Tokyo Revengers:
EPS 1: RebornSebuah kamar apartemen sempit yang berantakan muncul di layar dengan seorang pria bertubuh kurus bersurai hitam yang terbaring malas diatas alas sembari terus menonton TV tanpa memperhatikan lingkungan sekitar tempat dia singgah.
Para ibu memekik jijik sembari menggelengkan kepala mereka pusing, nyonya hanagaki hanya mampu menghela nafas lelah lalu menyandarkan kepalanya kebahu sang suami. Dia merasa sangat gagal sebagai seorang ibu sekarang.
"Aku bertanya-tanya, jika hana melihat keadaan adiknya yang seperti ini..akankah dia sanggup untuk tidak mengomel?" Luzt bertanya dengan gugup.
Lord hanagaki hanya menggelengkan kepala berat, dia dengan lembut menepuk kepala istrinya yang hampir menangis ketika melihat kondisi rumah anak mereka sembari tersenyum miris.
'Apakah keluarga kami jatuh bangkrut di masa depan?' Dia bertanya-tanya.
Hinata sendiri anehnya tidak merasa jijik dengan pemandangan di hadapannya seolah sudah terbiasa yang membuatnya bingung.
"Baru -baru ini perselisihan antara geng Tokyo Manji dan organisasi Mocchantic telah meningkat di kota, beberapa warga sipil yang tidak bersalah telah ikut menjadi korban dari perselisihan tersebut."
"Sungguh? benarkah? menakutkan.."
Mikey mengerutkan keningnya bingung. Beberapa anggota inti dari toman juga tampak melakukan hal yang sama ketika mendengar berita yang disiarkan oleh seorang pembawa acara di layar itu.
"Itu nama geng kita tapi kenapa malah-" Mikey tampak tidak menyetujui berita itu.
"Apakah ini berarti kita akan menjadi semacam penjahat di masa depan yang akan mendatang?" Draken tidak puas dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dirinya katakan.
Mitsuya menutup telinga kedua adiknya dan memalingkan wajahnya, baji menggeram marah dengan tangan yang terkepal kuat, pahcin hanya diam dengan mulut yang ternganga, kazutora menampakkan senyum lebar dan berbisik.
"Ini semua pasti salah Mikey!"
Berbeda dengan reaksi berlebih yang ditampilkan oleh Tokyo Manji, mereka yang merupakan bagian sekaligus inti dari geng Mocchantic hanya diam tidak berbicara. Mereka merasa bahwa itu adalah hal yang wajar mengingat tentang bisnis kotor yang telah mereka jalankan...mereka bukanlah korban yang pertama.
Para orangtua yang mendengar berita itu langsung bergedik ketika membayangkannya, terlebih untuk mereka yang anaknya merupakan anak toman entah apa yang akan mereka lakukan ketika sampai di rumah nanti.
"Satu orang dilarikan ke rumah sakit dan meninggal di ruang gawat darurat.
Tiga orang yang tewas di TKP terindentifikasi sebagai warga Roppongi dan juga Shibuya.
Hanamoto Hana 29 tahun."
Para anggota inti Mocchantic menahan nafas mereka.
"Naoto Tachibana 26 Tahun."
"Naoto Tachibana?"
"Dan Hinata Tachibana 27 Tahun."
Keripik yang hendak dia makan terjatuh, dengan pandangan tak percaya dia menatap kearah layar.
"Tachibana...hinata?"
Mata Mikey membulat lebar tidak percaya, draken diam tidak berbicara namun bergetar. Disisi lain hampir seluruh anggota toman dan mocchantic diam dalam keheningan yang hidup.
Nyonya tachibana hampir pingsan ketika mendengar nama kedua anaknya disebutkan. Tak hanya anak bungsunya kini dia juga harus menerima kematian putri sulungnya di masa depan yang akan mendatang?! tuan tachibana juga tak kalah shock. Dia ingin marah tapi masih harus meredamnya ketika dia menyadari apa yang harus dirinya lakukan sekarang ketika meliha betapa shock nya sang istri dan putri sulungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
❛ ━━・❪Watching Tokyo Revengers ❫ ・━━ ❜
Fanfiction❜ ─ Kegagalan adalah kemenangan yang tertunda, jangan menyerah karena dengan menyerah berarti tidak ada kemenangan.─ ❛ Bagian dimana para karakter Tokyo Revengers dibawa masuk kedalam sebuah teater untuk bereaksi terhadap masa depan yang menggunakan...