Part 4

108 6 0
                                    

***
Weekand ini bianca berniat menghabiskan waktu dan uang bersama sahabat tercintanya, ya bianca menganggap zera adalah sahabatnya baik sebagai bianca atau pun sebagai jihan.

Keduanya sudah memasang binar binar cerah menatap sekeliling mall.

"WEEEEE TIME" Sorak mereka bersama sebelum bergandengan tangan dengan ceria memasuki salah satu toko brand ternama

Bianca mengambil banyak baju yang menurutnya cocok untuk zera, begitupun yang dilakukan zera. Karyawan toko hanya bisa mengikuti dan membawa sebagian baju yang dipilih keduanya untuk dibawa keruang ganti untuk bianca dan zera coba.

Bianca dan zera masuk kedalam ruang ganti yang berseblahan. Dan dalam waktu bersamaan keduanya keluar dengan style yang berbeda.

Dress hitam dengan bagian belakang yang sedikit panjang, sepatu hils hitam yang mengkilap menjadi perpaduan sempurna ditubuh bianca.

Sedangkan zera keluar dengan baju berwarna cream dengan rok mini coklat tak lupa sneakers putih dikaki jenjangnya.

Keduanya saling menatap dengan wajah cerah, ahh jangan lupakan kini keduanya berpose dengan saling berhadapan, karyawan itu geleng kepala dibuatnya hingga bianca dan zera kembali masuk untuk mencoba baju selanjutnya.

***
seperti tak kehabisan baterai, semangat keduanya masih sama. Tujuannya kini toko tas yang begitu menggoda di dalam etalase kaca.

"cantik gak gue? Udah kaya ariana grande anjir" heboh bianca meliuk liukkan badannya didepan cermin sembari menenteng tas yang dicobanya.

"Sialan, lo kaya balon selamat datang anjir" ngakak zera bahkan sampai memegangi perutnya

Bianca mencoba kembali gaya liuk-liuknya di depan zera membuat zera semakin tertawa hingga mengeluarkan air matanya.

"Gak gitu by, gini nih" sergah zera dan bergoyang seraya menirukan balon selamat datang yang hampir kayang yang pernah dilihatnya di depan toko bangunan.

Bianca tertawa hingga menabok zera yang berjongkok menertawakan dirinya sendiri hingga karyawan toko menginstrupsi kegiatan keduanya.

"permisi kak, ada yang bisa saya bantu?"

"Kalem" bisik zera pada sahabatnya itu

"Ohh saya mau tas itu, itu, itu, dan itu, dibungkus yah kirim ke alamat ini" ucap zera menunjuk kearah tas yang menurutnya bagus

Bianca hanya mengambil satu tas yang menurutnya bagus dan membayarnya bersama dengan zera.

"Laper gue" keluh bianca memegangi perutnya yang sudah kukuruyuk

"Lo mau makan apa?"

"Terserah sih"

"gue juga terserah aja deh"

"Jadi ini kita makan apa?" tanya bianca pusing

"Ya terserah"

"ZERAH LO ZER, ZERAHHH"Kesal bianca memasuki restoran cepat saji diikuti dengan zera yang melongo, ingatkan zera bahwa sahabatnya itu ngambekkan!!

***
Bianca mematut dirinya di depan cermin, senyumnya mengembang melihat bando biru pemberian zera, sangat cocok dengan sweater biru langit yang dipakainya.

Setelah dirasa sempurna, bianca turun menuju ruang makan dimana ayah dan bundanya sudah menunggu.

"Udah kaya permen berjalan kamu by" komentar dirga ayahnya

"Hoooiyalah gimana-gimana penampilan bianca? Cantikkan? Ini bando di beliin zera dong" ucap bianca menyombongkan diri menggoyang goyangkan kepalanya untuk memamerkan bandonya

"Udah kamu sarapan dulu ntar telat tau rasa kamu" omel aneta pada anaknya

"Bunda campurin bun, sebelah kanan stroberi yang kiri coklat" requestnya saat sang bunda ingin mengolesi selai pada rotinya

"sekalian aja tengahnya selai kacang" gemas aneta

"Hmm boleh deh"

Takk

"AYAHHHHH KOK DIGETOK" Pekik bianca saat dengan tidak berperi keayahan ayahnya dengan santai menggetok kepalanya dengan sendok perunggu -_-

"Sapa tau otak kamu mampet by jadi ayah bantu benerin" jawabnya polos

"Ya tapi gak di getok juga ayah, kalo kepalanya kegeser gimana" sebalnya sembari mencomot roti requestannya dari aneta yang mencoba berdamai dengan keadaan keluarganya.

"kalo kegeser ya digeser lagi atuh"

"BISA DIAM NGGAK SIH KALIAN, INI JUGA AYAH DIKIRA KEPALA ANAKNYA PAGAR KALI DIGESER-GESER, KAMU JUGA BY INI KENAPA JADI KAYA ANAK TK HAH? ITU TAS ISINYA CUMA SI BEBEK KAN? NGAKU KAMU" Omel aneta tak habis pikir dengan ayah dan anak di depannya ini

"ASSALAMUALAIKUM, AYAH BIANCA TUNGGU DILUAR, MESIN ATM NGAMUK" pekik bianca lari menenteng tas dan sepatunya keluar bukannya gimana-gimana cuman ya ngeri aja gimana kalo bibelnya jadi sasaran bundanya? Kan gawat

"BIANCAAAAA"

***
"Utututu adek manis kok bisa nyasar campe cini?" ledek zera melihat penampilan kawan bar-barnya pagi ini sangat salto dengan sifatnya yang bar-bar.

"Lo tau gak filosofi outfit gue hari ini?" tanya bianca bersandar pada pagar sekolahnya

"Apaan"

"Lo tau sehun nggak?" tanya bianca

"hoo yang kulitnya cem bihun itu kan" tebak zera

"Anjim"

"Jadi gini semalam gue mimpi sehun nembak gue, nah dia pengen gue pake yang imoyyy imoyy gini kalo gue mau nerima dia, yaudah deh karna gue nggak nolak makanya gue pake ginian"

"Ituuu mimpiii byyy" frustasi zera melihat kadar kepedean sahabatnya

Tak peduli banyak orang yang menatap mereka, zera menarik tangan bianca untuk segera menuju kelas mereka

"PIPIPIUYY NENG BIANCA KOK GEMES BANGET SIH" goda juan

Mendengar suara toa juan membuat zera yang menarik bianca berhenti, di ujung koridor sudah ada darren, juan, gery dan raksa juga menatap kearah mereka.

"Mereka sapa dah muka-muka fakir semua anjir" celetuk bianca yang tak sesuai realita

"Enak aja ganteng-ganteng gini dibilang muka fakir, situ kali yang ganjen deketin sohib gua mulu" Galak gery tak terima dikatai muka fakir padalah wajahnya sangat tampan membahana

"Heh bencong lampu merah aja kalah ganteng dari pada lo, gak usah kepedean lo"

"Rendah amat derajat lu di depan masa depan gua ry" gumam juan

"Ngapain juga gue ganjen sama sohib lu kenal aja gue kagak, denger ya ci pantat panci rumah gue aja lebih glowing dari pada muka lo jadi jangan sok kegantengan anj"

Darren dan reksa hanya diam menyimak, sahabat bianca pun wajahnya sudah memerah menahan ngakak takutnya kelepasan dan membuat bianca semakin mengamuk.

Gery yang sudah naik tanduk pun ingin sekali menggeplak bibir cabe bianca andai kata dia bukan perempuan, mau di taruh dimana harga dirinya kalau sampai ia bermain fisik dengan perempuan.

"Mau lo ngerubah penampilan juga darren udah gak suka sama lo, dia udah punya gladis yang lebih dari lo"

"Dih bahkan sol sepatu gue lebih punya harga diri dari pada lontenya darren, udah ya liur gue mahal buat ngebacotin lo doang, bye" bianca pergi begitu saja menuju kelasnya diikuti zera

Pria itu terus saja menyebutkan nama orang-orang yang tidak dikenalnya, bisa gawat kalau mereka curiga jadi mending ia berhenti meladeni pria lemes itu.

"Gila sih kesel banget gua ama tu mak lampir" kesal gery

"gak ada yang salah tuh dari omongan bianca" bela juan membuat gery mendelik, sedangkan darren tatapan pria itu terus saja menatap tajam bianca dengan tangan mengepal.

"Berisik lo berdua" sentak darren setelah bianca hilang dari pandangannya.

***

ANTAGONIS GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang