Bab 8

99 5 0
                                    

***
"AAAAAAA KESEL KESEL KESELLLLLL" pekik bianca saat sudah sampai dikelas

"Brisik"

Bianca menatap kelima pria yang beberapa dari mereka duduk diatas meja dengan kaki yang diangkat. Bianca baru kali ini melihat mereka, tapi seperti tidak asing, apa mereka pernah bertemu? Apa itu penting buat bianca pikirkan sekarang, tentu tidak kekesalannya lebih mendominasi sekarang.

"Diam lo" ketus bianca menyimpan tasnya

"Udah kali by, nih minum dulu" ucap zera yang baru saja masuk dan memberikan minuman dingin pada bianca.

"Wihhh lo yang diwarung itukan?" seruu zera ketika melihat lima pria itu.

Putra dan mikael terkekeh pelan, kedua gadis ini memang benar benar unik. Bahkan tanpa mereka semua sadari leon yang sedari tadi tak mengeluarkan suara kini tersenyum tipis menatap bianca yang memasang wajah juteknya.

"ZERAAAAAAAAA BIBEL GUE MANA, INI KENAPA MALAH SI NGIK NGOKKKKK" murka bianca saat melihat isi tasnya hanya terdapat babi pink ngik ngok laknat itu.

"Lah gak tau saya" balas zera dengan wajah polosnya

"Apes banget gue masa bibel ketukar" curhat bianca menatap tajam babi itu.

Ingatkan zera untuk tidak tertawa mengikuti keempat pria yang sudah ngakak melihat babi berbaju ungu itu. 

"Mau pulang aja" ucap bianca benar benar sudah tidak mood

Gadis itu mengambil tasnya membuat zera melongo, begitupun keempat pria yang menghentikan tawanya.

"Mau kemana?" tanya seorang pria yang tiba-tiba mencekal tangan bianca yang sudah berada didepan pintu.

"Lo siapa?" tanya bianca berusaha bersabar

"Mau kemana?"

"Lo emang siapa sih, penting banget lo tau gue mau kemana? Budek lo?"

"By" cicit zera

Tanpa diduga, pria yang tak lain adalah leon melepas jaket kebanggaan thunderdead dan melilitkannya dipinggang bianca membuat gadis itu mematung menahan napasnya.

"Tamu bulanan lo dateng" bisiknya sebelum mundur beberapa langkah

Bianca tertegun mendengarnya, pantas saja sedari pagi ia terus saja meledak ledak, ingin menangis tapi ini didepan umum, bianca tak ingin dianggap lelucon.

"Zera ikut gue" panggilnya menahan malu lalu keluar dari kelas lebih dulu.

***
"Kok lo gak bilang sih kalau gue dapet" sebal bianca

Kini keduanya sudah pulang kerumah bianca, zera tentu dengan senang hati ikut membolos and see? Gadis itu malah asik berbaring memainkan ponselnya.

"Ya gue juga baru liat by, tapi lebih duluan tuh cogan" jawab zera seadanya

"Gue mandi yah gerah banget" tambah zera melempar ponselnya dikasur lalu bangkit menuju kamar mandi, ia akan menginap lagi hari ini.

Thingg

+62 8256***
Mine

"Dih siapa lagi, gak jelas" gumam bianca melihat pesan singkat diponselnya

Bianca mengambil bando kuning lemari khusus koleksi bandonya, lalu memakainya. Padahal bianca asli sangat risih dengan warna yang mentereng seperti ini, namun kini yang mengisi tubuh ini adalah seorang jihan pecinta kuning.

Ohh iya bicara soal bianca, kenapa tak ada satupun ingatan yang dia dapatkan selain perihal darren. Bahkan sekalipun bianca asli tak pernah datang menemuinya seperti dicerita novel yang pernah ia baca.

Apa alasan bianca memberikan tubuh ini padanya?, apa ini dunia novel yang seperti yang pernah ia baca di wattpad?, tapi judulnya apa yah? Sudah jelas kalau dirinya antagonis karena julukannya disekolah sudah menjadi bukti nyata, namun pemeran utama protagonisnya siapa? Apakah darren dan gladys? Trus endingnya pasti buruk kan kalau dia antagonisnya?.

Memikirkannya saja membuat kepalanya pening, semoga saja ada titik terang dari masalahnya ini.

"Mikirin apa si lo, serius amat" sindir zera yang baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe

"Kepo lo, udah sana pake baju gue mau tidur, kalo nyokap bokap dah balik bangunin yaw" ucapnya sebelum membaringkan dirinya dan mulai menutup mata.

***
Lain hal dimarkas thunderdead yang megah dan mewah, hampir 100 orang yang kini berada disana. Mansion megah yang leon rubah menjadi markas thunderdead membuat para anggota betah berada disana.

Langkah tegap leon memasuki markas disambut oleh para anggotanya. Leon mengangguk membuat mereka mengangkat kepalanya kembali, langkahnya kembali membawa leon pada sebuah ruangan dimana penuh dengan komputer dan perangkat canggih lainnya.

"Cari informasi tentang Bianca Alcy Gryzon" Ucapnya pada beberapa pria yang menjadi hacker handal thunderdead

Setelah mengucapkan itu, leon menutup kembali pintu coklat tersebut dan masuk kedalam lift. Tujuannya kali ini adalah bermain.

Ting

Pintu lift terbuka, beberapa pria yang berbadan kekar menunduk saat leon melewati mereka. Ditengah ruangan gelap ini seorang pria menatap tajam kepadanya namun tak bisa berbuat apapun, tubuhnya terikat rantai yang menyatu dengan kursi eksekusinya.

Kursi yang jika leon menekan tombol dibawah kakinya ini akan mengeluarkan sengatan listrik yang lumayan untuk membuat mainannya menjerit dan meraung.

"Apa kabar mr. Andrew" sapa leon terkekeh tajam

Pria itu ingin sekali berteriak mengumpati pria gila didepannya, namun sayang lidahnya telah hilang ditangan pria itu.

"Sudah saya tekan kan kepada anda, saya membenci seorang penghianat bukan" ejek leon sembari memilih senjata yang akan ia gunakan kali ini.

Tawa leon memenuhi ruangan yang kedap ini, ruangan bawah tanah yang menjadi tempat eksekusinya. 2 pria yang menjaga tempat ini sudah biasa melihat sisi iblis sang ketua mereka. Namun tetap saja, hal itu masih menjadi hal yang mengerikan untuk disaksikan.

"Menjual data perusahaanku tak akan membuatku bangkrut, tapi penghianat sepertimu harus tau nereka ciptaanku" bisiknya

PLAKKKK

PLAKKKK

PLAKKK

Tiga tamparan keras tak dapat dielakkan, pria itu meraung menatap memohon leon yang menatapnya bengis. Ditangan pria itu sudah terdapat kapak yang berkilau dan tajam.

Dua pria yang berdiri didekat lift memejamkan matanya saat leon mulai memainkan kapaknya, setiap anggota akan merasakan posisi kedua orang ini, agar apa? Agar anggotanya tau bagaimana neraka yang leon ciptakan untuk seorang penghianat.

"Bakar tubuh itu" titah leon setelah selesai dengan mainannya.

"Baik bos"

Leon masuk kedalam lift, senyum seringai terbit diwajahnya begitu anggotanya menyiram tubuh tak berbentuk itu dengan minyak tanah.

Pria itu sampai dilantai 5, lantai teratas yang khusus untuknya. Tak ada seorangpun yang pernah menginjakkan kakinya disini sekalipun itu anggota inti thunderdead.

Dilantai ini terdapat kamarnya yang begitu luas, tempat gym, pantry juga ruang senjata miliknya. Tak lupa ruang rahasia yang hanya diketahui dirinya.

Setelah membersihkan dirinya, leon membaringkan tubuhnya diatas ranjang king sizenya. Pria itu mengecek email yang masuk beberapa waktu lalu, informasi mengenai gadisnya.

"Ternyata kau mengincar gadisku tua bangka" gumam leon menatap ponselnya.

"Darren" ucapnya menyeringai

Pria itu menutup aplikasi emailnya dan beralih pada whatsapp yang hanya berisi beberapa pesan dan grub thunderdead.

Mine
Mine

Leon tersenyum setelah mengirim pesan singkat itu, ia hanya ingin bianca tau kalau dirinya adalah milik seorang Leonardo Azalsky Fredrick.

***

ANTAGONIS GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang