52.

4 0 0
                                    

Jam kini sudah menunjukkan pukul 08.45, acara akan dimulai sekitar 15 menit lagi. Para tamu yang sudah diundang oleh Aisyah dan Vaerel sudah berkumpul di ruang tamu Aisyah yang sudah dedek orang seindah mungkin.

Seorang ustadzah yang diundang aisyah baru saja datang ketika jam sudah menunjukan pukul 09.00, karena ustadzah yang dimintai untuk mendoakan Aisyah juga calon bayinya sudah datang acara pun di mulai dengan sedikit sambutan dari kedua orang tua Aisyah dan suami aisyah lalu dilanjut dengan doa yang dipimpin oleh ustadzah.

.
.
.
.
.

Jam kini sudah menunjukkan pukul 11.30, acara syukuran 4 bulanan aisyah baru saja selesai dan semua berjalan lancar. Kini mereka tengah duduk di ruang tengah. Bercengkrama dan bercanda ria menceritakan hal hal random yang mampu membuat mereka tertawa.

Hingga waktu memasuki waktu dzuhur, mereka pun bersiap untuk melaksanakan shalat dzuhur. Para laki-laki sedang bersiap hendak pergi ke masjid, sedangkan para perempuan mereka tengah mengambil wudhu untuk sholat berjamaah di mushola kecil yang ada di dalam rumah aisyah.

Ketika semua sudah siap, mereka pun memulai sholat dengan Naila sebagai imam. Selesai sholat mereka dengan dengan gesit membereskan alat sholat mereka lalu mereka berjalan menuju meja makan. Mereka menyiapkan segala makanan untuk menjadi makan siang mereka.

Saat makanan sudah selesai tertata rapi di atas meja, bella rumah aisyah pun berbunyi menandakan para lelaki sudah pulang dari masjid. Dengan santai aisyah berjalan menuju pintu utama untuk menyambut para lelaki yang baru pulang dari masjid.

"Wa'alaikumussalam" jawab aisyah sembari membuka pintu. Terlihat lah para gerombolan laki-laki, mereka pun masuk satu persatu. Aisyah menghampiri Vaerel yang berada di paling belakang bersama yusuf.

Aisyah menyelami tangan Vaerel rel dan Yusuf, setelah itu aisyah mengambil sajadah yang tersampir di pundak Vaerel. Aisyah membawa sajadah itu ke kamarnya dan meletakkannya di tempat sebelumnya. Setelah itu Aisyah kembali keluar kamar menuju meja makan, ia melihat semua orang sudah berkumpul di meja makan. Aisyah duduk di kursi sebelah Vaerel yang masih kosong.

Ketika para manusia penghuni rumah sudah berkumpul di meja makan itu. Yusuf memulai acara makan siang itu dengan diawali dengan doa. Setelah doa diakhiri Mereka pun memulai makan, aisyah menyiapkan apa yang akan dimakan oleh suaminya. Setelah itu ia menyiapkan untuk makanannya sendiri.

Mereka memulai makan dan pada suara selain dan dentingan sendok. Selesai makan pada perempuan membereskan meja makan mencuci semua piring dan gelas kotor. Sedangkan pada lelaki kembali berkumpul di ruang tamu.

Aisyah yang hendak membantu membereskan meja makan terpaksa harus menghentikan kegiatannya saat suara Nayla terdengar melarangnya.

"Kamu itu lagi hamil lebih baik kamu duduk saja istirahat" kata Nayla yang melihat Aisyah akan mengangkat setumpuk piring kotor.

"Tapi mahh.." ucap Aisyah terpotong oleh suara Zera.

"Ga ada tapi tapi Syah, semua demi kebaikan baby Lo!" Ucap Zera, tangannya merebut setumpuk piring kotor dari tangan Aisyah lalu membawanya ke wastafel untuk dicucinya.

"Iya iya" Usai mengatakan itu, Aisyah pergi ke kamar disusul oleh teman temannya.

TOK TOK TOKK

Mendengar suara ketukan pintu, Aisyah yang belum sempat duduk pun berbalik membuka pintu kamarnya. Terlihat para sahabat sahabatnya yang sudah lama ia jumpai.

"TEMEN GUEEE!!!" Ucap Karina sembari memeluk Aisyah kencang.

Aisyah yang terkejut hanya bisa tersenyum tanpa membalas pelukan Karina. Aisyah mendorong pelan Karina agar mengendurkan pelukannya.

Jalan Hidupku (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang