalau Mas Bintang niatnya hanya itu." goda Ratna sambil menaik-naikkan alisnya ke arah Nayla.
"Fokus...fokus dong Rat." geram Nayla.

Nayla mengerucutkan bibir mendengar dugaan Ratna, yang tidak membantu menyelesaikan masalah. "Aku nggak mau tahu, pokoknya kalian harus bantu aku biar Alexa nggak ngambek dan kita semua kompak lagi. Asli nggak enak banget suasana kayak gini, kayak tadi waktu di kelas."

Selanjutnya Ratna membuat skenario untuk mengajak bicara Alexa tanpa kehadiran Ayu dan Nayla. Meski sebelas dua belas dengan Ayu yang suka nyablak, namun Ratna menjadi yang paling dewasa di antara mereka.

*****

Seminggu berlalu, belum ada perubahan. Jika Ratna tidak segera bertindak bisa-bisa Alexa semakin jauh dari mereka.
Ratna memutuskan segera mengajak bicara Alexa. Cewek itu memang sering mau menang sendiri, tapi dia sangat berdedikasi pada teman dekatnya. Jadi mestinya tidak sulit untuk membujuknya sepanjang alasannya masuk akal.

After I Left YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang