part 3

4 7 6
                                    

"zeo, "celetuk dara.

"zeoraaa"

"gantengkuh, "bisik dara

"hm"gumam zeo, trus fokus pada papan tulis didepan.

"tadi kemana?? "

"aku cariin, tau"sambung dara.

Zeo masih stay pada posisi nya, tanpa menggubris dara.

"zeo, denger ga sih??! "

"ZEORAAAA"pekik dara tepat didaun telinga zeo.

"iya denger, berisik banget sih!! "zeo ketus membuat dara mengerucut kan bibirnya.

Bu febby yg sedari tadi menulis dipapan tulis pun menoleh karena suara gaduh dari arah bangku dara dan zeo.

"DARA!! ZEO!!bukan nya cepet nulis, malah ribut! "bentak bu febby.

"i-iya bu, ini juga lagi nulis"dara kelabakan mencari buku tulis dan bollpointnya. Dara bergegas menyalin tulisan bu febby di papan tulis.

"zeo, itu apa sih? "tanya rasya sembari membalikkan setengah tubuhnya kebelakang. Karena bangku dara dan zeo memang tepat dibelakang bangku rasya dan nindy.

Baru saja zeo hendak menjawab, dara sudah berteriak,"BU,KATA RASYA, ITU APA?? "dara agar rasya tak bertanya pada zeo.

Bu febby pun menoleh,"iya, yg mana rasya? "tanya bu febby.

Sialan banget sih siburung dara, awas aja lo daraa, batin Rasya.

Dara pun mengulum senyum dibibir tipisnya. Sementara zeo, mengerutkan dahinya heran.

"I-itu bu, yg di atas"rasya menunjuk papan tulis .

"ini? Sumber daya alam "jawab bu febby.

"loh, bukan nya yg itu, udah lo tulis ya sya?? "bisik nindy.

"diem lo"jawab rasya, ketus.

"hahaa, ada yg mau caper nih kayanya, upss.. "Dara berbisik pada Rasya dengan nada mengejek.

"bacot anying"umpat rasya.

"Cepat nulis ,bisa kan dara?! "zeo ketus.

"iya ih, bawell"dara mencebikkan bibirnya dan kembali menulis.

🐾

Kriingg..

Kriingg..

"baik, cukup untuk pertemuan kita lanjutkan di pertemuan selanjutnya"ujar bu febby.

"kapan bu?? "tanya davin.

"nanti malam bisa ga kita ketemu, bu??! "goda kevin.

"rumah ibu yg sebelah mana ya, biar kita bisa langsung minta restu sama mama mertua aja gitu"fauzi ikut menggoda bu febby sambil terkekeh.

Bu febby memang salah satu guru yg masih lajang dan umurnya pun tak beda jauh dari mereka, pantas saja jika mereka berani menggoda guru dengan paras cantik tersebut.

"udah lah, jangan ngadi ngadi"bu febby tak ingin mendengar kan gombalan tidak jelas tersebut.

"selamat siang "ucap bu febby sebelum keluar dari ruangan kelas yg mulai kacau tersebut.

"aduuhh, cantik nya bu febby"fauzy dengan raut muka melayang layang.

"jangan ngaco deh lo, guru kita itu"bian memukul bahu fauzy kencang.

"sakit bego"umpat fauzy.

"makanyaa"

"bacot, "fauzy dengan tatapan sinis.

Mengejar Cinta Kulkas TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang