Taruhan
Annalise Xavielle
"Jadi itu kembaran lo ya, Sa.."
Angkasa mengangguk lagi, untuk yang ke sekian kalinya ketika gadis itu bertanya hal yang sama beberapa kali.
Angkasa dan teman-teman nya sedang berada di kantin sekarang. Annalise baru saja menceritakan kejaian pagi tadi, saat ia menabrak seseorang yang sangat persis seperti Angkasa.
Gadis itu di buat kaget saat ia sampai di kelas, karena ia menemukan Angkasa ada di sana sedang mengobrol dengan Gio, gadis itu juga kembali terkejut saat Angkasa memberitahukan nya bahwa yang ia tabrak pagi tadi adalah kembaran nya, yaitu Samudera.
Bukan hanya Annalise saja, bahkan Gio, Jinan, dan Marvin pun sedikit terkejut mengetahui kembaran Angkasa bersekolah di sini. Sebenarnya teman-teman Angkasa sudah tahu bahwa Angkasa mempunyai kembaran-- kecuali Annalise, gadis itu tidak tahu sama sekali jika Angkasa memiliki kembaran, tapi yang teman-teman Angkasa tahu Samudera bersekolah di italy, mereka baru saja tahu kalau Samudera sudah pindah ke Braga pun baru tadi, saat Annalise menceritakan kisah nya pagi tadi.
Sementara melihat Annalise yang terus menerus melirik ke bangku ujung kiri, yang di duduki Samudera dan teman-teman barunya mungkin, membuat Angkasa sedikit menggeleng heran.
"Malu banget gue, Sa.." ujar gadis cantik itu lagi, sambil kembali menelungkup kan wajahnya di lipatan tangan yang ia tumpu pada meja.
"Kenapa sih? Emang lo ngelakuin apa aja sih, setelah nubruk kembaran Angkasa?" tanya itu datang dari Marvin, yang sudah jangah melihat kelakuan gadis itu.
Annalise menegakkan tubuhnya kemudian menghela nafas panjang,
"Gue malu banget anjir, masalahnya gue bukan cuma nabrak dia-- tapi gue juga nyeramahin dia karena rambutnya, terus gue juga ngotot banget manggil dia Angkasa, dan narik tangan dia buat gue ajak bareng ke kelas.." penjelasan nya dengan satu tarikan nafas.Hal itu justru membuat Angkasa, dan ketiga pemuda lainnya di meja itu tertawa. Apalagi Angkasa, cowok itu bisa membayangkan bagaimana ekspresi Samudera saat Annalise mengomeli nya dan menarik tangan nya tanpa permisi. Angkasa bisa membayangkan bagaimana ekspresi kesal kembaran nya itu.
"Aduh, gue malu banget asli.. Mana dia liat ke sini lagi, gue jadi makin gak enak." Annalise berujar lagi, setelah manik nya beradu sepersekian detik dengan sang Samudera yang saat itu juga sedang menatap nya.
"Udah, gak papa kali. Samudera gak bakal gigit lo juga, Ann." ucap Jinan, bertujuan agar gadis itu sedikit tenang.
"Iya gak papa, paling dia cuma kesel doang. Nanti juga lupa, gak usah lo jadiin beban pikiran." timpal Angkasa.
___
Sementara di ujung kiri kantin, Samudera sesekali melirik meja yang di duduki oleh Angkasa dan teman-teman nya. Ia juga sesekali melirik gadis yang pagi tadi menabrak nya, dan ia juga melihat gadis itu juga sesekali melirik ke arah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa & Samudera
Підліткова літератураKeduanya memiliki nama yang indah dengan arti yang sama luasnya. Keduanya juga memiliki paras yang bukan lagi 'hampir' sama, tapi memang sama. Tapi setiap manusia tidak mungkin memiliki kesamaan yang mutlak bukan? Pasti ada saja hal yang membedakan...