Cantik, pintar serta karir berada dipuncak. Aku cukup puas dengan diriku saat ini. Tentu tidak sedikit yang merasa iri terhadapku.
Bae Soo Ji, itu adalah namaku. Sangat cantik bukan. Aku artis yang sedang naik daun. Bahkan menduduki peringkat nomor 1 di Korea Selatan serta diperhitungkan dalam skala Internasional.
Menari, bernyanyi, acting, modeling, serta menjadi bintang iklan aku terkuni. Banyak penghargaan yang ku raih. Jadwalku pun cukup padat. Bahkan sudah diatur hingga 5 tahun ke depan. Berlebihan? Tentu tidak.
Meski aku berprestasi di bidang entertainment, aku juga berprestasi di bidang akademik. Di umurku yang menginjak 23 tahun aku sudah menyelesaikan S2 ku di bidang manajemen bisnis. Dengan predikat terbaik tentunya.
Keluarga, teman bahkan hampir semua orang mencintaiku. Sangat sedikit haters yang aku punya.
Sempurna.
Hari ini aku harap juga akan se sempurna seperti sebelumnya. Aku menjalani syuting drama terbaruku yang berjudul Gangnam Police. Drama menduduki rating teratas seperti drama-drama yang aku bintangi sebelum-sebelumnya. Kini sudah memasuki episode 10. Dimana adegan full dengan kekerasan sehingga aku banyak melakukan action.
Terkadang aku digantikan oleh stuntmen, tapi tidak untuk kali ini. Aku yakin mampu. Toh tidak terlalu sulit. Hanya mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Tidak perlu benar-benar tinggi, cukup terlihat cepat saja selebihnya urusan editor.
"Hati-hati Jie. Tetap jaga fokus."
Aku tersenyum mendengarkan kekhawatiran Lisa, asistenku. Ku katakan untuk tidak perlu khawatir dan aku akan berhati-hati sembari tersenyum kepadanya.
Aku pun bersiap. Semua stand by.
Action, teriak sutradara.
Brum.... Brum......
Mobilku melaju kencang mengejar mobil penjahat di depanku. Hingga pada jalan menikung, aku bermaksud mengurangi kecepatan. Namun,
Tunggu.
Rem nya tidak berfungsi!
Rem blong!
Oh Tuhan apa yang akan terjadi padaku. Tolong aku. Tidak, aku harus tenang. Jika aku tidak menghentikan mobil ini akan banyak yang celaka. Sebelum tikungan dan tepat di tikungan beberapa kru berkumpul untuk mengambil gambar.
Aku pun berteriak meminta mereka mereka menjauh dan mengatakan jika rem tidak berfungsi.
Lalu ku banting setir ke arah lahan kosong.
Semua terjadi begitu cepat. Mobil menghantam pepohonan dengan keras. Aku merasakan benturan yang begitu keras ku alami. Telingaku berdenging. Tubuhku mati rasa. Samar aku melihat darah dimana-mana. Tubuku terhimpit dan orang-orang berlarian.
Perlahan pandanganku mengabur. Bersamaan dengan rasa sakit yang luar biasa menyerang ku. Aku ingin berteriak meraung. Tapi tidak bisa. Seolah sumua pada diriku dipaksa berhenti.
Sayup-sayup ku dengar teriakan Lisa memanggil namaku.
Rasa sakit itu semakin menjadi. Kini luar biasa terasa. Aku tidak berdaya. Jangankan berteriak, merintih saja sukar. Aku tidak kuat. Ini menyiksa.
Hingga ku lihat cahaya putih.
Lalu gelap.
Dalam sekejap sunyi.
Perlahan rasa sakit itu menghilang.
🍂"Sayang... Kamu bangun nak!"
Sayup ku tangkap sebuah suara asing. Terdengar begitu khawatir.
Siapa?
"Dokter. Cepat panggilkan doktet!"
Samar aku melihat wanita, seorang laki-lski dan wanita satu yang pergi. Aku tidak tahu mereka.
Lalu semakin jelas.
Lisa?
Aku tidak mendapatinya. Dimana dia? Kenapa meninggalkanku sendiri? Akh, tubuhku terasa kaku. Sudah berapa hari aku tidur?
Ku lihat banyak orang yang masuk. Mereka memeriksa ku.
"Nona Bae suzy, anda bisa mendengar saya?"
Bae suzy? Siapa?
"Nona?"
Aku mengerjakan mataku. Mencoba menggerakkan bibirku untuk mengeluarkan kata. Terasa begitu kaku. Tidak ingin menyerah. Semua dorongan pertanyaan begitu besar melingkupiku.
Aku ingin tahu.
"Dok, hiks bagaimana hiks putri saya?"
"Tenang bu," orang itu kembali padaku. "Nona Suzy tolong respon saya?"
"Ka-ka-li-an si-siapa?" kalimat itu akhirnya keluar dari mulutku dengan susah payah. Tidak yakin akan terdengar jelas karena terbawa-bawa. Ku harap mereka mendengar.
Sepertinya mereka mendengar. Dokter itu mengecek ku. Dan wanita yang tidak lagi muda itu menangis histeris.
"Nak, ini ibu, Yoona dan ini Bae Siwon ayahmu ." dia menunjuk dirinya dengan laki-laki yang memeluknya.
"Kamu anak ibu, Bae Suzy hiks. Tolong ingat sayang.. Hiks."
Aku menatapnya bingung. Mencoba mencerna informasi yang ku dapat. Bae Suzy? Bukankah aku Bae Soo Ji? Bae Siwon? Yoona? Orang tuaku bukan itu.
Tunggu.
Bukankah seharusnya aku sudah mati? Bagaimana mungkin?
.......................................................
Penasaran? Klik bintang, beri komentar dan tekan tambah perpustakaan. Jika respon untuk cerita ini baik J bakal lanjut ceritanya. Thanks...
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration
FanfictionBae Soo Ji, mengalami kecelakaan ketika menjalani syuting. Tanpa diduga dia terbangun lagi setelah kematian. Sekarang dia Bae Suzy, seorang Siswa sekolah menengah atas yang berkepribadian dingin dan terkucilkan. Bagaimana mungkin?! Bisakah Soo Ji me...