04

19 4 2
                                    

SALAM JUMPA DARI MBAK BOS 👽

SEBELUM MEMBACA, FOLLOW AKUN MBAK BOS DULU❗❗❗

JANGAN LUPA TEKAN BINTANG POJOK KIRI★

BAGAIMANA KABAR KALIAN?

TAU CERITA INI DARI MANA?

🦢HAPPY READING🦢




Semalam, setelah insiden mimpi sialannya, hari ini Xavier terlihat menghindari Ayyara, ada perasaan malu dan aneh di hatinya, dan hal itu tidak lah wajar bagi kondisi hatinya, setiap menatap atau berdekatan dengan gadis itu, fikiran nya berkelana tentang mimpi itu.

Berbeda dengan Xavier yang tampak canggung dan menghindari nya, Ayyara malah semakin mendekati pria itu, menanyakan banyak hal yang ingin dia ketahui tentang di luaran sana, gadis itu terus berceloteh menanyakan banyak hal, sedangkan tangannya masih sibuk mengelap meja di depan pria itu.

Bajunya sama seperti biasanya, baju balet berwarna putih, tapi hanya berbeda model saja, yang menjadi pertanyaan Xavier dari pertama kali bertemu dengan gadis itu, apakah dia tidak risih memakai baju seperti itu setiap harinya?

“kenapa om tampan diam saja sejak tadi?” Ayyara menoleh, menatap Xavier penasaran.

“Tidak apa-apa.”

“om tampan!”

“ada apa lagi?” Xavier menutup leptopnya, menatap Ayyara yang tengah menatapnya dengan gugup.

“Ayyara ingin bermain dengan om tampan.”

Xavier lantas berpikir, setelah nya menggangguk mengiakan, tidak ada salahnya menemani gadis remaja itu bermain, lagian ia merasa sedikit bosan.

“Hm”

“serius?!” tanya Ayyara tak percaya dengan apa yang ia dengar, bahkan gadis remaja itu langsung berdiri dari duduknya, menatap manik mata Xavier penuh selidik, takut nya pria dewasa itu membohongi nya.

“kamu pikir saya bohong?” tanya Xavier, alisnya mengerut, “yasudah, tidak jadi.” putusnya, lalu duduk kembali ke tempat semula

“TIDAK!” jawab Ayyara dengan lantang, membuat Xavier terkejut dan sontak melempar pulpen yang ada di tangannya pada kening gadis itu.

Ayyara mengerucutkan bibirnya, sambil mengelus keningnya “sakit tahu, kok lempar ke Ayyara.”

Percaya atau tidak, Xavier menyunggingkan senyum nya saat melihat Ayyara mengerucutkan bibirnya, ada kesenangan tersendiri setiap melihat tingkah ajaib remaja di depan nya itu.

Ketika Ayyara menanyakan tentang banyak hal yang ada di dunia ini, ketika Ayyara menari dengan lihainya dengan pakaian khasnya dan ketika Ayyara yang bersikap lembut tampa di buat-buat seperti perempuan di luaran sana yang bersikap lembut untuk mengambil perhatiannya.

Xavier terkekeh geli menatap Ayyara yang belum berhenti mengerucutkan bibirnya “yasudah, mari saya temani.” putusnya sambil merangkul pundak Ayyara yang hanya sebatas dadanya.

Mendengar hal itu membuat Ayyara berbinar  senang, tanpa izin gadis itu memeluk Xavier, pria itu seketika menegang, jantungnya berdegup kencang tidak seperti biasanya.

“terima kasih banyak, Ayyara sudah lama tidak ada yang menemani untuk bermain, ayah slalu sibuk.” ucapnya, tanpa sadar ia menitikkan air mata.

Xavier  yang menyadari itu langsung menangkup kedua pipi Ayyara, menghapus setetes air mata yang keluar dari gadis itu  “kok malah nangis, katanya mau main.” ajaknya sambil tersenyum

VEINTIOCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang