Night Changes // 1

11 2 2
                                    

3 jam setelah pagi hari

Zayn Niall Liam mendobrak pintu tua itu sekuat tenaga "Demi Tuhan kau Niall, makanmu saja yang banyak tapi tidak bisa mendorong pintu sialan ini" Zayn mengejek Niall, mereka ber3 benar benar mencoba mendorong pintu sekuat tenaga.

"Kau gila ! kita mendorong pintu yang terbuat dari kayu jati, tentu saja 3 orang tidak akan bisaa" teriak Niall kepada Zayn

"Tidak akan bisa, orang tua ku memakai kayu jati yang paling mahal dan tebal, kita tidak akan bisa mendobraknya" kata Liam ngos ngos an

"Kita harus bagaimana ?aku ingin keluar aku takut keluargaku cemas !" teriak Harry dari dalam

Saut Louis yang dari tadi mendengarkan mereka ribut "Kau ribut saja, daripada kau marah marah mendingan kau cari ide" katanya kepada Harry

Harry melengos, jujur saja dia benar benar tidak kepikiran apa apa, kepalanya sakit matanya juga masih nyeri. Ditambah beban pikiran yang semalam Louis katakan. Ditambah rasa senang karena mendapat hadiah Lukisan dari Louis. Semuanya bercampur aduk.

Harry bahkan tidak tau perasaan senang atau marah saat dia terperangkap bersama Louis, dia benar benar merasa bingung atas perasaan ini.

"Emm Styles ? bisakah kau membantu untuk menarik pintu sialan ini?" tanya Niall dari balik pintu.

Saut Zayn kaget atas ide Niall yang sangat tidak akan bisa membantu
"Kau menyuruh Harry yang lembut itu untuk menarik pintu ini?!"
"Yang benar saja ?! kita bertiga yang kuat saja bahkan tidak bisa mendorongnya"

Louis mulai muak dengan keributan ini
"Payno, tuliskan surat untuk keluargaku dan minta untuk bawa semua jongosku, bilanglah keadaan kita disini. Aku benar benar tidak kuat berada didalam sini"

Harry kaget, dia panik
"Tidak !jangan jongosmu ! akan kubawakan orang dari Mansion ku"
"Liam kirimkan saja pada keluargaku, tolong"

Dia takut dengan keluarga Tomlinson yang akan menemukan tubuh Louis babak belur seperti ini. Lebih baik dia dimarahi oleh keluarganya sendiri daripada keluarga orang lain.

"Oke, cukup kita turun aja" saut Liam mengajak Zayn dan Niall

Liam Zayn Niall menuruni anak tangga dengan sedikit lambat karena habisnya daya mereka untuk mendorong pintu tua itu,
"Menurutku ini keterlaluan" Zayn mencoba mengawali pembicaraan

"Ini gilaaa" saut Niall yang setuju dengan Zayn

"Ini gila dan keterlaluan" sambung Liam
"Louis gila"
"Dia... astagaaaaa"
"Aku bahkan tidak bisa membayangkannya jika Harry mengetahui bahwa ini semua direncanakan"

"Harry pasti akan sangat marah" lanjut Zayn yang sedikit cemas.
"Aku pernah lihat Harry marah saat pesta Mansion Niall, sangat menyeramkan tetapi juga sangat cantik karena dia memakai gaun hahaha"

"Kau tidak tau bahwa Louis babak belur gara gara Harry? dia semalam sangat marah dan aku sangat panik di luar !" Liam mengatakannya dengan serius menatap Zayn

"Tapi itu sudah diperhitungkan Louis, dia tau Harry akan memukulinya, Louis juga tidak akan membalas Harry sedikitpun"

"Ya kita tau itu Liam, Louis akan berpura pura pingsan hingga ketiduran kan, emang anak kurang ajar" sambung Niall ikut menimbrung.
"Aku tidak akan pernah menyangka Louis benar benar akan melakukan apapun untuk cinta nya, aku pikir itu omong kosong"

Liam melengos lelah "Dia bahkan ingin membakar ruang lukis ku tadi! dia memang tergila gila pada Harry"
"Kita bahkan tidak tau Harry menyukai laki laki atau tidak"
"Louis terlalu cepat"

"Sangat cepat, awal awal saja dia sudah bisa berdansa dengan Harry" saut Zayn.
"Sekarang rencana kita selanjutnya apa?" Zayn penasaran

"Membuat surat palsu keluarga Styles, kita harus membuat balasan surat keluarga Styles semirip mungkin hingga ke cat catnya dan cap lambang keluarga Styles"
"Sekarang ikuti aku"
Liam Niall Zayn berjalan turun ke ruang bawah tanah Mansion untuk membuat surat palsu.

Spaces - LARRY 1930Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang