"Na Jaemin!"
Sang empu yang awalnya sedang menyesap kopinya pun terseda karena panggilan yang begitu mendadak, kemudian lelaki berusia 22 tahun itu pun mendongakkan kepalanya.
"Ada apa?"
"Maaf aku mengejutkanmu, tapi boss Jeno mencarimu." Ujar Renjun selaku rekan kerja Jaemin.
Lelaki bersurai cokelat kehitaman ini hanya menganggukkan kepalanya, menghabiskan kopinya dalam satu tegakkan, kemudian memasuki ruang bos-nya.
Ceklek
Setelah pintu terbuka, Jaemin dapat melihat Jeno yang duduk di kursinya sembari melipat tangan di dada, menatap Jaemin dengan tatapan datarnya.
"Ada apa?"
Jeno berdecak, "Dimana sopan santunmu terhadap atasanmu?"
Jaemin merotasikan bola matanya, sebenernya Jaemin sangat malas berurusan dengan orang dihadapannya ini, awalnya Jaemin kira bekerja sama dengan Jeno akan menyenangkan, nyatanya -
"Kenapa hanya diam? Apa kau bisu?"
Sudah Jaemin duga bahwa bos-nya ini menyebalkan, "Baiklah bos apa yang kau butuhkan sehingga memanggil saya?"
Jeno tersenyum, "Buatkan saya kopi."
"Maaf saya sekretaris bukan asistenmu."
"Tetap saja, buatkan saya kopi atau saya pecat?"
Bukan Jeno namanya kalau tidak mengancam, "Baiklah tuan muda, Jeno."
Setelah selesai membuatkan kopi, Jaemin pun kembali keluar. Baru saja memegang gagang pintu, Jeno sudah memanggil namanya lagi.
"Hey Na Jaemin, kenapa kopinya pait sekali hah?"
Jaemin membalikkan badannya dan tersenyum simpul, "Maaf boss, boss kan meminta kopi. Bukannya kopi memang pait? Terlebih kopi hitam."
Mendengar jawaban sekretarisnya membuat Jeno terdiam, selama seminggu Na Jaemin bekerja sebagai sekretarisnya, baru kali ini sekretarisnya tersenyum padanya.
Saat Jaemin hendak keluar dari ruangan bosnya, Jeno berdeham pelan. "Jam 2 kita akan ada rapat bersama client, kamu persiapkan ruangannya."
Tanpa sepatah kata apapun lagi, Jaemin meninggalkan ruangan Jeno dan menuju ke ruangannya.
"Apa Jeno masih menyuruhmu layaknya pembantu?" Tanya Haechan begitu mereka makan siang, Jaemin hanya berdeham pelan.
"Aku heran dengan orang itu, tugasmu menjadi sekretarisnya bukan menjadi asistennya."
"Biarkan saja lah Chan, suka suka bapak Jeno." Ujar Jaemin malas, beginilah keseharian Jaemin dan Haechan kalau makan siang, keduanya selalu membicarakan bos-nya sendiri.
Jaemin itu orang yang sangat malas untuk berinteraksi, namun ketika dia mendapatkan tugas untuk presentasi atau menjelaskan sesuatu dia baik untuk hal itu.
Jaemin cenderung pendiam, makanya sahabat karibnya hanya Haechan dan Renjun. Untuk tempat tinggal, dia hanya tinggal bersama adiknya, Na Minhee.
Jika bertanya dimana orang tuanya, maka akan dijawab sudah tiada sejak kecil. Dan Jaemin lah yang menjadi tulang punggung untuk Minhee sekolah.
"Habiskan makanmu Jaem, sebentar lagi kau akan rapat ingat." Ujar Haechan memperingatkan.
Selama rapat berjalan, Jaemin hanya mendengar yang lain berbicara tentang usulannya, untung saja dia tidak ada bagian bicara.
Karena sungguh lelaki ini sudah lelah, dan rasanya ingin cepat-cepat pulang untuk beristirahat.
Melihat sekretarisnya yang hanya diam, dengan jail Jeno menggerakkan kakinya dan menyenggol kaki Jaemin.
Membuat Jaemin memandangnya dengan tatapan, 'kenapa sih?'
Jeno hanya menyunggingkan senyumnya, lelaki berusia 24 tahun ini tetap mendengarkan karyawannya meskipun kakinya bermain dengan kaki sekretaris, lebih tepatnya mengganggu.
"Baiklah rapat selesai, terima kasih sudah datang dan kerja samanya."
Tersisalah Jaemin dan Jeno dalam ruangan itu, daripada berdiaman dengan waktu yang lama. Lebih baik Jaemin kembali keruangannya.
Ketika ingin pergi, tangan Jaemin ditarik. Membuat Jaemin terduduk dipaha Jeno, untuk sesaat Jaemin kaget namun dengan cepat ia menatap Jeno dengan tatapan tajam.
"Hey, tidak ingin bermain dulu manis?"
Satu bogeman pun mendarat di perut Jeno, membuat lelaki itu mengaduh.
"Enyahlah."
Jaemin dengan segera keluar dari ruangan rapat tersebut, Jeno yang melihatnya dari belakang hanya terkekeh pelan.
"Na Jaemin, kau memang menarik perhatianku."
tbc
comment and vote jusseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Na
Fanfictionkosa kata baku, non-children, 18+, mpreg hanya cerita Na Jaemin yang bekerja menjadi sekretaris, Lee Jeno. (bijak dalam memilih daftar bacaan) start : 8 - 8 - 2022 end : -