Why Don't We Go There // 3

5 2 1
                                    


Mansion Keluarga Payne, 1930
Kecelakaan

"Arghhh Louis, kepalaku, matakuuu"
"Anak tolol" teriak Harry yang terjedot pintu hingga membuat pintunya menutup dan Harry pun terjatuh.

"Harryyyy !!!" Louis berlari menghampiriii... Pintu bukan Harry,
Harry dengan mata setengah terbuka melihat Louis yang panik dengan pintu.

"Demi anak keparat di alam semesta jagat raya"
"Aku terjatuh dan mataku sakit gara gara kau ! Kenapa kau panik dengan pintu tua itu Louis !!"
Harry berdiri dan mengamuk sambil memegangi jidatnya, dan memaki maki Louis

"Harry!" teriak Louis

"Harry Harry ! Kenapa kau malah berteriak padaku ! lihat perlakuanmu ! lihat mata dan jidatku ! tolol" amarah Harry meluap luar biasa dan sangat amat kesakitan dibagian kepalanya terutama matanya yang terkena cat

"Tenanglah ! tidak... maksutku kau harus panik ..."

Harry memotong pembicaraan Louis saat itu juga "Tentu aku panik, aku babak belur gara gara kau Tomlinson !"
"Demi Tuhan aku tidak akan pernah mengizinkanmu bersama Gemma ! aku akan membuatmu..."

"Pintunya tertutup !!!"
"Kau ingatt !!" Louis memotongnya dengan berteriak lebih kencang.

"Hah" Harry melongos melihat pintu yang tertutup.

"Dasar dua anak tolol, sekarang bagaimana..." Teriak Liam dari luar pintu 3 menit kemudian.

"Panggilkan jongos mu Payno... pakailah otakmu" saut Louis yang duduk pasrah dibalik pintu sambil sesekali melirik Harry yang masih sangat kesakitan

"Jongosku sedang berada di Bandoeng, dia tidak akan sampai kesini dalam waktu 1 hari pun, minimal 3 hari" teriak Liam panik

"Aku akan bunuh diri jika aku harus berada di ruangan ini bersama Louis selama 3 hari" saut Harry dengan tatapan tajam menatap Louis.

Louis merasa tidak enak tetapi dia tetap terkekeh kecil.

"Aku hanya bisa mengirimkan makanan dan minuman lewat lubang kecil dekat lemari coklat itu Tom"
"Aku akan membawakannya sebentar lagi" setelah mengucap itu, Liam pergi turun untuk membawakan makanan mereka.

Hening menghampiri kedua pemuda itu, Harry sangat marah sementara Louis masih sempat terkekeh sendiri,

"Aku akan membunuhmu" ucap Harry kecil sambil menatap tajam Louis.

"Aku akan membuatmu mencintaiku" jawab Louis kembali menatap Harry.

Harry kaget dia langsung berdiri menghadap Louis dan menyambar kerah jubah Louis. Keheningan itu sebentar lagi akan musnah dan tergantikan oleh keributan

"Aku benar benar akan membunuhmu Louis, kau sama sekali tidak lucu, dan itu benar benar menjijikan kau tau itu ?!"

"Kenapa kau harus membunuhku jika aku bisa membuatmu mencintaiku" ucap Louis perlahan menatap mata Harry lebih dalam

"Cuh" Harry meludah di kaki Louis
"Kau menjijikan"

"Apa kau masih mau berdansa denganku? My Lady" Louis selalu menjawab dengan santai dan sopan, tetapi itu justru membuat Harry semakin naik darah dan marah.

*Bukk
Harry mulai memukul pipi kanan Louis, Louis tidak membalas, dia benar benar hanya menatap Harry

"Jangan menatapku keparat! kau takut ?!"
*Bukk
Kembali lagi Harry memukul perut Louis yang keras itu,
"Lawan aku bangsat! kenapa kau hanya menatapku !!"

Louis benar benar pasrah sambil senyum menatap Harry.
Perkelahian itu membuat Liam diluar panik

"Harryy !! Louis !! cukupp !!"
"Harryyyy !!!! jangan pukul Louis, cukup Harryyy Louis"

Spaces - LARRY 1930Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang