6. Gagal

21.9K 1.8K 139
                                    

Happy Reading
.
.

"Bang, lo jadi ikut sama gue kan?" Jeno bertanya saat lelaki itu menyusul Mark ke parkiran. Tadi Jaemin dan kedua temannya mengatakan bahwa mereka menunggu langsung di lokasi saja, karena mereka bertiga ingin ke toko buku terlebih dahulu.

"Jadi, mereka udah di sana?" tanya Mark. Jeno mengangguk dan memperlihatkan riwayat chatingannya dengan Jaemin. Bahwasannya pacarnya itu sudah berada di cafe tempat tujuan.

"Abang! Kita ikut!"

"Iyaa!"

Dua orang yang sudah dianggap adik oleh mereka menyusul Mark dan Jeno. "Makan gratis aja cepet lo," sinis Jeno.

"Ya iyalah, walaupun Lele kaya dan bisa beli restorannya sekarang, nggak ada yang bisa nolak kalau gratis bang," balas Chenle.

"Ck, sombong lo," dengus Jisung.

"Yang kere diem aja," cibir Chenle. Dan adu mulut terjadi diantara mereka.

"Gue juga ikut ya." Suara seseorang membuat keempat lelaki itu menoleh. Keningnya masing-masing berkerut melihat siapa yang menyapa. Mereka kenal, karena bagaimana pun orang yang menyapa ini adalah salah satu model majalah sekolah.

"Lo mau ikutan kemana?" tanya Chenle.

"Gue mau ketemu Renjun, kalau gue susul sendiri dia pasti kabur, kalau bareng kalian kan aman." Ya, yang menyapa adalah Guanlin. Lelaki tampan itu tampaknya belum menyerah juga dengan Renjun.

"Ya udah, berangkat sekarang," ajak Jeno.

Jeno mengajak Chenle dan Jisung masuk mobil sedangkan Guanlin dan Mark punya mobil sendiri. Baru saja Mark akan masuk ke mobil, lelaki itu berhenti akibat suara ponselnya.

Usai berkirim pesan dengan Mina, Mark langsung mengabari Jeno bahwasanya ia tak jadi ikut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai berkirim pesan dengan Mina, Mark langsung mengabari Jeno bahwasanya ia tak jadi ikut. Kemudian otw ke rumah Mina, kekasihnya.

***

Sementara itu di cafe Jaemin dan Renjun berusaha menenangkan Haechan yang akan bertemu doinya secara langsung.

"Tenang Chan, lo tegang kayak gini bikin mereka curiga ntar."

"Lagian Mark masih manusia, kenapa lo takut banget," heran Renjun.

"Ck, iya iya." Haechan memilih membuka ponsel untuk menetralisir kegugupannya. Namun hal itu justru menambah sakit hatinya.

 Namun hal itu justru menambah sakit hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yah gagal ketemu wkwkwk. Sabar:)

Tbc

Markhyuck-Twitter (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang