PART 3 - ISTRI YANG MENGENASKAN
Ancaman Lukman sepertinya mengena. Nurul terpaku dan mematung.
Matanya mengerjap dua kali.Dilempar keluar? Malam-malam begini? Bukan ia takut, tidak! Ia tak takut, tapi apa kata orang jika dia keluar di malam pertama pernikahannya? Mengenaskan sekali bukan?
"Kalau kau masih mau tidur nyaman di rumah ini, sekarang juga kembali ke kamarmu!" Lukman sama sekali tidak memperlakukan Nurul layaknya istri, lebih tepat seperti atasan pada bawahan.
Pintu itu tertutup lagi dengan begitu kencang, hingga membuat Nurul berjengkit kaget. Kali ini Nurul tetap tak bergerak.
Telapak tangannya mencari dinding untuk pegangan agar ia tak jatuh pingsan.
Air mata kian merebak. Telinganya bahkan mendengar tawa canda dari dalam kamar.
Nurul sakit hati dan terhina luar dalam. Desisan syarat kesakitan terdengar dari bibirnya yang kian bergetar menahan tangis.
"Ibu, kenapa nasibku selalu menderita?"
Semua teman Nurul pernah bercerita, jika seorang wanita pasti menangis di malam pertama. Karena pengalaman pertama itu amat menyakitkan dan juga gerbang kebahagiaan. Tapi tangisan Nurul kali ini berbeda. Ia menangis karena sakit hati. Ia sungguh terhina sekali.
Posisinya sebagai ratu di rumah ini sudah tercoreng oleh ulah suaminya sendiri. Menyedihkan sekali nasibnya ini. Apa kata kedua orang tuanya jika tahu putri mereka seperti ini hidupnya?
Pagi menjelang.
Nurul sudah bangun dari tidurnya dan kembali menangis.
"Lukman brengsek! Menyesal aku menikah denganmu!"
Kimononya tampak tergeletak di lantai.
Bukan karena dilepaskan ala-ala kisah malam pengantin layaknya di film, tapi karena ia lempar dengan kesal sekali.Tubuhnya masih membentang di ranjang dengan kasur nomer satu.
Dengan posisi tengkurap. Layaknya huruf X.Ini adalah hari pertama statusnya menjadi seorang istri. Lingerie seksinya tidak berguna. Harum tubuhnya tidak dilirik sama sekali oleh Lukman. Keterlaluan!
Masih merenungi nasib sialnya, telinganya mendengar ketukan di pintu.
Nurul kembali menghapus air matanya."Siapa?" tanyanya dengan suara serak khas orang baru bangun tidur. Ia yakin wajahnya pasti sembab karena menangisi nasibnya.
"Aku, buka pintunya."
Nurul mendengar suara suaminya.
Ia berdecak. Memang siapa lagi yang tinggal di sini selain suami dan istri tuanya itu? Nurul menggeleng. Ia tidak pernah menghayal bakal jadi istri muda. Dan apakah nanti suaminya akan memberi jatah bergiliran? Nurul jijik membayangkannya.
Ia tidak sudi tubuhnya disentuh oleh lelaki yang sudah menyentuh tubuh wanita lain.
Hanya Nurul heran, apa kurangnya ia sebagai seorang wanita? Tubuhnya mulus tiada cela, dia pun tidak jelek dan tidak terlalu cantik. Duh, bingung kan menjabarkannya. Ya dibanding Joya, lebih cantik dia. Bahkan Joya sering dititipin salam oleh para customer, tapi sayang mereka sudah beristri. Nurul benci mereka. Benci lelaki yang ganjen dan menggoda wanita lain untuk dijadikan istri muda.
Dan sialnya, kini ia menikah dengan lelaki yang sudah beristri. Dia menjadi istri muda.
Pintu terbuka.
Nurul memasang wajah kecut.
Lukman menatap Nurul sekejap lalu memalingkan muka. Ia berdehem."Sarapan dulu, supaya kamu gak sakit."
Begitu saja, lelaki itu berbalik pergi.
Nurul menutup pintu kamar, dan menyandarkan kening di pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASANGAN YANG TERTUKAR
RomanceMenikah dengan resepsi besar-besaran tak membuat pernikahan Nurul Azizah bahagia. Nyatanya dihari ia menyandang status sebagai istri Lukman Hamdani, di hari itu pula Nurul mengetahui jika ia hanya istri kedua. Lukman ternyata telah menikah siri den...