BULAN & KESEDIHAN

616 35 1
                                    

"Beneran Sel! Aku tuh pas pulang sekolah masih liat jepitannya. Ada di meja ku. Tapi gatau kenapa sekarang hilang." Suara Raib yang perlahan mulai kesal itu menghembuskan nafas. 

"Tenang dulu Ra. Pasti ketemu kok, lagian jepitannya ga mungkin pergi sendiri." Ujar Seli dari sembrang sana. Raib menarik nafasnya pelan. Hati nya tidak tahu kenapa, tidak tenang. Seperti sedang di guncang-guncang kan. 

"Gini deh ra, nanti aku dateng ke rumah mu. Kita cari bareng-bareng jepitannya."

"Okay, Sel." Ujar Raib. Telfon di tutup. Raib duduk di meja belajarnya. Menyebalkan. Sudah semalam mimpi aneh, di tambah jepitannya yang hilang. Raib terus mengembuskan nafasnya kesal. 

"Iya Ra, aduh tenang dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya Ra, aduh tenang dulu." Seli menenangkan Raib yang menangis. Sedangkan makhluk dengan berbulu putih itu menghampiri Raib. Holy Shit! Jepitan itu berada di Si Putih. Pantas saja Raib cari kemana-mana tidak ada. 

Raib menatap Si Putih cengo. Sedangkan Seli hanya menyengir. "Tuh, Ra! Si Putih nih. Ish Putih, kamu membuat Raib menangis." Ujar Seli, tangannya terulur mengambil jepitan itu. Tapi Si Putih malah berbalik lalu berjalan menuju keluar kamar Raib. 

"Eh, Put! Kamu mau kemana?" Ujar Seli. Seli bergegas ikut keluar. 

"Put?"
"Meow" Suara kucing itu seakan membalas panggilan Seli. Seli berjalan, keluar rumah Raib. Lalu beralih, ke taman belakang. Mengikuti suara Si Putih. Hingga akhirnya. Seli sampai, di taman belakang rumah Raib. 

"Put?" 

Tidak ada balasan, angin di sekitar semakin kencang. Sinar matahari mulai tertutup. Awan-awan mengumpal.

"Kamu mencari ini, Sel?" 

Seli menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya Seli. Dia melihat sosok laki-laki menggunakan pakaian yang tidak asing baginya. 

"A-ali?"

"Halo? Eum, mana Ra? Kabarmu baik kan Sel?" 

Bulan & Kesedihan [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang