Chapter 02: Ketua Osis⚠ [Suna Rintaro]

6.5K 308 20
                                    

Ketua osis ⚠
Suna Rintaro X Reader's

N:Hati-hati typo bertebaran.

.
.

Ditengah-tengah waktu istirahat sekolah. Suna Rintaro, seorang siswa kelas menengah akhir duduk sambil melihat keributan yang terjadi dikelasnya. Entah itu karena para gadis sedang bergosip atau para laki-laki yang sedang bercanda gurai.

Suna tidak ada niatan untuk ikut bergabung diantara dua perbedaan itu, dia ingin menyimpan energi untuk latihan voli nanti. Daripada membuang energi secara tidak berguna, lebih baik Suna menjaga energinya agar permainan voli dia menjadi lebih baik, bukan?

Keributan tiba-tiba berganti dengan sorakan yang dilakukan secara serentak. Seorang siswi berambut pendek sebahu datang dengan berkas-berkas ditangannya, dia hanya bisa tertawa kecil karena sorakan itu tertuju pada dirinya.

"Wah!! Kak [Name] datang kesini, ada apa nih? Pengen ketemu aku, ya?" Goda salah satu siswa yang duduk melingkar bersama teman-temannya.

[Full Name] masih tertawa kecil, bingung ingin merespon apa. Suna diam melihat kedatangan gadis yang lumayan terkenal dikalangan para siswa dan siswi disini. Dia adalah [Full Name], ketua osis.

Siapa yang tidak kenal dengan osis? Organisasi yang paling penting dan sering dipandang oleh orang-orang di sekolah. 'Katanya', osis adalah organisasi yang mengharapkan para siswa dan siswi yang lain agar semakin mengasah kemampuannya dengan cara event, claasmeeting dan masih banyak lagi.

"Jadi saya sebagai ketua osis secara langsung ingin mengajak kalian yang berminat untuk masuk organisasi kami, bisa mendaftar usai pulang sekolah ini atau besok. Wawancara akan diumumkan setelah pendaftaran ditutup dan pendaftaran juga bertepatan dengan voting pemilihan ketua osis yang baru, jadi saya harap kalian semua ikut serta dalam pemilihan itu. Ada pertanyaan?" Selesai [Name] menjelaskan, seseorang siswa mengangkat tangannya.

"Iya? Apa pertanyaan kamu?"

"Kok kak [Name] turun jabatan sih? Gamau ketua osis yang baru." Semua siswa dan siswi dikelas merespon setuju dengan laki-laki itu. Semuanya tampak kecewa dengan [Name] yang turun jabatan sebagai ketua osis, gadis itu hanya menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal.

"Gimana, ya? 'Kan kakak udah kelas akhir, otomatis turun jabatan. Masa kakak jadi ketua osis mulu, gak lulus dong," Balas [Name].

"Gapapa! Asal kak [Name] jadi ketua osis terus, sekolah bakal aman dan tentram," Celetuk salah satu siswi dan sontak itu juga memancing respon setuju dari yang lainnya.

"Enak banget kamu ngomongnya, ya? Udah-udah, siapa tau ketua osis yang baru lebih baik. Makanya, kalian pilih yang bener." Semua murid disana banyak yang mengeluh. Tidak ingin kehilangan kakak kelas tersayanglah, acara di sekolah tidak akan seru lagi katanya, intinya banyak keluhan yang [Name] dapat sampai-sampai dia hanya bisa mendengar sambil tersenyum.

Suna tidak ikut dalam acara mengeluh itu. Ingat bukan? Dia ingin menyimpan energi. Tapi karena dia terus diam, mengundang tatapan mata dari [Name] yang melihatnya dengan senyuman. Sontak Suna langsung mengalihkan pandangan ke jendela.

Murid-murid bodoh, ekspetasi kalian terlalu tinggi untuk kakak kelas bernama [Full Name] itu.

.
.

"Terimakasih atas bantuannya, Suna!" Suna hanya membalas deheman, setelah itu dia berjalan menuju gudang untuk menaruh bola voli bekas latihan mereka. Latihan hari ini melelahkan, bagi Suna.

Suna tidak tahu-- lebih tepatnya tidak peduli masih adanya atau tidak orang diluar sana, intinya tadi hanya tersisa beberapa orang saat dia ingin meletakkan bola voli ke dalam gudang kembali.

【Fanfiction Haikyuu】 Intimidante⚠ [Readers x All chara Haikyuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang