Sore ini aku di kagetkan dengan kehadiran Suamiku yang tiba tiba saja muncul, menutup kedua mata ku dari belakang.
Aku yang tengah duduk menonton tv pun kaget, Sebetulnya sich tak kaget kaget amat karena aku sudah tau bahwa itu suamiku melalui parfum yang selalu ia pakai.
"Ihh Hubby, kaget loh aku!" Ucapku pura pura kaget
Ku cubit pinggangnya membuat ia terkekeh, Ku usap pipi tembemnya.Lelaki tampan yang sudah menjadi suamiku itupun tersenyum manis kepada ku. Uhh.. sungguh membuatku semakin jatuh cinta saja.
Lalu aku beranjak hendak mengambil segelas air untuk nya, namun langkah ku terhenti kala ia menarik tangan ku hingga aku terduduk di atas pangkuannya. Kini wajah kami semakin dekat tanpa jarak, mata hazelnya menatapku penuh binar, sangat sulit di artikan.
"Aku rindu kamu Wifey, jangan kemana mana. Tetaplah di sini" ucapnya lirih
"Tapi aku mau ambil minum Hubby, Hubby pasti kehausan"
"Tidak.. sudah lah kamu di sini saja, ada hal yang perlu aku bicarakan dan ini pasti akan membuatmu senang wifey"
"Turunkan aku dulu Hubby, pasti kamu keberatan"
Bukannya menurunkan ku dari pangkuannya ia malah terkekeh dan terus saja menarik ku agar kami semakin dekat, hingga nafas hangatnya terasa menerpa wajahku.
"Aku juga punya kabar bahagia untukmu Hubby"
"Ohya.. apa itu Wifey?"
"Tapi beritahu aku dulu apa yang akan Hubby sampaikan!" Seru ku.
Ia pun terkekeh kemudian berkata lirih "Aku baru saja membeli rumah baru Wifey, dekat dengan rumah Mama. Itu kan yang kamu inginkan selama ini, bahkan rumah yang aku beli ini jauh lebih besar dari tempat tinggal kita saat ini. Jadi kalau kamu rindu kepada mama kita bisa menemuinya setiap hari atau bahkan kita bisa menyuruh Mama dan Papa untuk tinggal bersama kita." Tuturnya
Hingga membuat air mataku menetes karena terharu.Oh Suamiku. Betapa baik dan pengertiannya ia selama tiga tahun usia pernikahan kami, ia selalu saja begini. Membuatku semakin jatuh cinta terhadapnya, Suamiku sangat menyayangi keluarga ku tak hanya diriku saja.
Jujur saja aku sangat bahagia saat ini, aku sungguh tak menyangka akan mendengar berita ini. Padahal rumah yang kami tempatin saat ini sudah cukup besar untuk kami huni yang hanya berdua saja.
Selama tiga tahun pernikahan kami, kami memang belum di karuniai momongan. Tetapi aku tak merasa risau, suamiku selalu memberikan dukungan serta kata kata penenang agar aku selalu bersabar dan tetap semangat terus. Tuhan masih ingin memberikan kesempatan untuk kami merajut kasih dengan ikatan yang halal aka pacaran. Ya memang benar itu lah yang kami rasakan dan kami pun tak segan untuk bercinta di mana pun berada contohnya di dapur.
"Hubby, terima kasih sungguh aku sangat bahagia mendengar berita ini. I Love You" Air mata menetes haru dari kedua sudut mataku, dan ia pun menyekanya dengan lembut
"Sayang.. Jangan menangis, aku tak suka melihatmu menangis. Meskipun aku tau ini air mata bahagia" tuturnya tersenyum manis kemudian mendekapku erat ke dalam pelukannya.
"Uhm.. lalu kabar bahagia apa yang akan kamu sampaikan kepada ku Wifey?" Tanyanya
Aku beranjak dari pangkuannya dan berharap ia mengikutiku.
Tidak menunggu lama ia langsung berdiri dan mengikutiku setelah melihat senyum nakalku, ia mengikutiku masuk ke dalam kamar."Mau ngomong apa sich Wifey" tanyanya seraya terkekeh. Aku sangat gemas melihatnya
Brugghh......
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot
FanfictionBerisi cerita random dan suka suka Tapi lebih banyak sad nya