10. Shit, we really do it!! 🔞

7.5K 374 21
                                    

⚠️18-21+🔞
⚠️ Uncensored words!! (Males nyensor)

***

Zoro kemudian membuka resleting celananya menurunkan sedikit celana serta celana dalamnya, dan mengeluarkan benda miliknya yang sudah berdiri sempurna.

"Waktunya diriku untuk merasakan nikmat" Sanji melotot melihat kearah pen*s Zoro.
Milik Zoro begitu besar, dan terlihat berurat, keringan dingin mulai bercucuran dari dahinya.
Sanji tak yakin dia akan selamat malam ini.

"It won't fit".

Zoro memasang kondom, ia mulai melumasi pen*s nya dengan pelumas, agar lebih mudah saat masuk kedalam lubang milik sanji.

Zoro mengarahkan batang penisnya kearah lubang sanji yang sudah dimainkannya tadi.

"Ughh, kau sangat sempit." Zoro menyipitkan matanya, merasakan penisnya dijepit oleh lubang sanji.

Baru kepala penis milik Zoro yang berhasil memasuki lubang berkedut milik sanji, kini sanji mulai memberontak kembali.

"Ahhh uhh Sa-sakit lepaskan, lepas ughh lepaskan!!" Sudut mata sanji mulai mengeluarkan air matanya.
Ia merasakan sangat sakit, walaupun Zoro sudah melakukan penetrasi sebelumnya, tapi tetap masih sangat sakit. lubangnya seperti dipaksa robek agar penis Zoro muat masuk kedalamnya.

Sanji dalam posisi terlentang dengan kaki yang mengangkang mengitari tubuh besar zoro yang tepat berada ditengah-tengah selangkangannya.

Tangan sanji mendorong dorong tubuh Zoro agar ia mengeluarkan batang penisnya. Namun tak bisa, kekuatan Zoro lebih besar dan dia juga sudah kehabisan tenaga, yang bisa ia lakukan hanyalah menangis dan meminta Zoro agar mengeluarkannya.

"Tidak bisa, kau yang memintanya, sudah terlambat untuk berhenti." Zoro menatap kearah penisnya.
Dengan bantuan tangannya, sedikit demi sedikit batang penis keras milik Zoro mulai memasuki lubang sanji, dan membuat sanji semakin kesetanan.

"Ahhh cukup, ini sakit berhenti kumohon" sanji mulai memohon kepada Zoro, namun tak diindahkan olehnya. Sanji menendang nendang perut Zoro, berharap ia berhasil dan Zoro bisa mengeluarkan penisnya yang berukuran sangat tidak manusiawi.

"Nghh berhenti bergerak-gerak, kau semakin menjepitnya." Pergerakan Sanji membuat Batang penis Zoro yang kini sudah setengah masih merasa terhimpit sangat kuat oleh lubang Sanji dan membuatnya lebih susah untuk dimasuki.

Jleb.
Dengan sekali hentakan setengah dari batang Zoro berhasil masuk, dan kini miliknya sudah masuk semua.

"Ahhhh sakiiittt" tubuh sanji seperti terbelah dua. Tak pernah ia merasakan sesakit ini sebelumnya. dia heran, bagaimana aktor gay video porno yang ia pernah lihat bisa menikmati sementara dirinya merasakan sakit yang luar biasa ini.

"Hikss ugh sakit, kumohon lepaskan" sanji menutup matanya dengan lengannya, mengusap air mata yang terus-menerus menetes.

Zoro sebenarnya tak tega melihat sanji seperti ini, namun nasi sudah menjadi bubur, miliknya sudah berada didalam, akan sia sia jika mengeluarkannya lagi.

Zoro membungkukkan tubuhnya, ingin menenangkan sanji dengan menciuminya, namun ia tak sadar bahwa pergerakannya malah membuat Batang penisnya semakin dalam memasuki tubuh sanji.

"Aku ahh" Sanji sudah tak memiliki tenaga lagi untuk berteriak.

"Sstt, tenanglah" Zoro mencium mata sanji, lalu turun mengecup bibir sanji. Menatapnya lekat lekat, dan membisikkan sesuatu.
"Sakitnya tidak akan lama".

Cukup lama mereka berada diposisi itu, walau sebenarnya Zoro ingin langsung Memompa penisnya, tapi ia harus bersabar, agar keduanya dapat menikmati sex yang mereka lakukan.

crazy obsession (ZoSan-bl) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang