03.

37 6 0
                                    

Braga's Prince

Hari ini, seluruh penjuru Braga di kejutkan oleh dua orang pemuda yang bersamaan keluar dari dalam mobil yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini, seluruh penjuru Braga di kejutkan oleh dua orang pemuda yang bersamaan keluar dari dalam mobil yang sama.

Semua mata terus menatap kagum dan penasaran pada dua pemuda yang memiliki paras yang sama tampan itu, salah satunya berdecak dan terus merenggut malas, sementara satu lainnya merasa tidak enak karena ia berfikir pasti kembaran nya risih dan tidak nyaman di tatap sangat intens dari awal keluar dari mobil hingga berjalan di sepanjang koridor.

Beberapa celetukan-celetukan dari siswa/i di sana membuat salah satunya menghela nafas malas dan menaikkan satu alisnya heran. Tapi ia juga menjadi berfikir 'oh, ternyata kembaran nya seterkenal ini di sekolah nya.'

"Wah gila.. Angkasa ada dua.."

"Loh, Angkasa sama siapa? Kok mirip banget sama dia."

"Jadi rumor yang Angkasa punya kembaran tuh bener ya?"

"Beneran itu kembarannya Angkasa? Gila, cakep banget. Gak ada bedanya sama Angkasa."

"Cogan Braga nambah lagi nih.."

"Kok kita kita gak pernah liat kembaran Angkasa ya, dia dari luar negri kah?"

"Eh, tapi kok rambut kembaran nya Angkasa blonde sih? Emang boleh ya di Braga rambutnya di warnain.."

Dan masih banyak lagi bisik-bisik celetukan lainnya, sepanjang dua pemuda itu menuju ruang guru.

Setelah keluar dari ruang guru, Angkasa melirik kembaran nya sekali lagi, lalu berujar,
"Lo, kalo perlu apa-apa atau ada apa-apa bilang gue ya."

Samudera memutar bola matanya malas, berdecak kesal dan menatap Angkasa dengan tak berminat.
"Gue bukan anak kecil, gue cuma tinggal di luar negeri setahun lebih-- dan gue gak butuh lo jagain segitunya. Gue kakak lo, kalo lo lupa."

Setelah itu, sang Samudera berlalu pergi begitu saja meninggalkan Angkasa yang menghela nafas pelan.

Tidak tau kenapa, menurut Angkasa sejak beberapa tahun terakhir sikap Samudera berubah kepadanya. Samudera menjadi lebih dingin, dan menarik diri darinya. Padahal dari dulu mereka selalu bisa di bilang kompak dan jarang bertengkar.

Memikirkannya membuat Angkasa kembali menghela nafas pelan, ia berfikir apakah dulu ia pernah membuat kesalahan fatal yang membuat Samudera marah padanya dan ia belum meminta maaf hingga sekarang, tapi Angkasa pun tidak merasa ia membuat kesalahan yang fatal. Menerka-nerka hal semacam ini membuat kepalanya penuh saja pagi-pagi.


___


Samudera tidak sekelas dengan Angkasa, Samudera juga tidak satu jurusan dengan Angkasa. Ia memilih jurusan Bahasa, sementara Angkasa berada di jurusan IPS.

Angkasa & SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang