Chapter 10: Sakit ⚠ [Kageyama Tobio]

3.5K 156 28
                                    

Sakit
Kageyama Tobio X Reader's

N: Hati-hati typo bertebaran

.
.

Di sinilah [Name], dengan jaket kulit hitam yang melekat di tubuhnya. Dia berdiri di depan rumah seseorang yang spesial bagi dirinya. Bukan, dia bukan kekasih, saudara, maupun suami [Name]. Dia juga heran apa hubungan mereka, mereka hanya teman tetapi melakukan hal sejauh ini.

Kaki dilangkahkan untuk mendekat ke pintu, mengetuk pintu kayu itu beberapa kali hingga sang pemilik rumah membukakan pintu. Pemandangan pertama yang [Name] lihat bukanlah Tobio yang menyambut dirinya, tetapi kakaknya yang sangat cantik.

Padahal, rencananya [Name] ingin langsung melakukan hal tidak senonoh di depan pintu jika Tobio yang menyambut dirinya. Miwa menggengam sisir di tangannya, mungkin baru saja merapikan rambutnya.

"Ngapain?" [Name] tersenyum lembut, senyuman yang hanya ia berikan kepada keluarga Tobio.

"Mau jenguk Tobio, ini ada buah tangan. Ada cemilan sama teh herbal buat Tobio, semoga kakak suka cemilannya." Mengingat dirinya tak datang dengan tangan kosong, [Name] dengan cepat memberikan kantong plastik hitam ke Miwa.

Tatapan mata Miwa langsung berubah menjadi sedikit lebih ramah. Dia membalas senyuman setelah sekian menit [Name] memberikan senyuman terbaiknya.

"Oh, iya. Masuk aja, tapi tunggu bentar. Gue siapin teh herbal-nya buat Tobio, biar sekalian lo bawa ke kamarnya." Perempuan yang lebih muda dari Miwa itu menganggukan kepalanya lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam saat anak pertama dari sang pemilik rumah memberikan jalan kepada dirinya.

[Name] tak duduk di sofa, dia hanya berdiri menunggu Miwa yang membuatkan teh herbal. Perempuan itu berdiri di tengah ruang tamu, melihat-lihat ke sekeliling. Terutama melihat foto masa kecilnya Tobio. Dengan pipi gembulnya, Tobio bayi menggigit bola voli dengan mulutnya. Benar-benar pencinta voli sejak kecil.

"Nih, bawa aja langsung ke kamar Tobio." Miwa kembali dari dapur dengan napan yang berisi dua gelas teh herbal. [Name] dengan senyuman menerima napan itu dan mengucapkan kata permisi terlebih dahulu sebelum meninggalkan anak perempuan satu-satunya di keluarga Kageyama itu di ruang tamu.

[Name] melangkahkan kakinya ke kamar Tobio. Seakan sudah sangat hapal dengan belokan di rumah keluarga Kageyama, dia sudah berdiri di depan pintu kamar Tobio. Dipindahkannya napannya di satu tangannya, satu tangan yang lain membuka pintu kamar.

Pintu terbuka sedikit. [Name] sudah melihat Tobio yang berbaring di atas tempat tidur dengan sesuatu berwarna putih yang menempel di dahinya. Perempuan itu tertawa sebelum akhirnya dia mengunci pintu dan berjalan untuk meletakkan nampan di atas meja nakas.

"Bisa sakit juga ternyata, Ya?" Tobio langsung membuka matanya saat mendengar suara yang sangat candu di telinganya itu. Suara yang selalu bisa membuatnya bertukuk lutut da mengejek dirinya, sekarang dia bisa mendengarnya lagi.

"Gue juga manusia," Jawab Tobio lalu membalikkan tubuhnya, membelakangi [Name] yang duduk di tepi kasur. Jujur, Tobio sangat ingin menerjang [Name] sekarang juga. Dia ingin tenggelam di pelukan perempuan itu, tapi entah mengapa dia tak bisa melakukan itu.

[Name] terkekeh kecil. Dia mendekatkan diri ke Tobio. Tangannya mengelus rambut hitam milik anak bungsu itu dengan lembut, dia bisa merasakan panasnya kulit itu dengan hanya menyentuh rambutnya saja.

"Gue bawain teh herbal, minum dulu." Tobio menggelengkan kepalanya.

"Gak mau gue minum teh bawaan lo." Jawaban yang Tobio lontarkan tak sesuai dengan keinginan hatinya, seperti ada yang mengendalikan bibirnya.

【Fanfiction Haikyuu】 Intimidante⚠ [Readers x All chara Haikyuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang