Part. 1

629 56 1
                                    

Part. 1

Author POV.

Desi berdiri di depan pintu kamar apartemen tunangannya dia bisa melihat dengan jelas tubuh tunangannya yang berada di atas tubuh telanjang seorang wanita cantik dari balik cela pintu.

Tubuhnya membeku lidahnya keluh bahkan air matanya pun tidak bisa keluar, hari ini adalah hari jadian mereka yang 4 tahun.

Dan ini lah yang di dapat Desi dari Rey saat dia ingin memberikan kejutan untuk pria itu tapi malah dia terkejut.

"Sayang kamu kapan putus sama Desi ?" Suara manja itu membuat Desi yang berdiri di depan pintu kamar menegang dia kenal suara ini, ini suara Sista teman SMA-nya dulu.

"Sabar ya sayang, kamu tahu kan perusahaan ayahnya akan sangat membantu ku saat saat aku dan Desi menikah nanti, pria itu berjanji akan memberikan salah satu anak perusahaannya saat sebagai hadiah pernikahan ku dan Desi" kata Rey.

Hah...

Desi mengejek dalam hatinya ternyata ini alasan pria brengsek ini mengejar-ngejar selama lebih dari 1 tahun.

Desi berlari keluar dari apartemen Rey, Desi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga tidak sadar saat ada truk tangki air yang juga melaju cepat dari arah berlawananya.

BRUKK..

Mobil Ferarri mewah milik gadis itu terhantam bagian depan truk tangki hingga bergulung-gulung di jalan.

Desi menutup matanya saat rasa sakit menghantam tubuhnya dengan cepat.

'mama sakit, Des kesakitan Ma apa gua bakalan mati, ah memang lebih baik mati daripada hidup dengan bajingan itu' batinnya pasrah.

Desi menutup matanya dan mulai merasakan rasa sakit dan gelap yang menghampirinya.

"Xian Yu bangun sudah pagi, kakak dan adik mu akan pergi ke rumah master Sun untuk belajar" suara lembut seorang wanita membuat Desi membuka matanya yang terasa berat.

Mata coklatnya menatap kearah wanita paruh baya yang tersenyum manis padanya.

"Uuhhh" Desi meremas kepalanya yang terasa sakit tiba-tiba saja, bayang demi bayangan memori memenuhi kepalanya membuatnya gemetar kesakitan.

"AAAHHH"

"Xian Yu kamu kenapa apa kamu sakit lagi, bilang pada ibu yang mana yang sakit, tunggu biar ibu panggilkan tabib"

Nyonya We panik melihat putra ketiganya mengerang kesakitan.

Langkah nyonya We tua terhenti saat tangan gemetar putranya memegang lembut tangannya.

"Tidak usah ibu, aku baik-baik" kata Desi dengan susah payah.

........

Desi menatap kearah luar jendela dengan pandangan kosong, dia masih syok dengan ingat pemilik aslinya.

Namanya sekarang adalah Lin Xian putra ketiga dari mantan prajurit yang gugur di Medan perang 12 tahun lalu, dan sekarang dia ada di Era 4 kerajaan.

Kekaisaran Han, kerajaan perbatasan kerajaan Maji serta bagian Utara Gobi dan kerajaan selatan Mongolia.

4 kerajaan dan sekarang dia ada dia di kekaisaran Han.

"Xian Yu ibu bawakan bubur gandum untuk mu" nyonya We tersenyum sambil membawa bubur masuk kedalam kamar Lin Xian ( Desi ).

( Sekarang aku ganti panggilan ke Lin Xian ya sayang bukan Desi lagi )

Lin Xian tersenyum saat melihat wajah tua nyonya We yang mengingatkannya dengan wajah ibunya di era modern.

Menjadi Tuan muda setela Reinkarnasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang