Wooyoung membuka matanya kala cicit burung memenuhi rungunya.
Ia menatap langit-langit mewah yang kini menjadi tempat bernaungnya, bukan lagi dahan pohon seperti hari kemarin. Pakaiannya juga telah berganti, dipinjamkan oleh mate Jongho, salah satu sepupu San, yang bernama Yeosang.
Tok tok!
"Wooyoung, apa kau sudah bangun?"
Suara Mingi terdengar dari luar ruangan.
Wooyoung segera bangkit dari kasurnya dan berjalan ke arah pintu.
"Sudah, Mingi. Apa ada yang harus aku lakukan?"
Bukannya menjawab, Mingi malah mengusak rambut panjang Wooyoung yang mencuat kesegala arah, gemas karena pipi Wooyoung terlihat seperti bakpao juga matanya yang masih agak bengkak efek bangun tidur.
"Kau mandi dulu sana, ini pakaian baru untukmu, Yeosang sendiri yang memilihnya. Alpha dan Luna juga mengundangmu untuk sarapan bersama", titah Mingi.
Wooyoung terlihat excited namun ragu, "benarkah aku diundang? Eh tapi.. aku 'kan bukan darah biru? Apa boleh aku makan bersama raja dan ratu?"
Mingi merasa sedikit muak dengan segala rasa 'insecure' Wooyoung. Apa hierarki di klannya seburuk itu?
"Kau adalah tamu kami, Wooyoung. Lagipula, Alpha dan Luna sendiri yang menginginkanmu untuk makan bersama kami semua"
"Hm, baiklah Mingi. Aku akan bersiap secepatnya"
Setelah menerima pakaian Yeosang dari tangan Mingi, ia bersiap-siap dan menata rambutnya serapi mungkin.
🐾🐾🐾
"Selamat pagi Alpha dan Luna, selamat pagi juga semuanya", sapa Wooyoung sambil membungkuk hormat pada semua orang disana.
Ia duduk di sebelah kiri Mingi, di kanannya ada Yeosang, dan di hadapannya ada San.
Setelah duduk, Wooyoung merasakan sebuah tangan menyentuh dan mengelus telinga serigalanya. Itu Yeosang.
"Wah...", omega werewolf di sebelah Wooyoung itu tampak sangat senang memegang telinga si hybrida. Sang empu menundukan kepalanya agar Yeosang lebih mudah menyentuhnya.
"Yeosang..", suara Jongho menginterupsi gerakan omeganya. Si cantik langsung menurunkan tangannya dari kepala Wooyoung.
"Maaf ya, Wooyoung. Kau adalah hybrida pertama yang Yeosang lihat, dia pasti penasaran", ucap Jongho tidak enak.
Wooyoung tertawa pelan, "tidak apa-apa. Kau boleh memegang telingaku kapanpun, Yeosang"
"Hehe! Terimakasih Wooyoung!"
Interaksi menggemaskan antar omega itu sedikit banyak menghangatkan suasana meja makan. Selama ini, hanya ratu dan Yeosang yang omega. Namun keduanya yang sama-sama pendiam dan perbedaan usia agak jauh membuat keduanya tak banyak berinteraksi. Sementara para Alpha, kebanyakan memang tidak senang bersenda gurau.
Kegiatan makan itu berlangsung tenang. Setelah usai, sekarang semuanya masih duduk di meja makan, kecuali Yeosang dan Jongho yang undur diri duluan karena akan pergi ke alun-alun kota.
"Apa kegiatanmu selanjutnya, San?", tanya sang ayah.
"Aku akan patroli lagi, memastikan tidak ada hama atau rogue disekitar wilayah perbatasan, ayah", jawab San.
"6 minggu lagi penobatanmu, San. Carilah matemu dari sekarang", pinta sang raja.
"Baik, ayah. Aku permisi"
Segera setelah mendengar topik pembicaraan ayahnya, dengan cepat San meninggalkan meja makan.
Mingi juga pamit untuk mengikuti putra mahkotanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Howling; SanWoo
FanfictionMenjadi late bloomer adalah mimpi buruk setiap omega dari ras manapun, begitu juga Wooyoung. Ia telah dianggap gagal dan tak berguna. Malangnya, ia ditinggalkan ditengah hutan oleh packnya. Akankah ia temukan rumah yang mau menerima? Choi San x Jung...