"Jatuh cinta dan terobsesi itu mirip, tapi beda.
Yang satu penuh kerelaan dan keikhlasan,
dan yang satunya penuh keharusan
dan paksaan."***
Jungkook itu berbahaya
Jungkook itu iblis berwujud manusia
Jungkook itu kejam, kasar, semena-mena. . . dan masih banyak lagi berita-berita buruk yang beredar tentang seorang lelaki bernama Jungkook.
Meski bukan termasuk golongan manusia yang hobi berkecimpung didunia gosip-menggosip, tapi Jieun juga tidak bisa menutup telinga pada desas-desus yang terbang bebas disekitarnya. Pemberitaan miring tentang salah satu teman seangkatannya itu bukan lagi menjadi hal yang tabu dilingkungan tempat Jieun menimba ilmu. Setiap lapis sel yang menghuni kampus bergengsi itu kenal siapa Jungkook, seolah sosok itu adalah pemeran utama disetiap cerita yang menjadikan dunia berputar disekelilingnya. Dunia yang sebaiknya Jieun jauhi jika ingin kehidupan perkuliahannya aman, tenteram, dan sejahtera. Akan tetapi, sejak dirinya dijadikan boneka oleh tiga orang mahasiswi populer dikampusnya. . semuanya berubah.
• • •
Jieun, perempuan mungil dengan ciri khas potongan rambut pendeknya itu sedang berdiri diambang pintu sebuah ruangan, dengan kaki gemetar dan keringat dingin yang membuat telapak tangannya terasa lembab, dia menatap horror pada sekelompok lelaki yang tengah bercengkrama, asik dengan kehebohan mereka tanpa peduli keadaan sekitar.
Glek
Jieun menelan ludah, sebelum akhirnya memaksa sepasang kakinya untuk bergerak ke arah Jungkook dan teman-temannya.
"Pe- permisi" ucapnya takut-takut.
Tiga detik berselang, semuanya masih terasa cukup tenang, sampai akhirnya, mata hitam nan tajam Jungkook menatap kearahnya, Jieun merasa dunianya mulai terasa tidak aman.
"Apaan lagi sih?!" Tanya Jungkook geram.
Pegangan Jieun pada tali paper bag berwarna pink yang dibawanya mengerat. Nada bicara yang dingin dan kasar itu tak pernah gagal membuat seluruh tubuh Jieun melemah seperti jelly.
"Emm... i- ini.. anu.. a-"
"Ini anu, ini anu. Ngomong yang jelas dong!"
Jieun tersentak oleh suara Jungkook yang menggelegar. Untungnya ruang kuliah itu masih sepi, hanya ada Jungkook dan ke-3 teman dekatnya, yang membuat Jieun merasa sedikit lega. Ya, bukannya takut, ia justru merasa sedikit lega.
"Ini.." Jieun menyodorkan paper bag yang ia bawa kehadapan Jungkook dengan gugup.
"Apaan tuh? Buat gue? Dari siapa? Lo?" Tanya Jungkook yang mulai bangkit dari tempat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
FanfictionKumpulan singkat, karya fiksi yang ditulis sebagai hiburan semata. Karakter, tempat, bisnis, acara, situasi dan insiden dalam tulisan ini hanyalah hasil imajinasi penulis atau digunakan secara fiktif sebagai pendukung kelengkapan cerita.