Rahasia Yuichi

375 22 0
                                    

Keesokan harinya di pagi hari yang cerah Tenji terlihat berpegangan tangan dengan Yuichi berjalan menuju sekolah.

Tenji dan Yuichi memasang wajah datar di sepanjang perjalanan. Meski Tenji memasang ekspresi datar di wajahnya, tetapi hatinya terasa senang. Untuk pertama kalinya ia berpacaran. Sebaliknya, Yuichi tidak tahu harus merasa senang atau malu.

"Tenji, hazukashii na." Kata itu terucap dari bibir Yuichi.

Tenji melepas pegangan tangannya dari tangan Yuichi sesampainya tiba di depan gerbang sekolah.







Tenji baru saja duduk saat Shiho mendekati meja.

"Tenji, aku harap nanti istirahat kita ber-lima berkumpul di atap sekolah."

"Ada apa memangnya?" Tatapan Tenji seperti berharap ini tidak terkait dengan Tomodachi game.

"Karena sebentar lagi kita mau lulus. Aku dan Yutori punya inisiatif kalau kita ber-lima mau mengadakan jalan-jalan untuk merayakan kelulusan kita sekaligus mengucap perpisahan." Shiho menjelaskan.

Tenji menganggukan kepalanya.

"Ide yang bagus, Sawaragi."

Shiho hanya tersenyum.







Shiho, Yutori, Shibe sudah berkumpul di atap sekolah. Hanya tinggal Yuichi dan Tenji saja yang belum datang.

Shiho terlihat berbisik di telinga Yutori. Yutori nampak tersenyum setelah dibisiki Shiho.

Akhirnya Tenji dan Yuichi tiba di atap sekolah.

"Jalan-jalan setelah upacara kelulusan, ya?" Ujar Yuichi.

Tenji berdiri di sebelah Shibe.

"Tenji, soal yang kemarin--"

"Sudah, diamlah." Nada Tenji dingin.

"Minna-san, makasih udah ngumpul." Shiho memulai percakapan.







"Bagaimana menurutmu, Yutori?" Tenji bertanya pada Yutori. Gadis yang bersangkutan langsung tersadar dari lamunannya.

"A-Aku tidak masalah ke tempat mana saja asal nyaman dan aman."

"Yuichi?" Tenji mengalihkan tatapannya pada Yuichi yang sedang meneguk soft drink kaleng.

"Ah, gomen. Aku sama seperti Yutori. Kemana saja tidak masalah."

"Ayo kita ke Disneyland!!!" Teriak Shibe penuh semangat. Tenji langsung menggetok kepala Shibe dengan sebuah buku yang tidak terlalu tebal.

"Lain kali pikir-pikirlah dahulu sebelum ngomong!"

"Itai yo!" Shibe refleks memegangi bagian kepalanya yang terkena getokan Tenji. Yuichi hanya bisa tertawa geli dengan kelakuan Tenji pada Shibe.

Shiho terlihat nampak berpikir sebentar kemudian raut ekspresinya berubah menjadi sumringah.

"Bagaimana kalau kita camping?"

"Camping?" Tenji menatap Shiho.

"Iya! Kita cuma butuh tenda, panci masak dan kayu bakar untuk bikin api unggun."

"Tenda camping? Aku gak punya, gomen." Yuichi kini sedang posisi berjongkok.

"Aku punya satu dirumah. Aku akan memakainya, lagipula jarang dipakai." Ujar Tenji.

"Aku juga punya dirumah! Jadi tidak perlu menyewa." Nada Shibe sedikit sombong.

Shiho menatap Yuichi yang sedang dalam posisi berjongkok. Yuichi yang sedang ditatap oleh Shiho pun bingung.

Love Or Money? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang