1. Pria Simpanan?

25.6K 379 33
                                    

"Waktunya 6 bulan ya bang" ucap Agus pada Guntur yang terduduk lemas di kursi kayu depan teras rumahnya.

"Gak bisa kasih waktu lebih lama lagi gus?" tanya Guntur menatap pria yang tujuh tahun lebih muda darinya itu.

"Gak bisa bang, si bos aja biasanya kasih rentang waktu cuma 3 bulan. Ini karna demi abang, saya berusaha nge-loby bos buat kasih waktu lebih lama buat bang guntur ngelunasin pinjamannya, apalagi abang pinjamnya tanpa jaminan apa-apa." jawab lagi pria berkulit sawo matang itu yang merupakan tetangga guntur sekaligus pria yang bekerja sebagai debt collector.

"Abang udah gak punya apa-apa gus, selain motor itu, semuanya udah dibawa pergi sama wanita itu!" ucapnya Guntur lesu

Guntur terdiam, matanya terus tertuju pada cangkir bening berisi teh dingin yang seyogyanya ia sediakan untuk agus sebagai tamu. Fikiran pria 37 tahun itu melanglang buana. Ia masih tak habis fikir dengan sang istri yang lebih memilih melarikan diri dengan selingkuhannya, sekaligus menggadaikan rumah yang merupakan harta benda berharga yang dimilikinya kepada bank. Belum lagi tabungan dan deposito yang ternyata sudah dikuras habis oleh wanita itu, membuat Guntur berada pada jalan buntu.

Guntur mengalihkan pandangannya kembali pada sosok agus yang juga memasang wajah sedih. Agus melihat tetangga sekaligus orang yang sudah ia anggap sebagai kakak sendiri harus menelan pil pahit, ditinggal istri dan juga harus melunasi hutang yang semakin membengkak di bank.

"Yaudah deh gus, mau gimana lagi, abang bakal usaha buat ngeganti uang itu dalam 6 bulan, yang penting rumah ini gak disita sama bank" jawab Guntur akhirnya pasrah.

Guntur akhirnya menyetujui peminjaman uang sebesar 500 juta pada perusahaan pinjaman ilegal di tempat dimana Agus bekerja. Pria tampan itu benar-benar patah arah, ia tak punya cara lain melunasi hutang di Bank yang sudah memasuki jatuh tempo selain menutupnya dengan hutang yang lain. Semacam "gali lubang tutup lubang".

Agus tersenyum, ia menepuk-nepuk pundak pria itu, berusaha menguatkannya.

"Saya masih ada tabungan bang, gak banyak sih emang, kalau semisalnya dalam enam bulan uang 500 jutanya gak kekumpul, abang boleh pake dulu duit saya buat tambahan, terserah abang mau gantinya kapan aja" ucap Agus dengan senyum yang terukir pada bibir kehitamannya karna terlalu sering menghisap nikotin itu.

"Makasih gus, abang gak mau nyusahin kamu, tabunganmu kan udah disiapin buat nikah kan? Masa mau abang pakai! Enggaklah! abang bakal usaha dulu buat ngumpulin uangnya, gimanapun caranya" jawab Guntur dengan alis yang bertaut, penuh tekad membara.

********

Guntur Jaya Perkasa, pria tampan bertubuh atletis itu merupakan seorang guru olahraga di salah satu SMA Elite di Kota XXX. Parasnya yang rupawan, ditunjang dengan pahatan otot yang terlukis indah pada tubuhnya, membuat siapapun akan jatuh hati padanya.

Namun sayang, pria tampan itu tak memiliki nasib serupawan parasnya. Ia barusaja ditinggal pergi begitusaja oleh sang istri dengan selingkuhannya, seorang pengusaha batu bara asal Kalimantan.

Guntur tak bisa menyembunyikan kekesalannya dan juga kemarahannya saat itu, namun hal yang membuatnya heran adalah, bukankan wanita itu pergi dengan seorang pengusaha batubara yang jelas berlimang harta? Bagaimana bisa ia masih bernafsu untuk mengeruk harta lainnya dari hasil menggadaikan rumah dan juga tabungan miliknya?

Guntur mengusap wajahnya dengan kasar. Wajah tampannya nampak kusam dan kusut. Ia benar-benar bingung bagaimana caranya melunasi hutang 500 juta dalam kurun waktu hanya enam bulan. Pekerjaannya sebagai seorang guru olahraga di salah satu SMA Elite memang cukup membantu kehidupannya sehari-hari dan juga biaya sekolah Bian, sang anak yang kini menapaki kelas 2 SMA.

DAD'S SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang