PART 9 - PRAS DAN ANTON.
Mobil Pras masuk carport dengan cepat dan menimbulkan decitan ban di telinga.
Sungguh ia kesal sekali terhadap wanita yang sama sekali tidak percaya dengan penjelasannya. Sayang ia tak bisa melawan karena takut dikutuk menjadi batu!Bagaimana tidak, sedang menikmati minuman di cafe, dan bersantai ria, tiba-tiba sang bunda menelpon.
"Mama mau kamu dan Anton pulang sekarang juga! Mama menunggu di rumah!"
"Mama, aku sedang-"
"Perlu Mama yang kesana Pras?"
Makjleb kalau dia sudah mendengar ancaman sang bunda yang seperti itu.Jadilah ia langsung bangkit.
"Mau kemana Pak Bos?" tanya Anton heran."Pulang!"
Pras bergerak.
Tumben! Dahi Anton melipat.Pras yang sudah dua langkah bergerak, kembali menoleh ke belakang.
"Anton, kamu ikut saya!""Kemana Pak Bos?"
"Ck, tanya lagi! Pulanglah!"
"Maksudnya saya disuruh pulang gitu?"
Demi apa, Anton jadi lola begini?
Berbalik perlahan dan kembali menghadap Anton, Pras bertitah."Sekarang kamu ikut saya kemanapun saya pergi, kalau gak mau gaji kamu saya potong."
Melihat atasannya bergerak, buru-buru Anton bangkit.
Ancamannya selalu gaji!Pras membanting pintu mobilnya dengan keras, membuat Anton tersentak kaget. Ia mengusap dadanya.
"Untung gaji aku besar kerja sama dia, kalau kagak? Bisa tekor aku setiap bulan cek kesehatan jantung aku."
Sambil menggeleng, Anton ikutan keluar dari mobil. Tentu saja ia keluar dengan pelan dan menutup pintu pelan pula. Ini bukan mobilnya, bisa repot kalau dia ikuti kelakuan bosnya.
Anton tidak tahu apa yang terjadi ketika tiba-tiba bosnya memberi titah untuk pulang ke rumah. Seingatnya bos nya hanya menerima telepon saja. Dan ia pun sedang sibuk ber-medsos ria.
Ia nyaris bersiul ketika akan memasuki teras, tapi langkahnya berhenti ketika melihat sosok atasannya bak patung yang berdiri tegap.
"Kalian memang berdua terus ya?"
Rena berdiri di ambang pintu layaknya seorang ibu yang menangkap basah putranya yang pulang malam.
Anton meneguk ludahnya. Pemikiran gila terlintas di benaknya."Ck, Ma. Mama ada perlu apa sama kami berdua?"
Jika tidak mengingat sang Mama ini adalah wanita yang telah melahirkan dirinya ke dunia ini, mungkin Pras tak akan mau waktunya diganggu. Baru saja ia nyaman di café, ponselnya berteriak nyaring. Dan pelakunya ini adalah sang Mama. Yang tiba-tiba meminta dia pulang bersama Anton!
Rena menyipitkan matanya pada Pras dan juga Anton."Mama memang ingin bicara pada kalian berdua. Masuk!"
Mengkode lewat matanya, membuat Pras dan Anton menurut.
Jika di kantor, Pras mungkin atasan yang paling tegas. Tapi jika di depan sang Mama, dia layaknya anak kecil seperti yang kini Anton lihat.
"Kalian dari mana?" Rena menatap bergantian pada Anton dan Pras.
"Dari café Ma." Pras yang menjawab dengan sikap malas.
Mereka berdua, Pras dan Anton sudah menduduki sofa di ruang tamu. Rena masih berdiri bak satpam komplex.Rena menoleh ke arah Anton. Seolah menuntut Anton menjawab juga.
"Benar kok Tante, kami dari café berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
PASANGAN YANG TERTUKAR
RomansaMenikah dengan resepsi besar-besaran tak membuat pernikahan Nurul Azizah bahagia. Nyatanya dihari ia menyandang status sebagai istri Lukman Hamdani, di hari itu pula Nurul mengetahui jika ia hanya istri kedua. Lukman ternyata telah menikah siri den...