Kekasih Tian

35 7 0
                                    

Pagi hari, Tian sampai di bandara. Setelah berpikir cukup panjang, Tian pun akhirnya memutuskan untuk menyusul kekasihnya. Katakan saja dirinya beralasan pergi untuk melakukan perjalanan bisnis, tapi pada akhirnya dirinya malah pergi menyusul kekasihnya.

Tian menghubungi kekasihnya dan memberitahu jika dirinya sudah tiba, tapi kekasihnya tidak membalasnya atau menerima panggilan telponnya. Untuk itu Tian memutuskan pergi ke tempat tinggal kekasihnya begitu saja, karena dirinya juga sudah pernah datang sebelumnya.

Dua jam perjalanan, Tian pun akhirnya tiba di depan pintu apartemen yang ditinggali oleh kekasihnya itu. Di sana kekasihnya tinggal sendirian karena manajernya memilki tempat lain.

Tian mencoba untuk menekan bellnya, tapi tidak ada jawaban. Karena tidak ingin masuk begitu saja, Tian pun memutuskan untuk menghubungi wanita itu dan pada akhirnya panggilannya diterima.

"Sayang? Kamu di mana?" Tanya Tian penasaran.

"Aku di rumah, pemotretan akan berlangsung nanti siang." Jawab Bella memberitahu.

"Kalau begitu buka pintunya, aku ada di depan."

Bella yang mendengarnya tentu saja segera bangun dari tidurnya dan memakai pakaian tidurnya. Bella meletakkan ponselnya dan mengambil sisa kondom yang berceceran di atas lantai. Bella berlari ke arah kamar mandi dan membuangnya ke dalam closed agar tidak ditemukan jejaknya oleh kekasihnya itu.

Alasan Bella tidak ingin mempublikasikan hubungannya dengan Tian bukan karena dirinya takut ada gosip yang buruk. Melainkan Bella tidak ingin sumber keuangannya berkurang. Lagipula Tian masih dibawah kendali orang tuanya, jadi Bella tidak pernah bisa mempercayai kekasihnya itu begitu saja.

Setelah merasa aman, Bella pun segera berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu untuk kekasihnya itu.

Tian yang melihat Bella dalam kondisi berantakan khas bangun tidur tentu saja segera menghampiri kekasihnya itu.

Tian masuk dan meninggalkan kopernya, menggendong kekasihnya ke arah kamar untuk mengobati rasa rindunya.

"Apakah kamu merindukanku?" Tanya Bella dengan suara manjanya.

"Sangat, aku benar-benar sangat merindukanmu. Tidak ada sehari pun terlewat tanpa memikirkan kamu." Jawab Tian sembari menenggelamkan kepalanya di ceruk leher kekasihnya.

Bella yang mendengarnya tentu saja tersenyum lebar, tangannya bergerak menyentuh kepala Tian dan mengelus rambutnya pelan.

Tian menurunkan Bella di atas ranjang dan mulai mendekatinya dengan perlahan.

"Tidak bisakah kamu cuti hari ini?" Tanya Tian memohon.

"Aku ingin melakukannya tapi aku tidak bisa. Job kali ini benar-benar sangat penting, dan aku tidak bisa melewatkannya." Jawab Bella sembari mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah kekasihnya.

"Berapa hari kamu akan menetap?" Tanya Bella penasaran.

"Dua hari, aku akan di sini selama dua hari."

"Kalau begitu, aku akan mengosongkan jadwalku besok. Jadi bisakah kamu menunggu? Aku akan menghabiskan seluruh hari bersamamu besok."

Mendengar hal itu tentu saja Tian segera menyetujuinya. Tian kembali menenggelamkan kepalanya di leher Bella dan mulai merangsang wanita itu.

Pagi itu, keduanya menghabiskan waktu bersama secara panas, Bella sendiri merasa sedikit nyeri pada bagian miliknya karena Tian yang selalu bermain dengan durasi lama. Selain itu, semalam dirinya juga bermain dengan sponsornya entah berapa kali. Mungkin tidak berdurasi lama, tapi sponsornya semalam terus memasuki dirinya tanpa henti.

"Apakah kamu lelah?" Tanya Tian sembari mengelus wajah kekasihnya.

"Ya, kamu benar-benar melakukannya dengan brutal. Apakah tidak ada wanita yang bisa memuaskanmu?" Kata Bella sedikit menggoda.

Tian yang mendengarnya tentu saja langsung diam, Tian menatap ke arah langit-langit kamar dan mengingat jika kemarin dirinya baru saja mengkhianati kekasihnya dengan menikahi wanita lain. Bahkan dirinya juga meniduri wanita itu hanya karena kesal.

"Kenapa? Kamu benar-benar tidur dengan wanita lain?" Tanya Bella penasaran.

"Tidak akan! Kamu tahukan? Aku tidak bisa tidur dengan wanita lain setelah bersamamu."

Itu adalah kebohongan lain yang Tian ucapkan. Setelah membohongi kekasihnya dengan menikahi wanita lain, dirinya kembali berbohong terkait sentuhan fisik yang ia lakukan pada istrinya.

"Apakah kamu benar-benar tidak ingin kembali?" Tanya Tian pelan.

"Sudah aku bilang bukan? Aku belum bisa kembali karena harus sukses. Setidaknya untuk bertemu dengan mamamu, aku harus punya nama agar mama kamu mau menerimaku." Jawab Bella berbohong.

Bahkan sampai saat ini, Bella tidak pernah sedikitpun berpikir untuk menikah dengan laki-laki itu. Baginya, Tian adalah sumber uangnya. Saat ini dirinya memang ingin menikah, tapi itu bukan dengan Tian, melainkan laki-laki lain.

"Sepertinya aku harus segera bersiap-siap dan pergi." Kata Bella dengan pelan.

"Kamu istirahatlah di sini, aku akan kembali nanti pagi." Lanjut Bella memberitahu.

Tian yang mendengarnya tentu saja tidak dapat mengatakan apa-apa dan hanya bisa pasrah menunggu.

"Apakah kamu mengganti parfummu?" Tanya Tian sembari menatap ke arah Bella yang baru ingin masuk ke dalam kamar mandi itu.

"Aku mencoba parfum temanku kemarin, apakah kamu menyukainya? Jika iya aku akan membelinya." Jawab Bella berbohong.

Tian adalah orang yang sangat peka, dan Bella hampir melupakan hal itu. Bisa-bisanya dirinya tidak mandi lebih dulu sebelum bercumbu dengan laki-laki itu.

"Aku tidak menyukainya, wanginya seperti parfum laki-laki. Jadi jangan memakainya lagi." kata Tian yang langsung saja dijawabi anggukan oleh Bella.

Setelah itu, Bella benar-benar masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya sebersih mungkin.

Hari ini dirinya akan bertemu dengan laki-laki yang ia sukai. Meskipun laki-laki itu sudah menikah, Bella tidak berpikir untuk mundur karena laki-laki itu menikah karena perjodohan dari orang tuanya. Selain itu, laki-laki itu juga sangat menikmati miliknya jadi Bella tidak akan pergi menyerah sebelum laki-laki itu mengusir dirinya lebih dulu.

Tian mengambil ponsel milik Bella dan mencoba untuk membuka passwordnya, tapi itu benar-benar tidak bisa ia akses. Biasanya wanita itu tidak pernah menggunakan password di ponselnya, tapi kali ini berbeda.

Aroma harum khas yang dimiliki oleh Bella tercium begitu kamar mandi terbuka. Tian menatap ke arah kekasihnya itu dan tersenyum bangga karena wanita cantik dan juga sexy itu adalah kekasihnya.

"Apa kamu memakai password sekarang?" Tanya Tian penasaran.

"Ya! Teman-temanku sangat usil jadi aku tidak bisa membiarkan mereka mengecek ponselku sembarangan." Jawab Bella dengan cepat.

"Apakah kamu tidak bisa pergi sebentar lagi?" Tanya Tian penasaran.

Tian turun dari ranjang dan berjalan menghampiri kekasihnya dan memeluknya dari belakang.

"Jangan meninggalkan jejakmu di sana! Aku akan memakai baju terbuka hari ini." Cegah Bella dengan cepat.

Bagaimanapun juga, Bella tidak akan pernah membiarkan orang yang ia sukai melihat tanda orang lain yang ada di tubuhnya.

Mungkin miliknya tidak cukup dengan hanya satu pria, tapi dirinya bisa bertahan sampai pada titik ini karena itulah yang ia lakukan.

"Aku sudah mengirimkan sejumlah uang padamu tadi, kamu bisa melihatnya." Kata Tian memberitahu kekasihnya.

Mendengar hal itu tentu saja membuat Bella segera berbalik dan mengalungkan tangannya di leher kekasihnya itu.

"Kamu yang paling terbaik!" Ucap Bella dengan senyuman yang lebar, hal itu tentu saja membuat Tian bahagia saat melihatnya.

Tbc

Wanita Pilihan MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang