Tak terasa waktu semakin dekat, dengan hanya rebahan, makan dan minum jam sudah menunjukkan kan jam 6 sore. Kulihat Don pulang kerumah
"Kalau mau ikut, jangan telat" katanya sembari mengambil perlengkapan yang sudah disiapkan dalam tas nya, dan kembali pergi.
Aku berpikir sejenak untuk segera bersiap, tapi kalah dengan sifatku yang berkata
"Masih ada 2 jam, tidur lagi aja deh biar ada tenaga nanti, jalan kesana perlu waktu 30 menit, beberes perlengkapan 30 menit, jadi masih bisa lah tidur 1 jam"
setelah berpikir demikian, akupun kembali tidur.
Aku terbangun, ku lihat jam sudah nyaris jam 8, tepatnya 7 : 45 malam. Aku panik, aku bingung, dan tanpa sadar aku lari secepat mungkin menuju tempat Don kerja.
"Aih 15 menit, mana mungkin sampe tepat waktu, tau gitu ga usah tidur aku tadi, mending ntah ngapain gitu kek, daripada tidur gini"
Ketika sampai, sudah ada 6 orang yang berkumpul di dekat sebuah ring, Don salah satunya.
hooshh hoosshh
Nafasku hampir habis karena mengejar waktu, walaupun dirasa percuma. Jam besar di dekat ring dari beton itu menunjukkan 8:20.
"Haduh lama kali kau, udah mau bubar kami ini" Kata seorang pria kekar dengan rambut pendek yang akupun mengenal nya sebagai Pak Sam, adik sepupu dari ayahku.
"Udah sini cepat, mana kartu identitas mu, dan 1 Coin silver untuk pendaftaran" lanjutnya.
"Hah!?" Aku kaget, aku tak bawa apapun selain badanku yang sudah hampir kehabisan nafas ini.
"Pak Sam!" kata Don sambil menunjuk ke arah tas yang tadi sore dibawanya. Pak Sam langsung paham, dan menuliskan namaku.
"Woi, namamu memang gini aja? Ga ada embel-embel lain, gitu?"
"Iya Pak, B doang" jawabku sambil mendekat ke meja pendaftaran yang tak jauh dari Ring itu.
Walau fisikku lemah, ada 1 indera ku yang cukup kuat, yaitu hidung ku yang sangat sensitif dengan bau. Sesaat aku mendekat ke meja itu, tercium bau darah yang lumayan kuat, namun penciuman ku di alihkan oleh Pak Sam yang memberikan kertas berisi aturan dari pertandingan ini sambil berkata
"10 menit"
ketika kubaca, kertas itu hanya tertulis
"Bunuh, atau dibunuh"
gleg...
Reflek ku telan ludahku yg kering, kemudian tak sengaja ku lirik di belakang ring, yang ku lihat adalah mayat 3 orang penuh darah.
please drop ur comment ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penantang
FantasyTak ada yang dapat dipertaruhkan selain nyawa untuk mengubah nasib yang membelenggu. *** dalam cerita nanti akan ada hal berupa magic, berharap pembaca bisa memainkan imajinasi agar dapat membayangkan kejadian kejadian tertentu