Chapter 09: Angry⚠ [Suna Rintaro]

4.3K 181 16
                                    

Angry
Suna Rintaro X Reader's

N: Hati-hati typo bertebaran

.
.

Matahari sudah siap berganti dengan bulan. Tetapi seorang perempuan yang baru saja selesai olahraga di gym terus mengumpat dalam hatinya saat tak sengaja bertemu dengan mantannya. [Full Name] adalah nama perempuan itu, ia sudah mencoba menjauh dan mengalihkan pandangannya dari mantannya. Tapi sial, dia dicegat di ruang ganti.

"Kamu tahu? Aku bisa teriak atau melaporkan kamu ke polisi karena masuk ke ruang ganti perempuan." [Name] berucap dengan mata yang tajam. Bisa-bisanya laki-laki mesum yang berstatus mantannya mengikuti dirinya hingga ruang ganti wanita, ditambah lagi pergerakannya dikunci di dinding oleh laki-laki itu.

"Maaf, aku merindukan kamu…" Laki-laki itu berucap lirih sembari memeluk tubuh cantik milik [Name]. Miya Osamu adalah nama laki-laki yang tak punya sopan santun itu. Dia tahu bahwa [Name] sudah memiliki pacar, bisa-bisanya dia melakukan hal ini? Ditambah lagi, mereka putus karena Osamu sendiri.

[Name] mendorong tubuh Osamu dengan kasar, mendengus lalu mengambil tasnya. Berusaha untuk lari di situasi itu, tapi pergelangan tangannya ditahan oleh Osamu.

"Sam, kamu tahu aku sudah punya pacar 'kan? Dan kamu sangat tahu siapa pacarku, bukan?" Osamu mengangguk. Dia sangat mengenal pacar [Name], karena pacar perempuan itu adalah temannya. Ini adalah hal buruk, tapi Osamu benar-benar merindukan [Name]. Dia menyesal sudah memutuskan hubungan mereka, dia ingin waktu terputar kembali.

Osamu memeluk tubuh [Name]. Perempuan itu meronta-ronta minta dilepaskan, betapa tidak sopannya laki-laki ini? Memeluk dirinya di ruang ganti perempuan.

"Aku rindu saat kamu memelukku," Bisik Osamu. Tangan [Name] masih memukul-mukul lengan Osamu, tetapi mengingat laki-laki itu sering berolahraga sama seperti dirinya, otomatis kekuatannya terkalahkan oleh gender.

"Aku merindukan semua yang ada di kamu, bahkan saat kamu mendesahkan namaku." Kata-kata itu menjadi perkataan terakhir Osamu, karena perempuan itu menginjak kakinya lalu melepaskan diri dengan mudah saat dirinya meringis dan melonggarkan pelukannya.

"Dasar brengsek, berhenti bertemu denganku. Kali ini aku biarkan kamu lepas. Tetapi jika seperti ini lagi, aku tidak segan-segan untuk menelpon polisi asal kamu tahu, brengsek." Sambil mengikat rambut, [Name] keluar meninggalkan Osamu di sana sendirian. Dirinya menebak-nebak, apakah akan ada teriakan dari perempuan saat mengetahui laki-laki yang sedang meringis berada di ruang ganti mereka?

Sedangkan Osamu benar-benar tak beranjak dari sana. Dia malah terduduk, mengusap-usap wajahnya dengan kesal. Cara apalagi yang harus dia lakukan agar [Name] kembali ke pelukannya?

.
.

"Brak!" Pintu rumah ditutup dengan kasar, diiringi desahan kesal yang memenuhi ruangan. [Name] sudah kembali ke rumahnya, tapi rasa marahnya terhadap si brengsek Miya belum reda. Memang, wajahnya saja yang terlihat seperti anak baik-baik, tapi sebenarnya dia membuat para setan insecure dengan dirinya.

"Kenapa?" Perempuan itu mendongak untuk melihat orang yang menemani dirinya di rumah, lebih tepatnya pacarnya yang juga merupakan teman akrab Osamu. Suna Rintaro kini menjadi pacarnya, mereka sudah cukup lama berpacaran. Beberapa bulan setelah Osamu memutuskan [Name], Suna mengambil kesempatan.

Suna terlihat sedang memasak untuk makan malam, terlihat dengan jelas apron melekat ditubuh dan ladle spoon yang berada di tangannya. Dia dan pacarnya memiliki jadwal untuk memasak, hari ini giliran pacarnya yang memasak.

【Fanfiction Haikyuu】 Intimidante⚠ [Readers x All chara Haikyuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang