5. Rencana Bertemu

23.7K 1.9K 75
                                    

Happy Reading
.
.

Sekolah masih sepi saat Haechan memarkirkan motornya. Lelaki manis itu bergegas ke kelas, hari ini ia datang sendiri dikarenakan Jaemin tidak bisa berangkat bersama dengan alasan ada urusan terlebih dahulu. Sedangkan Renjun sengaja masuk pas-pasan karena jika datang pagi, Guanlin sudah menunggu di kelas mereka. Ya, bocah itu masih betah mengejar Renjun dan entah sampai kapan.

"Babe, nanti ke kantin bareng?"

Suara itu membuat Haechan menghentikan langkahnya. Lelaki tampan dengan seorang perempuan cantik melewati dirinya di dekat parkiran. Bisa Haechan lihat bahwa Mark sangat mencintai orang itu, terbukti tatapan matanya. Haechan perlahan mundur, membiarkan dua orang itu lewat bahkan tak sadar ada dirinya.

"Gimana gue bisa kenalan? Dia aja bahagia sama pacarnya." Haechan meneruskan langkahnya ketika dua orang itu sudah jauh.

"BANG!"

"ANJENG! Alin!? Bikin kaget aja lo!" umpat Haechan ketika melihat Guanlin saat pertama ia masuk kelas. Bocah itu tertawa keras melihat wajah kaget Haechan.

"Hehe maap bang, Renjun mana?" tanya Guanlin.

"Nggak tahu gue, dia bilang males datang pagi, soalnya lo pasti nungguin." Guanlin berdecak pelan, lelaki tukang ngegas itu memang suka memberinya tantangan.

"Ck! Awas aja, ntar pas istirahat gue ikutin lagi." Guanlin menarik tas punggungnya, lalu menghampiri Haechan yang duduk di bangkunya.

"Bang, si Renjun kenapa tsundere banget sih?" tanya Guanlin. Haechan tertawa kecil.

"Dia bukan tsundere bocah, tapi suka sama orang lain."

"Oh ya? Anak sini? Gantengan mana daripada gue?" tanya Guanlin bertubi-tubi. Haechan berdengus geli melihat antusias bocah itu.

"Sama alumni, tapi tenang aja dia udah punya pacar." Guanlin mengusap dada lega. "Bagus deh, gue semakin yakin bisa dapetin Renjun." Haechan hanya geleng-geleng kepala mendengar kepercayaan diri Guanlin.

"Lo nggak capek apa berjuang sendirian?"

"Belum, karena yakin suatu hari Renjun bakal luluh. Dan perjuangan itu nggak ada yang sia-sia bang, kalau pun nanti nggak dapat, setidaknya dari hal itu gue belajar kalau semua yang kita usahakan belum tentu hasilnya sesuai dengan yang kita inginkan." Guanlin tersenyum kecil.

"Bijak banget lo, udah sana ke kelas lo. Renjun nggak bakal datang sebelum bel masuk," usir Haechan.

"Oke dah. Bye bang!" Guanlin beranjak meninggalkan Haechan yang larut dalam pikirannya. Apakah ia harus berjuang seperti Guanlin? Tapi kan Mark sudah punya pacar.

"Ck nggak tau ah." Haechan membuka ponselnya untuk melihat Twitter sekolah. Mata bulatnya melotot saat akun sekolahnya itu sedang ramai membicarakan sahabatnya. Tak mau ketinggalan Haechan ikut berkomentar.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Markhyuck-Twitter (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang