[END] Buku Harian Kehidupan Tahun 1980

21

novel pinellia

Bab 21

Matikan lampu kecil , sedang dan besar

Bab Sebelumnya: Bab 20

Bab Berikutnya: Bab 22

    Lin Qingyu terbangun oleh teriakan kakaknya, tetapi sebelum dia bisa mengatakan kata pertama kepada kakaknya, ibunya datang ke rumah dan memanggilnya:

    "Xiaoyu, cepatlah, bibimu Meiyu mengatakan bahwa ada panggilan dari Kyoto untuk menemukan cepat, jangan tunda."

    Bibi Meiyu, menantu perempuan Lin Mingsheng, kepala desa Desa Nelayan Tongzhao. Satu-satunya telepon di desa mereka ditempatkan di komite desa, biasanya jika ada telepon, mereka harus pergi ke komite desa. Tentu saja, telepon jarang berdering secara pribadi, biasanya terkait dengan tempat pemancingan.

    Di antara orang-orang yang dia kenal, sangat sedikit orang yang tahu nomor telepon desa mereka.

    Kecuali gurunya, Liang Manyue adalah satu-satunya yang tersisa.

    Kedua hal ini tidak mendesak dan tidak boleh menelepon.

    Jadi Lin Qingyu dengan santai memelintir rambutnya menjadi bola dan menarik sandalnya keluar.

    Begitu dia menjawab telepon, dia mengeluarkan suara, dan ada magnet yang tak terduga "Qingyu?"

    Ada terlalu banyak hal kemarin, dan Lin Qingyu tidak memikirkan Xu Zhennian sama sekali. Dia tertegun sejenak, dan dia tidak menanyakan nomor telepon desa kami yang Anda tahu, tetapi dia tidak memikirkannya. Meskipun nadanya tidak terlalu bagus, sepertinya tidak menghadap orang luar di semua, “Kakak Xu, mengapa kamu begitu cepat!”

    Xu Zhen young tertawa beberapa kali, karena dia tidak terlihat.

    Lin Qingyu mendengarkan tawa di mikrofon, dan perasaan gatal muncul kembali. Dia terbatuk-batuk dengan tidak nyaman, mengambil mikrofon lebih jauh, dan kemudian berkata, "Ada apa denganmu?" Dia hanya lupa apa yang dia katakan sebelum naik kereta.

    Xu Zhennian menghela nafas, "Kamu tidak menelepon kemarin ... Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa aku mengatur seorang pria dan sebuah mobil untuk mengirim Kakek ke Kyoto untuk diperiksa?

    " ? "

    "Tentu saja, saya akan menerimanya. Apa yang kamu lakukan? Saya ingin bertanya kapan itu nyaman ..."

    "Tidak! Anda ..." Lin Qingyu memotongnya, tetapi dia hanya mengatakan tiga kata ketika dia mendengar Xu Zhennian berkata:

    “Ada seorang ahli kanker paru-paru dari Kota Hong Kong, dan dia akan pergi ke rumah sakit militer dalam beberapa hari. Dia diundang untuk bertukar dan belajar, dan dia tidak tinggal di Kyoto untuk waktu yang lama.” Maksudnya, Anda tidak ingin ketinggalan.

    Tentu saja Lin Qingyu mengerti, jadi dia tidak menolak. Jika Anda berutang budi, Anda berutang budi. Di era ini, Kota Hong Kong jauh lebih maju daripada daratan, dia benar-benar ingin mengirim kakeknya untuk melihat para ahli dari Kota Hong Kong. Lagi pula, jangan katakan apakah tubuh kakeknya cukup untuk pergi ke Kota Hong Kong, katakanlah tidak mudah bagi orang biasa untuk pergi ke sana sekarang.

    "Terima kasih, Saudara Xu     . Lalu, kapan orang yang Anda katakan akan tiba? Apakah dia tahu alamat saya? Dan Anda dapat membantu saya di rumah sakit, eh, apakah itu terdaftar? Saya akan memberi Anda uang ketika saya tiba." Zhen Nian tidak khawatir tentang uang dan Lin Qingyu lagi. Bagaimanapun, ketika dia kembali, dia akan mengaku. Apakah uang seseorang penting?