18

1K 111 12
                                    

Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri untuk menghibur diri ketika sedang mengalami masa-masa sulit. Mulai dari pergi berlibur ke tempat yang bisa menyegarkan mata dan pikiran,pergi membeli makanan yang banyak atau.... memilih untuk mengurung diri dan membiarkan telinga menghindar dari kebisingan.

Mungkin opsi terakhir sangat pas untuk Jungkook yang masih tinggal di apartemennya ini.Ya! Memang inilah yang sejak seminggu lalu dirinya lakukan. Apalagi setelah pulang bekerja seperti saat ini,rasanya seluruh tubuh dan pikirannya akan meledak secara bersamaan jika tak di istirahatkan. Tak lupa beberapa botol minuman untuk sedikit menenangkan perasaannya.

Jungkook tahu bahwa cara ini sama sekali tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan masalahnya,tetapi biarkan ia bersikap lemah untuk sesaat. Ia juga lelah terus bersikap baik-baik saja dan mencoba untuk tetap dingin tak peduli. Tapi nyatanya,Jungkook tidak bisa menutupi bahwa ia juga memiliki jiwa rapuh seperti manusia pada umumnya. Namun yang membuat dirinya berbeda ialah bahwa ia terlalu gengsi untuk menunjukkan hal ini kepada orang lain.

Lihat saja sekarang,ketika Jungkook selesai meletakkan benda pengecek suhu badan di ketiaknya untuk beberapa saat,benda tersebut menampilkan angka yang tidak normal~~39° celcius,yang itu artinya saat ini Jungkook tengah terserang demam.

Menyenderkan tubuh di sofa besarnya,Jungkook menggerakkan tangan untuk mengurut sekitar pelipis dan ujung dahinya. Berusaha untuk mengurangi rasa sakit yang menyerang bagian tersebut selama beberapa hari terakhir. Sebenarnya ia sudah mengetahui dan menebak ini akan terjadi, Jungkook sangat membenci sisi tubuhnya yang seperti ini! Selalu saja daya tahan tubuhnya  tiba-tiba turun ketika banyak tekanan yang mengusik pikiran.

Jungkook biasanya tidak peduli dengan kesehatan tubuhnya,jika sedang tidak malas ia tetap pergi bekerja. Namun sekarang,sepertinya ia tidak bisa untuk tetap berpikir seperti itu. Rasanya sangat menyakitkan setelah beberapa hari rasa sakit ini tak kunjung reda. Pergi ke rumah sakit?? Tidak-tidak... Jungkook tak membutuhkan itu. Ia hanya butuh seseorang di sampingnya untuk sekedar menginginkan sebuah perhatian. Huh...Mungkin besok ia harus pergi ke rumah ibunya. Setelah sesuatu yang ibunya bicarakan dengan dirinya waktu itu, Jungkook dapat menghela lega karena mengetahui wanita itu tidak lagi memaksakan keinginannya untuk ia ikuti.

Dan mungkin Jungkook harus memberitahu bahwa ia ingin berpisah dengan Rose --ia sudah tidak bisa untuk bertahan lebih lama lagi setelah mengetahui gadis itu menyimpan perasaan kepadanya. Tetapi... Apakah ibunya itu menyetujui?? Yujin telah memberi Jungkook kebebasan untuk memilih siapa hati yang ingin ia raih. Lisa, huh...hubungan mereka sudah berakhir, dan untuk Rose,' Jungkook harus bisa membujuknya untuk berpisah dengan cara baik-baik. Maka dengan itu tidak ada yang tersakiti atas keputusan Jungkook... Setelahnya Yujin juga tidak akan melayangkan pertanyaan apapun lagi.

Hanya itulah cara yang bisa ia lakukan, walau hal itu dapat membuat Jungkook mengingkari janji yang telah ia buat sendiri untuk menjaga anak saudaranya itu. Ia tidak peduli lagi! Ia masih bisa menjaga tanpa melakukan sebuah ikatan. Benar! Sebaiknya Jungkook harus memikirkan cara untuk membuat Rose mengerti dan mau menandatangani surat perpisahan itu, mungkin Jungkook akan mengaturnya nanti setelah pulang. Ia tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan di saat dirinya masih di selimuti amarah dan rasa kesal yang ada.

Akh! Sepertinya saat ini ia mulai mabuk. Seharusnya dirinya bisa lebih mengontrol diri dan meminum beberapa tegukan saja. Jika sudah seperti ini mungkin saat ia terbangun rasa sakit di kepalanya akan bertambah.

Sial sekali!

Jungkook berkeinginan untuk langsung tidur setelah ini,namun hal itu terhenti ketika merasakan presensi seseorang yang hadir tepat di sampingnya.

Kalau Jungkook tidak lupa,ia hanya memberitahu lokasi apartemen ini bersama kartu dan kode password-nya hanya kepada Lisa. Bahkan ibunya sekalipun tidak pernah ia beritahu... Karena memang waktu itu ia pergunakan untuk menghindari segala permasalahan yang keduanya miliki. Tidak lain dan tidak bukan tentang persoalan hubungannya dengan Lisa,maka dari itu hanya gadis itulah satu-satunya orang yang tahu tempat yang ia tinggali ini.

Second For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang