Part Six

546 83 5
                                    


"Hyung~."

"Apa~."

"Pergi main denganku~."

"Tidak~."

"Ayolah Hyung~."

"Tidak~ dan juga. Berhenti memanggilku Hyung~~!!."

"Tidak mau~."

"Enyah saja kau Jeon~~!!."

"Tunggu. Sampai aku membobolmu dulu~~."

Seperti itulah hari-hari yang dilalui oleh Jeon Jungkook dengan Kim Taehyung.

















🍃🍃🍃

"Tae~ kenapa tidak kau terima saja Jungkook." Ucap Jimin, dan bola mata Taehyung langsung merotasi seiring otaknya yang juga ikut ber putar, mencerna arah pembicaraan sahabatnya itu.

Menerima~

Di bobol~

Di tusuk~

Kelinci mesum~

Sepertinya otaknya Jimin sudah tercemar hormon Yoongi.

Tidak ada kata-kata lain yang diucapkan Jungkook selain rapalan kotor sekitar perselakangan. Terkadang Taehyung berpikir, sebenarnya apa yang ada di dalam otak Jungkook. Kenapa dia gemar sekali dengan sesuatu yang berbau 21++

Setelahnya Taehyung meninggalkan Jimin dan beralih menuju atap sekolah. Jungkook memintanya untuk menemuinya di sana, seakan sekolah ini kekurangan tempat saja, dan entah atas dasar apa, Taehyung menurut saja saat Jungkook bilang akan menunggunya di sana.

Dan tentu Jungkook sudah ada disana ketikaTaehyung sampai. Jungkook menunggu Taehyung lalu segera menyambut kedatangannya dengan tatapan sendu. Jika sudah seperti itu, sungguh tidak tidak mirip dengan Jungkook yang biasa bicara frontal.

Manis memang Jungkook kalau lagi mode kalem, tapi kalau sudah keluar mantra tusuk menusuknya dan bobol membobol, sungguh Taehyung ingin melemparnya ke rawa-rawa, agar otak mesumnya di makan piranha.

"Hyung~ ini hari terakhir aku di Korea." Langkahnya kian mengikis jaraknya dengan Taehyung. Dan Taehyung hanya diam mengawang dengan pikiran kosongnya.

"Besok aku akan pergi ke Jepang dan melanjutkan kuliah disana." Jarak pun telah terkikis. Semakin dekat dan lekat. Hingga bunyi dentuman jantung Jungkook pun Taehyung bisa mendengarnya.

Taehyung memang sudah tahu Kalau Jungkook akan kuliah ke luar negri, tapi mendengar Jungkook berpamitan langsung seperti ini kenapa rasanya tidak rela.

"Aku memanggilmu kemari hanya ingin memastikan sesuatu Hyung~."

Taehyung hanya diam dan semakin linglung.

"Jika tidak suka, kamu bisa mendorongku Hyung~." Jungkook menyatukan bibirnya dengan bibir Taehyung, hanya menempel saja tidak ada lumatan, meski itu berlangsung cukup lama.

Tidak ada reaksi apapun dari Taehyung tentang ciuman itu, dia hanya diam dan mematung, dengan suara debaran jantung yang entah punya siapa yang kini berseru paling keras dan cepat.

Jungkook menyudahi nya, sudah cukup untuknya. Dan juga sudah cukup menyadarkan dirinya untuk tidak melangkah lebih jauh lagi.
Apapun yang dia lakukan selama ini terhadap Taehyung hanyalah candaan semata, meski rasa suka nya memang nyata adanya.

Namun Jungkook terkesiap tiba-tiba ketika hendak memundurkan langkahnya, menyudahi aksi penyatuan bibirnya. Taehyung menarik kerah seragamnya, mengembalikan jarak yang sempat terkikis dan juga menyatukan kembali bibir yang sudah hampir terpisah itu. Melumat penuh afeksi bibir Jungkook hingga akhirnya sampai pada ciuman basah yang menuntut.

Saling melumat atas dan bawah, hingga ciuman basah penuh tuntutan pun tak terelakan, lidah pun telah bergulat di dalam sana, dan mereka pun saling bertukar saliva.

Namun di tengah decakan ciuman itu, bukan Jungkook kalau dia tidak akan jahil. "Auww~~." Taehyung terkejut.

Memekik kesakitan karena bibir bawahnya yang ditarik bak permen yupi. Lalu digigit dengan gemas. Namun bukan marah yang Taehyung tunjukkan, melaikan tertawa malu-malu, hingga rona bersemu di pipinya pun semakin tampak nyata. Lalu setelah nya, mereka pun mengulangi nya lagi tanpa tahu malu, terus saling melumat bertukar afeksi.

Ciuman semakin di tekan dan rasa menuntut semakin menjalar. Taehyung tidak tahu jika berciuman bisa secandu ini. Pantas saja, Jimin begitu menggilainya bersama dengan Yoongi.

Taehyung terengah ketika ciuman telah disudahi dan bunyi tarikan nafas menguar panjang dari Jungkook. Rasa gelenyar aneh yang terjadi ketika ciuman itu berlangsung pun masih samar-samar terasa.

Taehyung tersenyum sembari membuka kelopaknya meski rasanya masih lumayan berar. Mencoba menatap dengan lekat, benarkah orang yang menciumnya tadi adalah Jungkook.

"Hyung~ jika kau merindukanku ingat~ datanglah ke arena roller ice skating." Jungkook menangkup pipi tirus Taehyung dan mengelusnya lembut menggunakan ibu jarinya. Wajah yang merona ini kenapa terlihat begitu sangat cantik.

Taehyung hanya mengangguk seperti orang bodoh, masih belum sadar dengan situasi kalau ini berarti dia sudah dikalahkan oleh si kelinci mesum nya itu.

Mereka berdua saling pandang sesaat. Mencoba mencari apa maksud dari semua ini. Apakah ini perpisahan, atau ini adalah awalan ?

Taehyung membuang pandangannya, menghindari tatapan yang dalam dari pemuda yang memiliki netra gelap. Semburat rona merah pada wajah Taehyung tak bisa ditutupi lagi. Dan Jungkook tersenyum sembari mengusak lembut rambut Taehyung.

"Pertemuan berikutnya kupastikan aku akan membobolmu Hyung."

"Astaga~ Kelinci bongsor mesum~~~!!."

Jungkook dan Taehyung saling tergelak dalam tawa. Mengabaikan jam pelajaran telah di mulai. Biarkan saja ! Besok masih bisa belajar, tapi besok Jungkook sudah tidak ada lagi.







Bersambung

Aku selesaikan cerita yang ini dulu ya... Baru nyambung ke judul lain.

Jangan lupa vote nya ya BESTIE meski ini hanyalah cerita lama.

Pati, 30 Mei 2023







BOY IN LOVE [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang