Rezeki ada 2 macam: rezeki yang harus engkau cari dan rezeki yang mencarimu, yang jika engkau tidak mendatanginya, ia yang akan mendatangimu. Maka, janganlah engkau membebani dirimu dengan memikirkan (rezeki) setahunmu atas (rezekimu) keseharianmu. Cukuplah bagimu setiap hari rezeki yang ada pada hari itu. Jika umurmu mencapai setahun, maka sesungguhnyaAllah Ta‘ala akan memberimu pada setiap harimu yang baru rezeki yang telah Dia tetapkan untukmu. Sebaliknya, jika umurmu tidak mencapai setahun, maka mengapa engkau harus menyusahkan dirimu pada sesuatu yang bukan milikmu (rezekimu). Tidak akan ada seorang pencari pun yang dapat mendahului rezekimu. Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil rezekimu. Dan rezeki yang telah ditetapkan bagimu tidak akan lambat mendatangimu.
**********
Pernah seseorang mengeluh kepada Khalifah ‘Ali R.a. akan kesulitannya dalam rezeki. Maka, beliau berkata kepadanya, Janganlah engkau berjuang untuk mendapatkan rezekimu seperti berjuangnya seseorang dalam pertempuran, dan jangan pula engkau pasrah pada takdir seperti pasrahnya orang yang menyerah. Sebab, mencari kelebihan (rezeki) termasuk sunnah, sedangkan mencari rezeki secara baik termasuk kemulian diri (menahan diri dari meminta-minta). Sesungguhnya kemulian diri bukanlah penolak bagi datangnya rezeki, dan tamak bukan pendorong bagi datangnya rezeki. Sebab, rezeki telah dibagi (ditentukan oleh Allah), sedangkan dalam tamak yang berlebihan itu diperoleh dosa.
**********
Rezeki telah dibagi-bagi, hari-hari berputar, sedangkan manusia berasal dari sumber yang sama: Adam adalah bapak mereka, dan Hawa’adalah ibu mereka.
Bekerjasamalah dengan orang yang telah memperoleh rezeki. Sebab, ia lebih mungkin untuk mendapatkan kekayaan dan lebih layak mendapatkan bagiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATA - KATA ALI BIN ABI THALIB
SpiritualSemua kata-kata ini aku tulis ulang dari aplikasi. Kata-kata Ali bin Abi Thalib menyejukkan hati. Siapa tahu kalian sedang tak ada kuota atau tidak punya aplikasinya. Aku tulis supaya bisa kalian baca disini ya.