part 3

1 0 0
                                    

Happy reading!

🍃🍃🍃

Aku berjalan menuju lapangan bersama temanku. Pepohonan yang tumbuh di sekitar lapangan menghalangi terik matahari pagi.

Aku dan teman sekelasku mengenakan pakaian olahraga berwarna hijau dengan list hitam, baju yang menggambarkan kondisi sekolah yang dimana 50 persen di tumbuhi tumbuhan. 

Hari ini jam olahraga. Semua siswa kelas sebelas ipa  6 berkumpul di lapangan sesuai instruksi guru penjaskes. Suasana sekolah lumayan sepi karena siswa sedang berada di kelas untuk belajar, sedangkan jam olahraga hari ini hanya dua kelas. Kelasku dan salah-satu kelas dua belas

Aku berjalan bersama Laura menuju lapangan. Dari kejauhan aku melihat seorang laki-laki tengah berada di lapangan.

"Ra, laki-laki yang di sana kakak kelas kita?" Tanyaku ke Laura.

Laura mengikuti arah pandangku. "Itu kak Nicho, dia kakak kelas kita. Memangnya kenapa?" Luara menatapku dengan wajah bertanya.

"Penasaran saja," jawabku. Dia laki-laki yang kemarin merebut minumanku. Aku baru tahu kalau dia kakak kelas.

"Dia lumayan famous di sekolah." Laura berkata tanpa menatapku.

"Famous kenapa?" Tanyaku

"Yang pertama karena dia tampan, yang kedua karena dia kapten basket, ketiga karena dia suka bolos, suka merokok, dan suka berkelahi," ucap Laura seraya menatap Nicho dari kejauhan.
"Tapi walaupun banyak minusnya  kalau dia tampan semuanya tertutupi, malah di bilang keren. Kalau kata cewe-cewe dia 'badboy tampan gitu," lanjut Laura.

Aku mengangguk paham. "Pasti playboy," Ucapku.

"Tidak kok," jawab Laura. Aku menoleh tak percaya. "Tidak salah lagi, cewe-cewe cantik di sekolah ini di jadikan piala bergilir sama dia. Selalu gonta-ganti cewek tapi walaupun begitu." Laura menggantung ucapannya.

"Apa?" Tanyaku penasaran.

"Ya dia tampan, jadi playboynya tertutupi."

Aku mengangguk tanda mengerti, sebenarnya jika di lihat-lihat Nicho or 'kak' Nicho itu memang rada tampan tapi aku lebih melihat sisi buruknya. memang tidak ada yang sempurna di dunia ini tapi jika kita menutupi kekurangan hanya dengan ketampanan itu tidak bagus juga. Ya walaupun Kak Nicho mungkin punya kelebihan lain yang mungkin tidak aku ketahui.

Mataku beralih melihat laki-laki yang baru saja datang di lapangan. Laki-laki sapu tangan, dia bergabung dengan kelas kak Nicho itu berarti dia juga kakak kelasku.

"Ra, kalau laki-laki yang baru datang itu siapa?" Tanyaku.

Laura melihat ke gerombolan lalu menatap ku dengan tatapan serius.

"Kenapa?" Tanyaku penasaran.

"Dia si misterius, kakak kelas itu kal-"

"Anak-anak silahkan baris di tengah lapangan." Intrupsi dari guru penjaskes membuat ucapan Laura terhenti. Kami berdua lantas mempercepat langkah menuju lapangan.

Lapangan ini terbagi menjadi dua, di atas dan di bawah. Di atas tempat lapangan upacara sedangkan di bawa lapangan basket. Kelas kami memilih olahraga di lapangan atas sedangkan kelas dua belas di lapangan bawah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang