Angin bertiup tidak untuk membuat pokok menari-nari. Tetapi menguji kuatkah
Akarnya di bumi.<Ali bin abu thalib>
Selamat membaca
¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤Φ¤
"lo engga apa apa?"
Rehan berjalan cepat ke wanita yang terduduk kesakitan di antara sampah yang berserakan. memegang pergelangan tangannya yang sedikit terluka.
Kepala sang wanita masih menunduk dalam dalam. Enggan menjawab pertanyaan membuat Rehan insiatip membantu nya untuk segara membantu nya berdiri dan di bantu Jirang di sebelahnya ."Ini bukan urusan kalian!! Minggir lo!!"
Sentak Jelisa tak suka.Akram masih berdiri menghadang Jelisa yang masih di lumut emosi.
Mencoba menghalangi nya agar tidak mengahajar wanita malang di belakang.
"engga usah pakai kekerasan juga kali!"
Sahut Khenji mencibir membuat Jelisa menghentakan kakinya kesal."kalian engga tau apa apa,sebaiknya minggir sebelum gue panggil keamanan di sini."
"seharus nya kita yang panggil keamanan di sini"
Tutur AkramJelisa berbalik melihat ke arah lelaki yang menatapnya dengan tatapan dingin. Mengerutkan dahi nya bingung "Maskud lo apa bangs...t!!"
"lo engga sadar ,apa yang barusan lo lakukan itu sudah tindakan kekerasan!!"
Sahut Rehan yang mulai jengah dengan tindakan Jelisa yang tidak tau diri.Ameera yang mendengarkan perdebatan mereka hanya bisa memejamkan mata nya. Menahan rasa sesak dan sakit di sekujur tubuh. Kalau saja lelaki bertubuh kecil ini tidak memegang pundaknya. Mungkin ia tidak bisa memopong atou menahan badan nya untuk sekedar berdiri.
"maap."
Cicit Ameera membuat mereka berbalik melihat nya."diam lo,gue udah jengah lihat lo minta maap terus! Sebaiknya lo cepat pergi dari sini gue udah muak!! "
Sindir Jelisa melempar koper Ameera asal. Dan ia melangkah masuk ke dalam restoran. tanpa mengubris tatapan tidak suka dari ke empat cowo yang masih memakai seragam sekolah."lo engga perlu minta maap,sama orang kaya gitu. Ini sudah berlebihan,apa harus memukul lo kaya gini. Cewe jaman sekarang udah pada engga waras. "
Kata Rehan kesal ia kembali mendorong tubuh Ameera pelan untuk duduk di salah satu bangku.
"lo di pecatkan?itu bagus, jangan kerja ditempat tidak beradab kaya gini."
Rehan berucap kesal entah apa yang membuat dirinya seperti ini.ketika ia melihat satu koper tergeletak,yang pasti itu milik gadis malang di depan nya."Seharusnya kita yang minta maap."
Ucap Akram dan duduk di sebalah Ameera.
"pasti ini karena kejadian tadi siang kan?"
Tanya nya"ia,tapi tidak apa apa"
Sahut Ameera menjelaskan.
"makasih udah bantu aku,ehmm kamu cowo yang pegang payung itu kan?"
Tanya Ameera berbalik melihat ke arah Rehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugrah [Haechan]♡✔
Ficção AdolescenteNama nya Haikal Raditya Anugrah ia pernah mengatakan pada ku. "Mencintaimu adalah sebuah keajaiban tapi memilikimu adalah suatu kemustahilan, yang jauh dari kata takdir sesungguhnya." Haikal Raditya Anugrah= Haechan "Apa harus berjumpa di lain semes...