Setelah melakukan pemeriksaan lagi, Lucy pemilik DNA yang sebelumnya tidak diketahui itu akhirnya ditetapkan sebagai terdakwa. Walaupun tidak membawa barang bukti pisau yang digunakan untuk membunuh Yujin, beberapa anak termasuk Sungwon masih mengingat rupa pisau itu. Dan setelah diselidiki ternyata itu pisau dari rumah Lucy yang juga ada di universe lain. Kemungkinan saat pelaku berada di sana ia kembali ke rumahnya yang tidak jauh dari sekolah. Lalu Junhan yang sebelumnya juga menjadi tersangka sekarang ditetapkan sebagai terdakwa yang diduga sebagai kaki tangan membantu pelaku dengan menyembunyikan barang bukti dan menghancurkan bukti rekaman CCTV. Walaupun tidak bisa diadili kedua keluarga dari dua anak itu sangat terkejut, setelah mereka kehilangan anaknya kini anaknya juga menjadi terdakwa atas pembunuhan.
Kasus Yujin pun tidak berhenti di sana setelah mereka mengetahui alasan yang sebenarnya Lucy melakukan itu pada Yujin. Tetapi setidaknya Seongmin bisa sedikit tenang dan keluarganya bisa lebih menerima kepergian Yujin.
"Gue gagal ngehukum orang yang udah ngebunuh Yujin, tapi setidaknya gue berhasil buktiin kan siapa yang bersalah atas meninggalnya kembaran gue?" tanya pemuda Ahn itu.
"Iya lo berhasil," balas Doyoung sembari menepuk-nepuk pelan punggung temannya itu.
"Btw kita di kumpulin di sini mau ngapain lagi?" tanya Dayeon tiba-tiba. Ya, mereka dikumpulkan oleh Sungwon di rumah Yuna lagi yang memang selalu sepi.
"Nggak tau, Sungwon juga minta gue buat jadi notulen dan ngerangkum yang kita omongin ke grup untuk anak-anak yang gak dateng," jawab Dana yang sudah siap dengan laptopnya.
"Itu Sungwon!" seru Kangmin yang dapat melihat Sungwon sedang berjalan ke arah rumah Yuna dari sela-sela gerbang Yuna yang tinggi.
"Maaf telat, agak lama tadi dapet ojeknya," ujar pemuda itu pertama kali.
"Oke, sekarang Sungwon udah dateng, jadi apa alasan kita dikumpulin di sini?" tanya Jiheon buka suara.
"Gue mau ngomong sesuatu," kata Yuna lebih cepat dari Sungwon yang baru membuka mulutnya.
"Yun, lo mau ngomong apa? gue yang minta mereka ngumpul," tanya Sungwon bingung.
"Gue aja yang ngomong, setelah ini lo bisa ngomong apa yang mau lo omongin," balas Yuna membuat pemuda Park itu tidak punya pilihan selain mengalah.
"Dana, tolong rangkum juga apa yang gue omongin," pinta gadis Shin itu yang dibalas anggukan oleh Dana.
"Gue banyak nyakitin perasaan orang," ujar Yuna pertama kali yang terasa sangat berat.
"Gue sebenernya gak tau harus ngomong gimana, tapi gue gak mau kalian tau dari orang lain, gue yang ngelakuin dan gue juga yang ngakuin sendiri."
"Sebenernya banyak anak yang udah gue ganggu, secara fisik maupun mental. Gue bener-bener gak pantes jadi ketua angkatan. Sama Yujin gue ngelakuin itu semua, tapi apa yang Yujin lakuin itu atas dasar permintaan gue, awalnya Yujin juga gak mau lakuin itu tapi kayanya dia terlalu takut sama gue," jelas Yuna.
"Gue gak inget siapa aja yang udah jadi korban gue, jadi tolong yang ngerasa pernah gue atau Yujin sakitin kalian bisa ngehukum gue langsung biar gue bisa inget apa yang gue lakuin selamanya. Dan juga juga mohon untuk gak ngomong hal buruk untuk Yujin, gue mau dia tenang di sana."
"Oh iya kalo kalian inget tentang permainan polisi-maling kita mainin di sana? kalo kalian inget, mungkin kalian juga inget kalo gue yang mulai itu semua dan gue ngelakuin itu sengaja karena mau nyakitin anak IPS. Iya, Seeun dan Sua yang terluka itu karena gue," tambah Yuna.
"Gue gak abis pikir sama lo Yun, apa yang lo dapet dari nyakitin orang lain?" tanya Dayeon emosi.
"Gue gak tau mau jawab pertanyaan lo gimana," balas Yuna yang mulai menundukkan kepalanya dan menangis. Kini gadis itu benar-benar menyesal telah melakukan hal bodoh yang kekanak-kanakan.
"Sohee salah satu korban lo," sahut Sungwon.
"Sohee kembaran gue salah satu korban lo dan Yujin," perjelas pemuda Park itu.
"Sohee kembaran lo? Kim Sohee?" tanya Intak.
"Tapi marga kalian beda?" tanya Taeyoung yang ikut bingung.
"Iya, gue dulu benci kembaran gue sendiri sampe gak mau ngakuin dia dan minta dia untuk ganti marganya," jelas Sungwon.
"Sohee yang ngebantu gue ngungkap pembunuh Yujin yang sebenernya adalah korban Yuna dan Yujin," lanjutnya.
"Dia udah cukup hancur tapi gue sebagai kembarannya malah lebih peduli sama pelaku yang udah nyakitin dia, jadi gue minta lo untuk ngebayar perbuatan lo, Yuna. Untuk Sohee yang udah ngebantu Yujin," final pemuda Park itu.
Sementara itu Seongmin yang baru tahu mengenai kembarannya merasa tidak enak dengan Sungwon yang selalu membantunya. Sekali lagi pemuda itu merasa bodoh tidak mengetahui apa-apa tentang kembarannya.
"S-sungwon," panggil Seongmin ragu.
"Gue minta maaf atas apa yang udah kembaran gue lakuin, gue juga akan minta maaf langsung sama Sohee dan korban yang lain. Gue gak kebayang sesakit apa dia, gue bener-bener minta maaf," ucapnya sampai menangis.
"G-gue juga minta maaf Won, gue gak tau kalo lo saudara kembarnya Sohee," ucap Yuna juga.
"Gue gak pantes nerima perminta maafan kalian, karena gue juga bukan kembarannya yang baik, gue harap kalian bisa tebus kesalahan kalian langsung sama Sohee secepatnya gue gak mau dia tambah sakit," tutur pemuda Park itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Home | 03line ✔
FanfictionSekolah adalah rumah kedua. Sial, istilah itu jadi kenyataan untuk mereka. Setelah semua orang di sekolah menghilang secara misterius menyisakan anak-anak kelas 12 IPS 3 dan 12 MIPA 1, mereka terpaksa tinggal di sekolah tempat yang tiba-tiba sangat...