01^Awal

164 23 0
                                    

Happy Reading

Greysia Lequita Tenova, putri tunggal dari Gentala Kanigara Tenova dan Mikhaela Anceline Tenova. Gentala seorang CEO dari perusahaan yang bergerak dibidang teknologi, namun lebih fokus ke bagian IT.

Sedangkan Mikhaela sendiri berprofesi sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit miliknya sendiri. Walau sekarang Mikhaela sudah cukup jarang bertugas, sebab dokter di rumah sakit milik Mikhaela sudah cukup banyak.

Anehnya, sang Daddy seorang CEO di sebuah perusahaan Teknologi, sang Mommy seorang Dokter bedah yang telah bergelar sebagai seorang Profesor bedah.

Namun, putri mereka malah begitu hobby menggambar, sejak kecil, Greysia atau kita sapa saja sebagai Reysa, begitu menyukai gambar atau coretan acak yang justru memiliki nilai seni tinggi.

Seiring bertambahnya umur Reysa, Genta dan Mika semakin mengerti bahwa putri mereka memang sama sekali tak tertarik pada profesi kedua orang tuanya.

Pada umur 12 tahun, Reysa sudah meminta sebuah studio sendiri yang ingin dirinya gunakan untuk mendesain benda atau bentuk-bentuk acak yang akan menghasilkan sebuah gambaran baru.

Mengetahui kecintaan Reysa pada desain dan fashion, setelah berkutat dengan pikiran mereka masing-masing. Akhirnya Genta dan Mika, memutuskan untuk menyekolahkan putri mereka pada JHS yang memang khusus untuk anak-anak yang begitu mencintai seni.

Bertahun-tahun berlalu, hingga akhirnya Reysa yang telah berumur 22 tahun pun berhasil mencapai S2 dengan gelar S. Ds. Memang begitu cepat, bahkan mungkin terpikir seperti tak mungkin. Namun nyatanya Reysa berhasil.

Di umurnya yang ke 25, Reysa telah menjadi seorang designer terkenal yang butik nya telah tersebar ke manca negara. Bahkan berkali-kali, butik Reysa memenangkan kontes busana yang diadakan secara besar-besaran.

Tak ayal, banyak pemuda yang ingin meminang Reysa, siapa yang tak tertarik dengan putri tunggal kaya raya yang cantik, pintar, dan sukses seperti Reysa?

Namun sampai di umurnya yang ke 26, ia masih belum menikah, alasannya hanya satu, 'belum siap'. Reysa memang belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun, namun dari pengamatannya sendiri Reysa mengetahui bahwa pernikahan tak semudah yang dikatakan orang-orang.

Karna itu, jangankan menikah, berpacaran saja Reysa begitu anti. Jangan salahkan bila Reysa tak ingin menikah, sebab dirinya memiliki rasa takut sendiri yang belum bisa ia kalahkan.

.

Siang itu, Reysa sedang sibuk di ruang kerjanya, bagaimana tidak sibuk, pada akhir bulan September nanti, butik nya akan melaunching busana-busana dengan tema baru yang akan ditampilkan di panggung fashion besar.

"Capek banget njir, ini baju yang gambarnya udah jadi baru sebagian, masih butuh beberapa lagi. Mana anak-anak di butik juga gak bisa lagi dibiarin buat sendiri, takutnya ada yang kurang, bisa brabe nanti" Gumam Reysa seraya memasukkan sebiji kacang pada mulutnya.

Namun karena terlalu asik berbicara sendiri dan lupa bahwa ia sedang makan, akhirnya Reysa pun tersedak oleh kacang yang ia makan.

"Uhuk uhuk.. Aduh tenggorokan gue sakit! UHUKKK" Batuk Reysa sebelum akhirnya ia pun pingsan, entah karena apa, matanya terpejam sendiri. Padahal dalam pikirannya, Reysa sudah memaksakan dirinya untuk mengambil teh yang terletak di samping toples kacang.

"Kacang sialan, gue kenapa lagi nih, kepala pusing banget padahal cuma kesedek kacang" Batin Reysa sebelum akhirnya kesadaran yang ia miliki pun memudar.

.

Sedangkan disisi lain, seorang gadis dengan surai hitam legam yang bergelombang, sedang menatap langit malam yang bagi orang begitu menenangkan, namun bagi dirinya begitu mengerikkan.

Polesan make-up di wajahnya telah memudar dan menjadi acak karna air mata yang mengalir tanpa dapat ia tahan. Pandangan matanya menyiratkan sebuah rasa sakit yang tak pernah seorang pun lihat sebelumnya.

Memang, rasa sakit gadis itu telah menumpuk selama ini, hanya di malam ini lah ia dapat menumpahkan segala rasa sedihnya pada gelap sang malam.

Gadis itu bernama, Carletta Celicia Vuitton, atau sapa saja Letta. Putri ketiga dari keluarga Vuitton. Gadis yang selama ini hidup seakan tak memiliki beban hidup, dihadapan semua orang.

Namun siapa sangka, seseorang yang terlihat tak memiliki masalah ini, justru memiliki beribu masalah yang tak dapat orang lain lihat.

Diacuhkan oleh keluarganya, dibenci oleh tunangan sekaligus orang yang ia cintai, kehilangan seseorang yang begitu ia sayangi diusianya yang masih belia, dan hidupnya yang hanya ditemani oleh ketiga orang sahabatnya.

Siapa yang mampu hidup seperti Letta? Usia Letta saat ini telah menginjak 16 tahun, bayangkan saja, selama sebelas tahun lamanya, Letta diacuhkan oleh keluarga yang seharusnya menopang dirinya.

Malam ini, Letta menyerahkan takdirnya sepenuhnya pada sang Tuhan. Sebab jujur saja, Letta sudah lelah dengan segala hal yang menimpanya selama ini. Kesabaran memang tak memiliki batas, namun jangan lupa bahwa seseorang juga dapat merasa lelah.

"Kenapa takdir aku seburuk ini yah? Lucu banget kalau ngeinget semua masalalu yang aku alamin. Kalau oranglain mengenang masa lalu yang indah, lah aku harus ngenang apa? Orang aku aja gak ada masa lalu yang indah, semuanya gelap" Gumam Letta entah pada siapa.

"Bisa gak yah aku pergi aja dari sini? Capek hidup belasan tahun tapi gak pernah dihargain, bukan aku yang lemah, tapi dunia yang kejam. Keluarga gak ada yang sayang sama aku, tunangan lebih milih perempuan lain dari pada pasangannya sendiri. Semuanya hidup bahagia tanpa ada peran aku didalam hidup mereka" Isak Letta.

"Mungkin memang udah saatnya aku nyusul Calara, selamat tinggal dunia yang gak pernah berpihak ke aku, aku mau tidur dulu~" Gumam akhirnya, sebelum pandangan Letta ikut memburam.

Nadi Letta telah tersayat, darah mengucur deras, seraya detak jantungnya yang semakin melemah, terbukti dari napasnya yang tersendat-sendat.

~~~~~~

Ramein dongg guys, lapak ku udah makin sepi:'(

Jumlah kata, 862 kata
06/08/2022

Greysia Not CarlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang