Dia Aneh

38 15 10
                                    

Sekolah Suzy lebih membosankan daripada masa sekolahnya dulu. Begitulah pemikiran gadis muda yang sedang asyik termenung di pinggir lapangan. Suzy yang malang tidak memiliki teman maupun sahabat. Parahnya dia memiliki banyak musuh. Dia kira gadis ini hanyalah gadis pendiam yang tidak terlihat. Sialnya dia adalah kekasih namja populer, Jeon Jungkook.

Ah, ralat, sekarang adalah mantan pacar.

Entah suatu keberuntungan atau kecerobohan memutuskan Jungkook. Bagaimana pendapat Suzy asli tentang hal ini. Gadis itu mungkin saja sedang patah hati di atas sana. Lebih parahnya sudah mengutuk perbuatannya.

Suzy langsung mengenyahkan pikiran jelek dari otaknya. Toh sekarang raga ini miliknya. Masa bodoh. Suzy sudah muak dengan drama hidup Suzy asli. Hidupnya juga sudah seperti drama tidak mau lagi semakin rumit seperti sinetron Indonesia.

Ia menopang dagu dengan tangannya. Menatap malas ke depan siswa-siswi yang terang-terangan melihat tidak suka. Sungguh kurang perhatian sekali sampai mencari perhatiannya seperti itu. Beruntung nya dirinya adalah artis multitalent di kehidupannya sebelumnya menjadi sorotan bukan suatu hal yang mencekik leher.

Puk.

"Apa tadi pagi matahari terbit dari barat?"

Sebuah benda dingin menyentuh pipinya bersamaan suara berat seseorang yang entah sejak kapan sudah duduk di sampingnya.
Tangannya langsung menyepis kaleng soda dingin itu hingga membuat hampir terlempar beruntungnya si pemilik cukup sigap.

"Ku kira sifat tidak peduli mu itu sudah hilang ternyata masih melekat." Ejek siswa di samping Suzy.

Agaknya siswa tersebut tidak menyerah meskipun mendapat respon tidak menyenangkan dari Suzy. Terbukti dia masih berusaha keras mengajak gadis itu bicara.

"Kau keren hari ini. Kenapa tidak melakukannya sejak awal? Seharusnya lakukan itu sejak awal. Kau terlihat bodoh hanya diam melihat perempuan itu menempel erat pada kekasih mu. Aku saja sampai ragu kalau kalian berpacaran. Kekasih mu itu,"

"Mantan." potong Suzy, sembari menatap tajam siswa di sampingnya.

Namja itu merasa tenggorokannya mendadak kering. Bang ku nya bergerak seolah mencoba menelan air liburnya. Ia sedikit waspada.

Faktanya diam-diam siswa itu merasa ngeri dengan tatapan tajam Suzy. Sorot mata yang berbeda yang tidak pernah dilihatnya. Ekspresi berbeda yang tidak pernah ditunjukkan nya. Suzy yang sekarang terlihat, meski tidak yakin, dia terlihat lebih hidup. Namun membunuh musuh yang melihatnya.

Begitu pula Suzy yang juga ikut memperhatikan siswa cerewet itu. Tampan dengan pahatan wajah bak dewa yunani, sayangnya Suzy tidak berminat mengencani anak di bawah umur setelah putus dengan anak di bawah umur. Ayolah dia wanita dua puluhan. Kim Taehyung. Begitulah yang tertulis di nametag seragam sekolah siswa itu.

"Ingat aku baru saja memutuskannya. Berhenti berbicara omong kosong. Kamu orang asing, berhenti seolah mengenalmu. Atau kita memang saling kenal?" Suzy menaikkan satu alisnya.

Taehyung pun tertawa. Lantas memandang Suzy lekat setelah puas tertawa. Gadis di depannya sama namun terasa berbeda. Memang dasarnya Taehyung itu cuek jadi tidak terlalu peduli. Di sisi lain dia juga sangat peka sebagai manusia.

"Bertanya padaku?" Tanyanya main-main.

Suzy mendengus membuang muka.

"Hahahaha... Kau gampang sekali marah. Oke-oke aku akan menjawabnya." Membuka kaleng minum yang sempat Suzy tolak dan meminumnya.

"Ku kira itu hanya omong kosong. Rasanya aneh melihat orang hilang ingatan secara langsung. Lebih dari itu sedih juga mengetahui fakta kau tidak mengingat ku?"

Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang