2 tahun yang lalu aku bertemu dengannya pada saat aku dan keluargaku pindah ke rumah baru kami, kami menaiki kereta api dengan membawa barang barang yang banyak. Dan aku hanya kebingungan apa yang akan ku bawa karena semuanya telah di bawa dan di pegang oleh ayah dan ibuku. Kami pun duduk mencari kursi kami, karena kami telah memesan tiket sebelumnya. Dan aku masih ingat bagaimana keadaan dalam kereta itu. Ramai dan semuanya di temani dengan keluarganya masing - masing. Dan semuanya nampak bahagia dalam kereta itu. Dan aku dapat kursi yang mana di sampingku adalah lelaki yang diam dengan menatap indah pemandangan di luar melalui jendela kereta. Dan hanya seperti itu sampai lebih 2 jam lamanya.
Dan membutuhkan waktu 5 jam untuk sampai ke tujuan. Dan aku anak yang tak boleh diam dan selalu ingin tahu. Akhirnya aku pun menyapanya
" Hmm hai, aku Clarissa"( dengan wajah penuh keberanian, namun sedikit kurang yakin).
Dan yaaa, ia tidak membalasku, menolehpun tidak.aku mencari cara lain agar dapat membuatnya berbicara, aku pun mengambil buku di tas ibuku dan ..."Hmm, hei kau suka Romeo and Juliet ngomong- ngomong buku ini mengisahkan sepasang mempelai muda yang saling jatuh cinta, tetapi terhalang karena kedua keluarga mereka saling bermusuhan" ( sahutku dengan otak encer ku).
Belum selesai basa basi ku ia pun..." Kau bisa diam"( suara yang keluar dari mulutnya dengan besar membuat sekeliling kami terdiam untuk sementara dan melihat ke arah kami)
"Hei please, kau bisa diam aku mencoba melihat pemandangan dengan indah melalui jendela ini, namun Sampai kau datang dan duduk di sampingku dengan tasmu yang penuh dengan buku- buku ini membuatku muak"(ia berkata dengan suara kecil dengan tegas dan lugas ).
Bukannya marah balik aku malah senang, karena setelah 2 jam lamanya akhirnya dia berbicara dan itu membuatku senang dan membuatku tertawa terbahak bahak. Namun, wajahnya berbanding terbalik denganku, ia malah kesal dan mencoba untuk menyuruhku diam dengan gaya yang nampak seperti seseorang mendiamkan anak kecil. Dan tanpa basa basi, aku mengganggunya dengan menyanyikan lagu dari eric Clapton yang berjudul wonderful tonight dengan suara pas pas-sanku karena aku tahu ,dia tidak menyukai keributan dan ini lagu favoritku.
~~i feel wonderful because I see the love light in your eyes.Then the wonder of it all is that you just don't realize How much I love you~~
Masih dengan gaya yang sama sembari melihat pemandangan melalui jendela itu, aku melihatnya tersenyum melalui pantulan kaca kereta api tersebut. Dan aku langsung mengatakan....
"Ahh.. kenapa kau senyum? ohh kau ingin bilang suaraku jelek , namun dengan sopan agar aku tidak mengalami patah hati karena ucapanmu kau hanya tersenyum iya kan?!!"
Ia langsung tersenyum dan langsung menjawabku dengan sedikit terbata - bata.
" Tidak... Aku hanya tersenyum melihat pemandangan indah ini, aku hanya berpikir kapan aku bisa kembali ke sini lagi , menaiki kereta ini bersama gadis yang sok tahu dan cerewet".
" Jadi menurutmu aku langsung percaya dengan kata katamu barusan ? Kau pikir aku anak kecil ha?! Aku hanya khawatir dengan apa yang terjadi denganmu karena kau hanya diam selama kurang lebih 2 jam sambil menatap semak-semak? Atau apalah itu tanpa bicara sedikitpun "( ucapku sambil berteriak dan lagi -lagi membuat sekeliling kami diam untuk sementara)
" Itu salahmu kenapa kau bernyanyi ,lagi pula lagu itu lagu yang bagus, dan jadi rusak ketika di nyanyikan olehmu "
" Nah kan, kau tersenyum tadi karena suaraku dan aku tahu itu! "
Setelah perdebatan panjang, kami pun terdiam, dan hanya terdiam selama kurang lebih beberapa menit. Dan ketika kulihat melalui jendela kereta ,ternyata hari telah malam dan sambil menunggu makanan , aku membaca buku yang kutawarkan padanya tadi. Dengan keadaan yang hening dan sunyi di temani dengan indahnya bintang- bintang dan di temani dengan hujan rintik di luar. Aku mendengarnya bernyanyi kecil dengan suara indahnya menyanyikan lagu wonderful tonight dari eric Clapton dengan lirik yang sama . Aku mendengarkan suaranya, dan tak sadar bahwa aku telah melupakan makan malamku bersama ayah dan ibuku.
Dan kereta pun berhenti sampai ke tempat tujuan . aku terkejut mendengar bunyi dari kereta itu, dan terbangun dari tidur nyenyak ku dan merasakan empuknya kursi kereta, namun ternyata itu bukanlah kursi kereta melainkan bahu lelaki tampan yang membuatku terlelap dalam indahnya suaranya.
"Kita sudah sampai"( dengan gerakan ibu jari tangan yang mengarah keluar)
" Oh ya?"(sahutku dengan sedikit kebingungan)
"Ya, bahkan ayah dan ibumu hampir melupakanmu, jadi bangunlah dari bahuku".
"Okey"( dengan sedikit rasa malu)
Aku pun keluar dan mencari ayah dan ibuku, dan sama sekali tidak berpamitan dengannya, bahkan tidak mengucapkan terima kasih karena telah memberikan bahunya kepadaku pada saat aku tertidur. Namun, sebelum aku hendak pergi dari stasiun kereta api tersebut ia melambaikan tangan kepadaku sambil menunjuk dan sedikit berteriak " kantong mu!!" Aku sama sekali tidak mengerti apa maksudnya, dan apa yang baru saja dia lakukan. Aku pun berangkat lagi menuju rumah baru kami yang ternyata dekat dengan pemberhentian stasiun kereta api, namun butuh beberapa jam lagi untuk Sampai di rumahku,tepatnya rumah baruku.sesampaiku dirumah ,yang ada dalam pikiranku adalah bagaimana bisa suara lelaki yang tak kukenal bisa membuatku tertidur sangat pulas, bahkan aku sama sekali tak pernah merasakan ini di ayah ataupun ibuku.
"Nah, selamat datang di rumah baru!"( sahut ayah dengan perasaan senang dan gembira) sambil membuka pintu dengan wajah yang tersenyum lebar dan di tunggu oleh ibu dan aku yang tersenyum bahagia.
Akupun mulai mencari kamarku yang ternyata, rumah itu hanya memiliki 2 kamar. Satu di ruang tamu dan satu lagi di tempat makan. Dan aku memutuskan untuk tidur di ruang tamu karena aku bisa melepas lelah dengan melihat bintang- bintang yang bersinar dengan indah. aku mulai membuka jaket parka-ku, dan teringat dengan lelaki yang memakai kaos hitam tersebut seakan memberitahukan kepadaku bahwa ada sesuatu di kantong jaketku. Dan aku mulai mencari namun tidak menemukan apa-apa.tanpa basa- basi aku langsung menggantungnya di belakang pintuku, dan ketika ingin meletakkan badanku . tersadar bahwa dari dalam kantongku yang telah kubuka barusan, ada secarik kertas yang di tempelkan dengan isolasi kertas. Dan didalamnya tertulis.........
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET on the TRAIN
RomanceNovel bernuansa romantis dan misterius ini, mengisahkan seorang gadis berotak encer yang ditemani bersama sahabat nya yang mengalami jatuh bangun kehidupan setelah pindah rumah bersama. Namun pada saat itulah teka teki pembunuhan mulai muncul, hingg...