"Kita duduk dulu di sini ya, kamu pasti capek daritadi jalan keliling taman ini" pinta namja berambut blonde itu seraya menuntun sang kekasih untuk duduk di kursi panjang yang ada di taman
"Pasti kamu haus juga kan Jen"
"Hehe iya aku haus banget" ucapnya lucu
"Ya sudah kamu tunggu di sini dulu ya jangan kemana² aku pergi dulu beli minum"
"Iya tapi jangan lama lama ya aku takut sendirian" ucapnya merengek
"Iya gak akan lama kok sebentar ya" jawan Sean lembut sambil membelai rambut indah kekasihnya itu kemudian ia segera pergi menuju mini market di seberang taman.
Setelah lima belas menit akhirnya sean kembali dengan membawa dua botol air mineral dan beberapa cemilan
"Ini minum dulu Jen" Sean membantu Jennie untuk meminum air mineral tadi
"Gomawo" ucapnya mengusap pipi namja blonde itu
"Jen apakah boleh aku bertanya?"
"Tentu saja boleh sayang"
"Kalau seandainya nanti mata kamu sembuh dan kamu bisa melihat lagi. Apa kamu mau menikah dengan ku?" Tanya Sean dengan sungguh²
"Itu sudah pasti sayang, kenapa kamu masih bertanya. Saat itu lah yang sudah lama aku tunggu aku ingin menikah denganmu dan memiliki banyak anak" jawab Jennie mantap
"Janji" Sean memberikan jari kelingkingnya
"Iya aku janji sayang" Jennie pun menautkan jari kelingkingnya
Jennie yeoja cantik berpipi mandu yang sekarang hidup sebatang kara. Mereka sekeluarga mengalami kecelakaan tiga tahun lalu, yang mengakibatkan kedua orangtuanya meninggal di tempat sedangkan Jennie selamat tetapi karena benturan yang keras mengakibatkan kornea pada matanya rusak ia kehilangan penglihatannya. Setelah di nyatakan buta dunia Jennie terasa runtuh seketika tidak ada lagi semangat hidupnya bahkan beberapa kali ia mencoba bunuh diri. Sampai akhirnya di percobaan bunuh dirinya yang terakhir dengan cara menabrakan diri di tengah jalan datanglah Sean yang menolongnya hingga ia berhasil selamat. Sejak saat itu mereka menjadi dekat, Sean membantu merawat Jennie selama ini dan sekarang Sean lah satu satunya orang yang Jennie punya saat ini. Sudah dua tahun Mereka menjalin cinta setelah satu tahun Sean mencoba meyakinkan Jennie untuk menjadikannya kekasih.
Tiga hari berlalu, saat ini Jennie berada di rumah sakit terbesar di seoul. Kemarin ia mendapat telfon dari dokter pribadi keluarga yang menanganinya.
"Eoh Jen kamu sudah sampai"
"Anyyeong dokter Baek" sapa Jennie
Tak ada kecanggungan di antara mereka Dokter tampan bernama Baekhyun itu sudah menganggap Jennie seperti adek kandungnya sendiri maka dari itu mereka sangat dekat.
"Anyyeong, Maaf sudah membuatmu menunggu lama"
"Aniyo, saya juga baru saja sampai"
"Jadi begini Jen, saya menyuruhmu datang ke sini karena ada kabar baik yang akan saya sampaikan"
"Kabar baik? Kabar Apa itu dok?" Tanya Jennie antusias
Sang dokter yang melihat Jennie seperti itu pun tersenyum
"Kamu sudah mendapatkan pendonor kornea mata yang cocok dan besok kamu akan mulai di operasi. Apakah kamu sudah siap Jennie-ya?"
Jennie tersenyum bahagia matanya berkaca kaca
"Siap dok saya sangat siap untuk melakukan operasi ini. Ya Tuhan terima kasih akhirnya aku bisa melihat lagi"Sekarang Jennie sudah berada di dalam ruang operasi untuk melakukan transplatansi kornea mata, operasi yang memakan waktu kira kira sekitar empat jam lamanya.
Jennie merasa gelisah dan takut karena bisa saja operasi ini tidak berhasil tetapi dengan semangat ia meyakinkan dirinya "semangat Jennie kamu harus yakin bahwa operasi ini akan berhasil dan kamu akan segera melihat lagi" ucapnya dalam hatiSetelah empat jam Jennie berada di dalam ruang operasi akhirnya ia di pindahkan ke dalam ruang rawat inap. Karena butuh waktu dua minggu untuk membuka perban di matanya.
Dan hari ini sudah dua minggu setelah operasi trasplantasi kornea mata yang di lakukannya. Saat ini lah hari yang di tunggu tunggu olehnya yaitu pembukaan perban pada matanya dan Jennie harus siap dengan kemungkinan berhasil atau tidaknya operasi ini.
"Jen? Apa kamu sudah siap untuk membuka perban yang menutupi mata kamu ini?" Tanya dokter Baek
"Nee. Saya siap" jawabnya gugup
Perban sudah mulai di buka secara perlahan oleh dokter Baek
"Kamu bisa buka mata kamu dengan perlahan Jen" perintah dokter Baek
Jennie pun mulai membuka matanya dengan perlahan ia mengerjapkan matanya karena merasa tidak nyaman dan mencoba membiasakan dengan cahaya yang masuk ke dalam matanya.
"Dok aku bisa melihat lagi" Jennie memegang tangan dokter Baek dan mengguncangnya
Air mata mulai mengalir begitu saja dari matanya ia tak bisa lagi menahan rasa bahagianya setelah bertahun tahun ia akhirnya bisa melihat lagi.Dokter Baek tersenyum senang melihat wanita di depannya yang sudah seperti adek kandungnya sendiri akhirnya bisa melihat dunia lagi. Ia mengusap punggung Jennie
"Selamat Jen kamu akhirnya bisa melihat lagi""Terima kasih Dok atas bantuan Dokter Baek aku jadi bisa melihat lagi"
Jennie benar benar merasa bahagia ia tak berhenti berhentinya mengucap syukur.Malam ini Jennie sedang berada di ruang tamu rumahnya ia sudah di perbolehkan pulang dari Rumah Sakit tadi siang dan Dokter Baek lah yang mengantarnya langsung sampai rumah.
Tok..Tok
Tiba tiba saja pintu rumahnya ada yang mengetuk
Jennie mengernyit heran siapa kira kira yang datang ke rumahnya malam malam begini tanpa menunggu lama ia berjalan ke arah pintu dan membukannya.Ceklek
"Anyyeong.. Selamat Malam Jennie" sapa orang tersebut
"Malam" aku seperti mengenal suaranya
Jennie mencoba mengingat ingat seseorang yang sedang berada di hadapannya saat ini
"Se-an.. apa benar kamu Sean" tanya Jennie gugup
"Nee.. aku Sean kekasihmu Jen"
Deg
Jennie mematung melihat orang yang ternyata kekasihnya berada di hadapannya saat ini
"Kenapa? Tidak mungkin dia seperti ini, aku pikir dia bisa melihat selama ini ternyata ia buta juga sama seperti ku dulu. Bagaimana bisa?" batinnya ia masih tak percaya melihat keadaan kekasihnya yang memakai tongkat dan kacamata hitam.
"Jen kenapa kamu diam saja" tanya Sean karena hanya ada keheningan
"Ah tidak apa aku hanya kaget saja karena selama ini aku hanya bisa mendengar suara mu dan sekarang akhirnya aku bisa melihatmu"
"Aku ke sini untuk menagih janjimu Jen. Kamu berjanji kalau kamu sudah bisa melihat lagi kamu akan menikah dengan ku. Aku menagih itu, apa kamu mau menikah dengan ku?" ucap Sean tanpa basa basi
Jennie menegang ia sangat ingat dengan Janji itu tapi setelah melihat keadaan Sean yang seperti itu ia jadi ragu bagaimana kehidupannya nanti setalah menikah dengan Sean sepertinya tidak akan berhasil ia merasa akan terbebani nantinya
"Mianhe Sean, aku tidak bisa menepati janji ku, aku tidak bisa menikah denganmu" ucap Jennie tegas tanpa keraguan
Bagai di hantam batu besar dadanya terasa sesak setelah mendengar penyataan Jennie. Sean pun menghela nafas
"Arraseo.. Tolong Jaga Mata Ku" setelah mengucapkan itu Sean pun pergi dari sana.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot
FanfictionBerisi cerita random dan suka suka Tapi lebih banyak sad nya