Guntur membuka knop pintu kamar mandi dan melangkah keluar dengan hanya terbalut handuk putih yang melingkari pinggang seksinya.
Ia seakan lupa jika saat ini sedang berada di sekolah dan bukan di rumah. Benar saja, setelah ia membalikkan badan, Andy yang merupakan guru olahraga khusus kelas 1 sudah duduk bersantai dengan menyandarkan kaki di sofa empuk, beberapa meter dari tempat Guntur berdiri saat ini.
"Baru kelar ngajar bang Guntur?" tanyanya sambil memainkan handphone.
"Iya Ndy, baru banget selesai kelas estafet, baju sampe basah semua" jawab Guntur melangkah menuju lemari kayu yang berada di sudut ruangan, tempat menyimpan beberapa pakaian gantinya.
Andy mengalihkan pandangannya pada sosok seniornya saat ini. Lekukan tubuhnya serta pahatan otot itu benar-benar membuatnya takjub. Guntur juga yang memotivasinya untuk rajin membentuk badan agar terlihat lebih fit dan bugar.
"Bang Guntur masih sering ngegym?" tanya guru muda itu
"Udah jarang, paling sebulan cuma dua kali" jawabnya tanpa memalingkan wajah pada Andy. Ia tengah sibuk mencari celana dalam dan juga kaos polo yang akan ia pakai.
"Tapi badan tambah oke aja" tambah Andy, dengan tatapan menyelidik.
Guntur berbalik menghadap guru muda yang masih setia bersandar pada sofa empuk itu.
"Lemak dimana-mana nih" ucap Guntur seraya memamerkan sedikit gumpalan lemak yang bergelambir pada bagian pinggangnya.
Aksi Guntur sontak membuat Andy tertawa, ia dan Guntur memang sudah menjadi kawan akrab, meskipun perbedaan usia yang hampir 10 tahun, namun pembawaan Guntur yang easy going dan ramah membuat Andy nyaman berteman dengan seniornya itu.
Guntur mengambil sebuah celana dalam segitiga berwarna hitam, tak disangka-sangka, pria kekar itu menurunkan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya hingga jatuh ke tanah.
Sehingga nampaklah batang kemaluan besar dan panjang miliknya. Batang itu terlihat tak biasa, bahkan ketika dalam keadaan lemas sekalipun. Batang berurat itu dikelilingi oleh rimbunan bulu-bulu hitam bak hutan belantara.
"Weitss! Itu burung makin panjang aja kayanya" ucap Andy sedikit takjub melihat batang kemaluan Guntur yang makin hari nampak semakin panjang dan besar.
"Halah! Dari dulu segini-gini aja, kaya baru pertama kali liat aja!" sergah Guntur sambil perlahan memakai celana dalam hitam itu hingga menutupi bagian batang kemaluannya.
"Punya saya gak nambah-nambah bang panjangnya, takut nanti Michelle bosen, trus selingkuh" ucapnya mengelus-elus batang kemaluan miliknya yang masih terbungkus celana olahraga itu.
Mendengar jawaban nyeleneh Andy membuat Guntur tertawa terbahak-bahak.
Guntur dan Andy terbilang cukup dekat, dan sama-sama punya kebiasaan untuk membuka baju di ruang olahraga bersama. Mereka tak segan untuk bertelanjang bulat di ruangan yang sama.
Profesi mereka sebagai guru olahraga yang memang tak jauh dari keringat dan hawa panas, membuat keduanya tak bisa jauh dari aktivitas bernama "Mandi". Pernah juga mereka mandi bersama karna dikejar oleh waktu kelas olahraga yang padat.
Tak ada rasa takut ataupun canggung diantara keduanya, baik Guntur maupun Andy, sama-sama tak memiliki kecenderungan terhadap hubungan sesama jenis. Bahkan Andy tak lama lagi akan segera melangsungkan pernikahan, dan hal itulah yang mendasari Guntur ataupun Andy tak merasa takut memamerkan batang kemaluannya dihadapan masing-masing.
Namun tanpa disadari oleh kedua guru olahraga tampan dan bertubuh atletis itu, seorang siswa sejak tadi mengintip dari balik jendela ruangan yang tak tertutup rapat. Semburat senyum kebahagiaan terpancar dari bibir siswa itu. Ia begitu bahagia ketika akhirnya berhasil melihat dengan mata kepala sendiri keindahan tubuh sang guru olahraga yang begitu ia damba, bukan hanya itu, ia juga secara live melihat batang kemaluan berurat kepunyaan sang guru yang begitu besar dan panjang meskipun dalam keadaan lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAD'S SACRIFICE
Short StoryGuntur Jaya Perkasa seorang guru olahraga di salah satu SMA elite swasta, harus mempertaruhkan segalanya demi menebus hutang yang melilit keluarganya, termasuk mengorbankan tubuh kekarnya dan juga perasaan cintanya pada sang anak tercinta. Mampukan...