Prolog

212 5 0
                                    

***
"JIHANNNNNN BANGUN GAK KAMU" pekik seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ajeng, ibunda dari gadis yang dikenal sebagai Jihan amayrah.

"Ibu hitung sampe tiga kamu gak bangun bibir bebek kamu ibu potong"

"Satuuu"

"IYA IYA JIHAN BANGUN" kesal jihan menyingkap selimutnya tanpa menatap sosok Ajeng yang tersenyum penuh kemenangan

"Ibu ngancemnya gak asik"

"Udah gak usah ngedumel, sana mandi"

Dengan ogah ogahan, terpaksa jihan bangkit masuk kedalam kamar mandi, tak lupa membawa boneka bebeknya takut sang ibu khilaf dan memotong bibir bebeknya.

Tak butuh waktu lama untuk jihan mandi dan bersiap, gadis itu tipikal gadis yang tak ribet dalam berpakaian, hanya dengan kaos hitam, cardigan rajut berwarna putih tulang, jeans hitam juga sneakers putih. Tak lupa totebag hitam yang berisi charger, powerbank, dompet, note book juga ponsel, juga dengan kunci mobilnya.

"Makan dulu jihan" tegur ajeng saat jihan hendak menyaliminya

"Duitin aja deh bu"

Tuk

"Ibu ini loh, dari tadi aniaya jihan mulu perasaan" sebal jihan saat ajeng menggetok kepalanya dengan centong nasi saking gemasnya

"Kamu juga, udah kuliah masih aja kaya bocah, apa-apa di duitin, mata duitan kamu"

"Dikira bocah aja yang butuh duit, jihan juga butuh kali bu"

"Nyaut trus kamu, ibu blokir atm kamu tau rasa" ancam ajeng membuat jihan mendelik

"Ibu mah" rengek jihan lagi-lagi kalah adu bacot jika dihadapkan dengan ibunya

"Udah sana pergi, nih bekalnya jangan lupa dimakan" jihan mengangguk mencium kedua pipi ajeng dan menyalimi tangan kanan ibunya.

***
Jihan memarkirkan mobilnya didepan fakultas yang sudah ramai oleh mahasiswa yang memiliki kelas pagi sepertinya.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya, cukup banyak yang menyapanya karena dirinya merupakan salah satu dari pengurus BEM difakultas ini, juga parasnya dan sifatnya yang ramah membuat jihan disukai oleh banyak orang.

"Pagi Hana" sapa jihan ceria pada sahabatnya yang setiap hari cosplay jadi es batu.

Sifat Hana dan Jihan itu bagaikan kerak bumi dan langit, jika hana dingin maka jihan begitu hangat, jika hana pendiam maka sebaliknya jihan begitu ramah, bawel dan periang.

"Hm"

"Beruntung banget lo punya gue han, han" eluh jihan mengelus dadanya sabar

Hana tersenyum tipis melihat tingkah jihan yang begitu menghiburnya dipagi yang menurutnya menyebalkan ini, entah bagaimana harinya jika dia tak bersahabat dengan makhluk bernama jihan itu.

"Makan bekal lo" tegur hana yang sudah tau kebiasaan jihan jika kelas pagi

"Aishh iya lupa gue, padahal tadi ya gue minta diduitin aja malah dapat getokan centong nasi" dumel jihan sembari membuka bekalnya

Hana hanya menggeleng kepala, sudah biasa menurutnya.

"Guys, pak hadi gak masuk" seru dandi, ketua tingkat mereka

"Dih anjir gue udah bangun pagi tu dosen seenaknya kaga masuk, gak tau apa bebek gue hampir dipotong bibirnya" Cerocos jihan dengan mulut yang penuh roti

"Seneng kan lo" sahut hana jengah

"Iya juga sih" hana memutar bola matanya malas melihat cengiran menyebalkan sahabatnya.

"Lupa nawarin gue hehehe, lo gak laper kan? Jalan kuy, udah gak ada kelas gue hari ini" ajak jihan menutup kotak bekalnya yang sudah tandas

"hm"

***
Hari sudah menjelang malam, jihan baru saja memasuki pekarangan rumahnya setelah mengantarkan hana keapartemen gadis itu.

Sedikit cerita, hana adalah anak broken home, itulah mengapa gadis itu begitu dingin dan tertutup dan hanya jihan tempat gadis itu menceritakan keluh kesahnya karena hanya jihan yang bertahan dengan segala kerumitan hidupnya.

"Dih mangga pak joko ngelewatin batas hak milik" ucap jihan begitu selesai memasukkan mobilnya kegarasi dan melihat tiga buah mangga yang masuk ditembok pembatas rumahnya.

Dengan semangat 45 gadis itu mengambil tangga dan mulai memanjatnya. Tangannya perlahan meraih buah mangga hingga dari sudut pandangan matanya menangkap siluet berwarna putih, hingga...

"Hihihihi"

"HUAAAA IBUUUUUUUUUUUU KUNTIIII" jerit jihan melompat begitu saja dari atas tembok yang lumayan tinggi

"JIHANNNN"

"Mangga jihan ibu" ucap jihan lirih sebelum menutup matanya, hal terakhir yang ia lihat adalah ajeng yang berlari panik kearahnya

****

DONT FORGET TO LIKE AND COMMENT, YA GUYS YA 🔥☺

ANTAGONIS GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang