Walking In The Wind // 3

6 3 0
                                    

Batavia, 1930 Masih Di Rumah Keluarga Horan

"Kau sangat kaku berdansa ya Styles?" ucap Louis berbisik ditelinga Harry yang membuat Harry merasa merinding.
"Santailah denganku, aku akan membuatmu senyaman mungkin"

"Aku tidak ingin berdansa lagi Louis, aku ingin memakan kudapan" kata Harry cepat cepat melepas pelukan itu.

"Kau ingin memakan apa My Lady?"
"Gandenglah tanganmu denganku, akan kuajak kau kebagian makanan terbaik"

Harry menggandeng tangan Louis, lalu Louis membawa Harry memilih makanan.

"Astaga aku merindukan makanan ini, aku jadi rindu Bandoeng"
"Kau harus coba Daging Asap ini Louis..." kata Harry semangat saat melihat Daging Asap lalu memberikannya pada Louis.

"Saya sudah mencoba Daging ini My Lady... saya ingin mencoba makanan lain" kata Louis berusaha menolak daging itu.

"Aku ingin kau makan ini denganku Louis" kata Harry kekeh

"Baiklah My Lady"

Louis berusaha menggigit daging asap itu, dan berusaha menelannya. Tetapi baru satu kali menelan Louis langsung ingin muntah dan berlari menuju luar halaman belakang. Harry panik dan dia mengikuti Louis.

"Tuan Louis... anda kenapa??" tanya Harry panik sambil melihat Louis memuntahkan makanannya.
"Aku akan mengambil minuman untukmu Tuan..."

Louis masih terus muntah sambil menunggu Harry mengambil minuman,
Harry merasa tidak enak begitujuga Louis.

"Maafkan aku My Lady... aku alergi daging asap"
"Aku berusaha membuatmu senang dan nyaman tetapi dengan ini aku benar benar meminta maaf Styles..." ucap Louis menyesal karena mengacaukan semua ini.

Harry merasa tidak enak hati, dia menyesal sedalam dalamnya karena memaksa Louis memakan daging asap itu.

"Aku minta maaf Tuan Louis, aku tidak tahu bahwa kau alergi daging asap. Aku minta maaf atas nama keluarga Styles." Harry menyesal dan meminta maaf sambil menunduk nunduk dan tidak sadar dia meneteskan air matanya.

Louis langsung memeluk tubuh Harry dan mencoba menenangkannya karena itu bukan salahnya,
"Tidak apa apa, aku memaafkanmu Harry Edward Styles..." kata Louis sambil berbisik memeluk tubuh Harry.

"Apa?" kaget Harry melepaskan pelukan itu, dan langsung memasangkan wajah marah.

"Kau juga terlihat sangat cantik melebihi kakakmu Harry Styles..."

"Kau?! aku fikir kau berubah !" Harry marah dan langsung meninggalkan Louis sendirian dibelakang halaman.

"Aku berubah? kau merubah penampilanmu menjadi lebih cantik Harry !" teriak Louis saat Harry pergi meninggalkannya.

Harry berlari dengan emosi marah dan juga sedikit menangis saking emosinya, dia berjalan menuju kereta keluarganya.
Dia mencari cari dimana parkir kereta keluarganya, halaman Mansion Horan ini sangatlah luas dan ada ratusan kereta dan mobil terparkir di halaman ini,

Harry mencari cari dengan emosi hingga dia menabrak pewaris tahta Horan itu.

"Astaga Styles? kamu kenapa ? kenapa kamu seperti menangis?" tanya Niall cemas dan terlihat curiga.

"Maafkan aku telah menabrakmu Tuan Horan, tolong aku sedang mencari kereta keluargaku. Aku ingin segera pulang" jawab Harry cepat cepat.

"Kereta keluargamu terparkir tepat belakang Pohon Beringin itu My Lady," Niall menunjuk pohon besar yang terpampang jelas dihalamannya.

"Aku tidak punya banyak waktu Niall, aku ingin meninggalkan pesta. Terimakasih atas undangannya" kata Harry lalu pergi.

Batavia,1930 Mansion Styles

Spaces - LARRY 1930Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang