"bismillahhirohmannirohim,atas kehendak Allah dan restu orang tuaku saya terima lamaranmu gus untuk menjadi pendamping hidupku suatu hari nanti dan selamanya in sya allah" ucapku tak kalah lantang.
"Alhamdulillah" ucap seluaruh orang yang ada disana kecuali gus kinan
"Kapan pernikahan akan dilaksanakan?" Tanya mamaku pada keluarga gus kinan
"Bagaimana jika minggu depan" abah Rahman menyahuti
"Apakah tidak terlalu cepat abah?" Protes gus kinan tak terima jika pernikahannya diadakan minggu depan. Sedangkan aku hanya diam menyimak pembicaraan mereka tak berani protes.
"Lebih cepat lebih baik nak" Umi Nadya kini menimpali.
"Bagaimana nak Aisyah setuju kan? Tanya umi Nadya kepaku.
"Atur saja yang terbaik umi" ucapku dengan kepala yang setia menunduk.
Kini jam menunjukan pukul 15.15. Keluarga gus Kinan sudah pulang 1 jam yang lalu. Kini aku sedang berada dikamar memainkan ponselku.
Derrtt derrt. Getar ponselku mendakan ada notifikasi yang masuk. Ku buka ponselku ternya ada sebuah pesan yang dikirimkan oleh Karina.
Begitulah kira-kira,abaikan saja waktunya
Kini adzan Asar telah berkumandang. Aku sagera malaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslimah.Usai melaksanakan sholat Asar,tanganku terulur untuk mengambil mushaf al-qur'an. Aku mulai membaca,menghafalkan dan memahami isi ayat ayat al-qur'an tersebut.
Kini jam menunjukan pukul 17.25 aku segera membersihkan badanku. Dua puluh menit aku gunakan untuk membersihkan diri. Setelah itu aku turun menuju lantai bawah,mamaku sudah pulang sedari tadi.
Aku membuat mi instan untukku makan,karna memang perut sudah memintaku untuk diisi.
Usai dengan acara makan,aku kembali ke kamarku untuk melaksanakan sholat maghrib karna adzan juga sudah berkumandang sedari tadi.
Kini jam menunjukan pukul 21.30 aku belum bisa tidur entah karna apa. "Derrt derrt" bunyi ponselku. Terdapat satu pesan dari nomor asing.