First_Step My House (IV)

6 4 0
                                    

Enjoyヾ(^-^)ノ

Aiden menatap Zaussel, sedangkan pihak yang sedang di perhatikan hanya tersenyum lalu menyenderkan kepalanya disofa.

"Tunggu dan lihat saja, ingat jangan coba-coba untuk mengkhianati ku. Jika kau masih ingin hidup", ujarnya dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

Fany hanya diam tak berkutik menatap gadis nonanya itu.

Yah bagaimana pun dia hanya seorang anak berusia 13 tahun. Perilakunya sekarang sangat berbeda dengan anak seusianya.

Mengabaikan tatapan kedua orang didalam ruangan itu, Zaussel memilih untuk menutup matanya dan mengatur jalan rencana kedepan.

Tak lama berselang pintu ruangan tersebut dibuka dengan tergesa-gesa.

Jack muncul dengan napas terengah-engah.

"Sudah lady, namanya sekarang Sean Mhavrick. Asal Rockwood, adik sepupu dari Fany beda ayah. Umur 15 tahun, tempat lahir Rockwood, tanggal lahir 04 pada musim semi tahun ke-564 Kekaisaran.", terang Jack sambil meletakan dokumen yang cukup tebal keatas meja.

Fany terdiam, bagaimana dalam beberapa menit dokumen yang disodorkan pada nonanya dapat selengkap itu.

Zaussel terdiam lalu mengambil belati dalam kantung dibalik jubahnya. Mengarahkannya menuju pergelangan tangannya.

"Berikan gelas, ini untuk bayaran ku", ujar Zaussel.

Jack terdiam sebelum tersenyum sumringah kearah Zaussel. Darah para keturunan Keluarga Duvesa sangat berguna untuk menyeimbangkan efek racun yang dicampurkan. 'Tubuh beracun' itulah salah satu julukan—dari sekian banyak julukan yang melekat pada mereka.

Srett

Belati itu menembus kulitnya, darah merembes keluar. Belati yang semula terlihat bersih mulai menghitam saat dialiri oleh darahnya.

Fany dan Aiden terdiam menatap belati tersebut, sementara Jack semakin bersemangat melihat darah yang mulai mengisi gelas wine miliknya.

Zaussel tetap tenang, walaupun matanya sedikit bergetar melihat warna hitam metalik yang familiar. Ya. Pedang milik Izekiel—bajingan yang membunuhnya itu.

Dia mengatupkan matanya, untuk menghilangkan bayangan manusia itu. Lalu menarik jubahnya untuk menutupi lukanya yang menganga.

Jack mengambil gelas tersebut dengan wajah gembira. Tentu saja, mendapatkan berkah 'Dewi'—kehancuran— adalah sebuah keuntungan yang sangat besar.

Jackpot, yah ini benar-benar hari keberuntungan Jack.

Zaussel menyodorkan tangannya pada Fany, seolah mengerti maksud sang Lady Fany merogoh tas yang dibawanya dan mengeluarkan sebuah botol kaca kecil berisikan cairan berwarna Emerald—Sihir Elf— yang sering digunakan untuk penyembuhan.

Dia membuka tutup kayu yang menutup botol kaca itu, dan menuangkan cairan berkabut itu pada tangan Zaussel.

Tak butuh waktu lama, setelah kabutnya memudar luka di tangan Zaussel menghilang tanpa bekas seolah tak pernah tersobek sebelumnya.

"Oke, ayo pulang, sudah cukup lama kita pergi dari kediaman. Mereka pasti sudah sadar bahwa aku menghilang", ujar Zaussel lalu bangkit berdiri.

Dia melepaskan jubah miliknya yang ternoda oleh darah, dan bergerak mengambil lentera yang tergantung disalah satu sisi ruangan.

Menyadari apa yang akan dilakukan gadis kecil itu, Jack segera merebut jubah itu dari tangannya.

"Tak perlu nona, ini buat saya saja. Saya akan mengambilkan jubah baru untuk anda.", setelah berkata seperti itu, dia melangkah menuju lemari di sudut ruangan den mengambil sebuah jubah hitam.

Dan menggantung jubah bernoda darah milik Zaussel didalam lemari itu.

Dia menutup lemari lalu berbalik dan memberikan jubah yang baru Ia ambil kepada Zaussel.

Setelah mengenakan jubah yang diberika Jack, Zaussel melangkah keluar tanpa berbicara apa-apa.
Fany langsung mengikuti sang Nona, sementara Aiden juga lengsung beranjak saat melihat Zaussel berbalik.

Ketiga orang tersebut pun meninggalkan Jack sendirian dalam ruangan itu.

'Gadis itu berbahaya. Jika posisinya tetap dan menjadi Duchess, maka dia memerlukan penyokong dan anjing yang setia. Masalahnya kenapa dia memilih Putra Mahkota kerajaan Morteivel? Apa dia merencanakan pemberontakan? Hah.... Lebih baik aku tidak berurusan dengan gadis itu' batin Jack memandang sekilas pintu yang tertutup itu.


Yuhu wah dah lebih dari seminggu nih ᕕ( ཀ ʖ̯ ཀ)ᕗ

Buat maba, sama siswa/i baru(biasanya yang bca sih cwek kan?) semangat yah

Semangat menouh pendidikan yang kadang" Menjengkelkan ૧(ꂹີωꂹີૂ)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yes I'm A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang