#21

2.4K 257 12
                                    

Jeon Jungmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungmin

☆☆☆

“Ibu, aku bisa menjelaskan semuanya. Tolong berhenti sebentar.”

“Kau anak nakal!”

Nyonya besar Jeon mengacungkan pemukul rotannya ke seberang meja, mengarah langsung kepada Jungkook yang berdiri panik di atas punggung sofa ruang baca.

“Kau menghabiskan satu juta won, kan?”

Jungkook meneguk ludah dengan susah payah. Seharusnya tadi dia tidak usah datang saja jika tau apa yang sedang menunggunya di rumah. Ibunya sepertinya berniat sekali untuk membunuh dan mengirimnya langsung ke neraka tempat anak-anak pemboros seperti Jungkook seharusnya tinggal.

“Aku menggunakannya untuk keperluan kuliah dan… IBU!!!”

Belum selesai Jungkook membela diri, wanita yang masih terlihat muda walau sudah berkepala empat itu naik ke atas meja dan menyongsong Jungkook dengan pemukul rotan yang terlihat mengancam. Jungkook pun terpaksa turun dari atas punggung sofa menuju pojokan dinding, wajahnya ngeri sendiri.

“Apakah menghabiskan uang dengan membelanjakan berbagai pakaian mewah untuk seorang gadis itu termasuk tugas kuliah?” Bentak nyonya Jeon, wajahnya mengkerut murka.

Tebakan ibunya membuat Jungkook tercengang. “Gadis? Gadis siapa?”

“Aku meminta suruhan kakakmu untuk membuntutimu setelah aku mendapatkan tagihan kartu kreditmu akhir-akhir ini.”

Jungkook mengumpat keras. Yah, dia memang mengeluarkan uang tak sedikit untuk keperluan Jungmin.

“Suruhan kakakmu melaporkan jika kau bersama seorang gadis di mall. Kau menghabiskan satu juta won untuk gadis itu, kan?”

Dan kedua mata Jungkook membola. Dia pikir ibunya tau jika uang itu habis untuk Jungmin. Ternyata ibunya hanya melihat dia bersama Nayeon.

Jungkook menggaruk kepalanya ketika mengakuinya. “Ya begitulah. Tapi dia kekasihku, ibu.”

“Lalu kau menuruti semua yang pacarmu itu inginkan, begitu?” Nyonya Jeon menyimpulkan dengan geram. “Kau ingin membuat ibu mati berdiri karena bangkrut, hah?!?”

Jungkook berteriak dan kembali berlari menghindar begitu ibunya mendekatinya dengan pemukul rotan yang di angkat tinggi-tinggi.

☆☆☆

Suara bel pintu apartement yang terburu-buru membuat Taehyung yang sudah tidur terlonjak kaget. Ia mengerjap, bingung. Lalu melempar pandangan mencari letak jam dinding.

Pukul 12 malam.

Taehyung mengumpat, tapi akhirnya dia turun dari ranjang karena tamu tak sopan itu terus menekan bel apartementnya. Dengan langkah kaki terseret, Taehyung keluar dari kamarnya dan menghampiri pintu utama tanpa melihat dulu monitor yang terpasang di atas tempat ia meletakan puluhan sepatunya.

[ FREE ] B A B YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang