Part Four

609 84 2
                                    

🍃🍃🍃

Sepi~~

Sunyi~~

Sendiri~~

Rintihan hati Kim Taehyung~

"Huftt~~." Dengusnya penuh frutasi.

Setelah drama di Coffe Shop, Jungkook tidak ada masuk ke sekolah, dan ini genap tiga hari nya Taehyung tanpa adanya Jungkook yang selalu menggodanya.

Rindu~~?

Ohh~~ tentu tidak~~

Tidak mau ngaku kalau rindu maksudnya~~

Hidupnya ternyata hampa tanpa adanya Jeon Jungkook di sekitarnya. Dimana Jungkook yang selalu terus menjadi bayang-bayang Taehyung. Selalu ada dimana Taehyung berada, dengan mulutnya yang tidak pernah mau diam. Selalu komat kamit bak mengucapkan mantra.

Mantra perselakangan~

Aku akan menusuk lubangmu Hyung~~

Hyung biarkan aku menusuk lubangmu~

Hyung~~ Ayo lah Kita berkencan dan Biarkan aku membobolmu~~

Hyung~~

Hyung~~

Hyung~~

"Arghhh~~." Berteriak brutal.

Taehyung tidak begitu ingat tentang awal mula perkenalan Taehyung dengan Jungkook. Yang Taehyung ingat hanyalah hari-harinya tiba-tiba saja sudah penuh dengan suara-suara sesad Jungkook.

Namun entah kenapa, ketika doanya yang ingin bersekolah dengan tenang tanpa adanya gangguan dari Jungkook, malah terasa aneh.

"Akhhh... sepertinya otakku sudah keracunan ini~." Sedang menolak kenyataan.

Tangannya pun hanya bisa terus Taehyung gunakan untuk menendang angin, kesal dan bosan melanda akibat terus melihat keuwuuwaaan Jimin dan Yoongi yang sedang bermain basket.

Dalam batinnya, 'Aku juga pengen uwuww-uwuww an'

Tapi Jomblo bisa apa ?

Yoongi dan Jimin terlihat begitu sangat bahagia sekali, seolah dunia hanya milik berdua dan yang lainnya cuman ngontrak, contohnya Taehyung.

Bukannya tidak ada yang suka dan mencoba mendekati Taehyung. Tapi cita-cita Taehyung itu jika sampai takdirnya harus menjadi seorang gay, Taehyung ingin dirinyalah yang menjadi dominan. Tapi kenapa semuanya terkesan begitu sangat mustahil sekali.

Di tengah lamunan Taehyung yang sudah melanglang jauh, tiba-tiba ada yang meraih tangannya, dan sumpah demi apalagi, Taehyung sendiri juga bingung karena sudah tidak ada yang bisa dia pertaruhkan kali ini. Jantungnya berdegup kencang sekali seolah sedang berontak minta pindah turun ke perut.

"Hyung ikut denganku nanti sepulang sekolah." Itu Jungkook, orang yang dari tadi terus menghantui pikiran Taehyung. Dan dengan suara lembut sialannya itu, Jungkook bicara setengah berbisik di telinga Taehyung membuat tubuhnya merinding resah dan sekarang Taehyung menjadi gelisah.

Jungkook pun langsung pergi setelah mengatakan itu, bahkan dia tidak menunggu jawaban dari Taehyung, mau atau tidak dengan tawarannya tadi.

Dan untuk Taehyung sendiri, ia lebih focus dengan memindai tubuh Jungkook dari atas kebawah lalu naik lagi keatas.

Jalan Jungkook sedikit pincang, dan sekilas Taehyung melihat ada plester yang menempel di rahang Jungkook tadi. Sepertinya Jungkook sedang tidak baik-baik saja.

"Kenapa dia ?." Gumam Taehyung.

Sebenarnya selama tiga hari, Jungkook itu masuk sekolah hanya saja tidak masuk kelas. Membuat alasan dengan dirinya sakit dan hanya berdiam diri di ruang kesehatan. Dan itu memang bukan hanya sekedar alasan saja. Jungkook memang sakit.






Bersambung

Buat yang udah terlanjur mampir jangan lupa tekan bintangnya, hanya cerita lama, maaf kalau gaje.

Partnya pendek ya dear... bahkan setelah dilakukan revisi pun masih tidak bisa membuatnya menjadi lebih panjang.

Pati, 29 Mei 2023

















BOY IN LOVE [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang