Arc 23 - Underworld, the other shore flowers

26 1 0
                                    

MTLNovel

Home » The Blackened Male God Always Wants To Set A Routine For Me » Chapter 1477: Underworld, the other shore flowers 1

The Blackened Male God Always Wants To Set A Routine For Me Chapter 1477: Underworld, the other shore flowers 1

« PrevNext »≡ Daftar Isi

Settings

Biquge www.mtlnovel.com, pembaruan terbaru dari master pria paling hitam selalu ingin mengatur bab terbaru saya!

Ketika Su Yan bangun.

Melihat sekeliling.

Sunyi sepi.

Matahari mulai terbenam, dan awan-awan api di langit terbuka seperti gulungan.

Dia melihat sekeliling.

Itu seperti sebuah desa.

Hanya saja belum ada yang melihatnya.

Angin sepoi-sepoi bertiup, dan si pemalu bisa merinding.

Samar-samar, Su Yan mencium napas berdarah.

Su Yan menundukkan kepalanya dan melirik pakaian yang dia kenakan.

Tekstur katun dan linen dengan beragam keausan.

Pakaian abu-abu dan sepatu kasar dikenakan di kaki.

Sekilas, kehidupan aslinya tidak baik.

Dia bertanya di kepalanya

"Bunga kecil?"

Tidak ada yang menanggapinya.

Setelah menunggu sebentar, Xiaohua masih tidak menjawab.

Tidak dapat dihubungi?

Angin sepoi-sepoi yang sejuk terus berdatangan, samar-samar, dia sepertinya mendengar rintihan menyakitkan dari sebuah rumah yang tidak jauh.

Bau darah itu lebih kuat.

Tempat ini aneh.

Setelah ini, Su Yan meraba-raba, mencari beberapa petunjuk.

Sebagai hasilnya, saya melihat koin tembaga tergantung di pinggang, dan uang kertas kuning di tangan saya.

Itu ditulis dengan kata 'ling'.

Font merah tua.

Berbau dengan hati-hati, baunya seperti darah.

Setelah itu, tidak ada lagi yang lain.

Dia mendongak dan menatap ruangan tempat suara itu baru saja didengar.

Sepertinya itu datang dari kanan.

Dia pergi ke sana.

Karena saya tidak yakin yang mana, saya hanya bisa melanjutkan.

Sampai, bang.

Seolah sesuatu menabrak pintu.

Su Yan berhenti.

Lihatlah rumah itu.

Dibandingkan dengan yang lain, rumah itu terlihat jauh lebih megah.

Jelas sekali, bau darah dari rumah itu luar biasa kuat.

Dia pergi ke pintu.

Centang, centang, centang.

Darah mengalir menuruni tangga batu tulis biru.

Ini seperti sungai.

Dia mengulurkan tangan dan hendak mendorong pintu.

Ada tangisan putus asa dari pria itu.

The Blackened Male God Always Wants To Set A Routine For Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang